Oleh : intan nur khazanah
Perguruan tinggi : akper yappi sragen
Skill lab
Skill lab keperawatan
A.
FASE
ORIENTASI
1.
Memberi salam
=> Assalamualaikum ibu/bapak
2.
Memeprkenalkan diri
=> perkenalkan, saya adalah perawat intan nur
3.
Menjelaskan tujuan
tindakan => sekarang, saya akan melakukan pemeriksaan di area kepala
dan leher ibu/bapak. Tujuannya untuk mengetahui apakah ada gangguan ataupun
kelainan pada daerah kepala dan leher ibu/bapak.
4.
Menjelaskan langkah
Prosedur => prosedurnya nanti, saya akan melakukan pengamatan(inspeksi) dan pemeriksaan di sekitar kepala dan
leher ibu/bapak yang meliputi mata,hidung,mulut,gigi,telinga. Baik menggunakan
perabaan maupun dengan stetoskop.
5.
Menanyakan kesiapan
pasien => apakah ibu/bapak sudah siap ?
B.
TAHAP
KERJA
1.
Mencuci tangan =>
ibu/bapak, izinkan saya cuci tangan terlebih dahulu.
2.
Menempatkan alat di
dekat pasien dengan benar
3.
Mengatur posisi
pasien supinasi / duduk => ibu/bapak, apakah posisinya sudah nyaman ?
4.
Menempatkan diri di
sebelah kanan pasien bila memungkinkan
5.
Melakukan inspeksi
(melihat) daerah kepala dengan seksama *meraba
kepala pasien untuk memastikan apakah ada benjolan atau gangguan lain*
Ket :
inspeksi
kepala. Penemuan-penemuan dipastikan dengan palpasi. Perhatikanlah tujuh ciri
berikut ini: konfigurasi umum, simetri,
penonjolan tulang, distribusi rambut, ciri-ciri kulit, ekspresi muka, dan
kontak mata. Secara
singkat periksalah tekstur rambut dan turgor kulit.
Penemuan Umum
Perkembangan otak, pembentukan tulang, dan
factor-faktor lain menetukan bentuk tengkorak. Hidrosefalus dan mikrosefalus
merupakan contoh dramatis dari respon tengkorak terhadapa pertumbuhan otak.
Ekspresi wajah dan
kontak mata memberi petunjuk tentang keadaan emosional pasien. Jangan
mengabaikan penemuan-penemuan penting ini.
6.
Melakukan
pemeriksaan mata menggunakan pen light=>
matanya harap di buka ibu/bapak.
Ket :
KORNEA
KORNEA adalah bagian terluar dari bola mata untuk menerima cahaya dari sumber cahaya.
SKLERA
SKLERA adalah bagian dinding mata yang berwarna putih. Tebal SKLERA kurang lebih 1 milimeter dan menebal menjadi 3 milimeter saat terjadi irensi otot.
PUPIL dan IRIS
Setelah cahaya masuk ke kornea, cahaya akan diteruskan ke pupil dan disini pupil akan mengatur kuantitas cahaya yang masuk ke bagian dalam mata. Pupilpun akan mengalami proses penyesuaian terhadap cahaya yang masuk, jika cahaya gelap pupil akan melebar dan akan menyempit jika dalam cahaya terang. Lebar pupil akan dipengaruhi oleh iris yang berfungsi sebagai diafragma yang berada di sekelilingnya. Iris terlihat sebagai bagian mata yang berwarna.
LENSA MATA
Fungsi lensa mata untuk mengatur fokus cahaya, sehingga cahaya jatuh tepat pada bintik kuning retina. Lensa mata menerima cahaya dari pupil dan meneruskan ke retina.
RETINA (Selaput Jala)
Bagian retina peka terhadap cahaya terutama pada bintik kuning retina. Dari retina, cahaya diteruskan ke saraf optik.
SARAF OPTIK
Saraf yang memasuki sel tali dan kerucut dalam retina, untuk menuju ke otak dan diproses di otak kita
KORNEA adalah bagian terluar dari bola mata untuk menerima cahaya dari sumber cahaya.
SKLERA
SKLERA adalah bagian dinding mata yang berwarna putih. Tebal SKLERA kurang lebih 1 milimeter dan menebal menjadi 3 milimeter saat terjadi irensi otot.
PUPIL dan IRIS
Setelah cahaya masuk ke kornea, cahaya akan diteruskan ke pupil dan disini pupil akan mengatur kuantitas cahaya yang masuk ke bagian dalam mata. Pupilpun akan mengalami proses penyesuaian terhadap cahaya yang masuk, jika cahaya gelap pupil akan melebar dan akan menyempit jika dalam cahaya terang. Lebar pupil akan dipengaruhi oleh iris yang berfungsi sebagai diafragma yang berada di sekelilingnya. Iris terlihat sebagai bagian mata yang berwarna.
LENSA MATA
Fungsi lensa mata untuk mengatur fokus cahaya, sehingga cahaya jatuh tepat pada bintik kuning retina. Lensa mata menerima cahaya dari pupil dan meneruskan ke retina.
RETINA (Selaput Jala)
Bagian retina peka terhadap cahaya terutama pada bintik kuning retina. Dari retina, cahaya diteruskan ke saraf optik.
SARAF OPTIK
Saraf yang memasuki sel tali dan kerucut dalam retina, untuk menuju ke otak dan diproses di otak kita
-Konjungtiva
-Reflek
pupil =
untuk mengatur keluar masuknya cahaya. Apabila dalam tempat gelap, reflek pupil
akan membesar. Apabila di tempat yang terang, reflek pupil akan mengecil.
Gangguan
pada mata:
=Miopi
Tidak dapat melihat benda yang berjarak jauh, dapat dibantu dengan kacamata berlensa cekung.
=Hipermetropi
Tidak dapat melihat benda yang berjarak dekat dan dapat dibantu dengan kacamata berlensa cembung.
=Presbiopi
Tidak dapat melihat benda yang berjarak dekat maupun jauh.Dibantu dengan kacamata berlensa rangkap.
=Kerabunan dan kebutaan
Buta bisa diakibatkan keturunan / kecelakaan. Rabun hanya dapat melihat dengan samar-samar. * Buta warna
=Buta warna
Sama sekali tidak dapat membedakan warna. Yang dapat dilihat hanyalah warna hitam, abu-abu, dan putih. Sebagian besar Buta warna merupakan penyakit turunan.
=Katarak
Lensa mata menjadi buram / keruh karena penebalan Lensa Mata ( banyak terjadi pada orang lanjut usia ).
=Astigmatisme
Lengkung - lengkung permukaan bias mata tidak teratur yang berakibat cahaya tidak fokus pada satu titik retina (bintik kuning). Dapat dibantu dengan kacamata slinder/Operasi refraktif
=Mata menonjol bisa terjadi karena kelainan kelenjar gondok. Tumor paru, payudara, kelenjar getah bening juga bisa berpengaruh terhadap gangguan pergerakan bola mata (penderita seperti berpenglihatan ganda).
Kelainan kelopak mata:
= Kelopak mata menurun : terjadi kelainan saraf, atau kencing manis, ketuaan.
= Kelopak mata tidak bisa menutup rapat : kelainan kelenjar gondok, kelainan saraf atau tumor.
=Kelopak mata bengkak : gangguan ginjal, jantung, alergi, dan sinusitis.
Kelopak mata tidak dapat berkedip : lepra
Kelopak mata berkedip secara berlebihan : kelainan saraf/ otak.
=Mata juling : gangguan saraf/otak, stroke, kencing manis, tumor, gondok.
=Mata merah : cacingan, TBC, alergi debu / makanan, alergi obat, tiroid, HIV/AIDS, tumor. Disertai nyeri hebat : rematik, sifilis, sarkoidosis, lupus, kencing manis (nyeri saat dibuka diwaktu bangun)
=Kornea kering dan selaput lendir menebal : kekurangan vitamin A.
=Lingkaran putih disekeliling kornea usia muda : kolesterol tinggi.
=Katarak pada usia dini (dibawah usia 60 tahun)
Terjadi akibat kencing manis. Ibu hamil yang tekena campak juga dapat menyebabkan anak lahir katarak. Demikian info Organ mata / Gangguan Penyakit mata.
9. memeriksa
hidung pasien baik menggunakan pen light atau Rhinoskop
KET :
Hidung sebaiknya
diperiksa dengan speculum hidung dan sumber cahaya yang kuat yang diarahkan
dengan cermin kepala. Ntuk pemeriksaan di sisi tempat tidur, speculum besar
pendek pada otoskop sudah cukup memadai. Ingatlah bahwa sumbu saluran hidung
tegak lurus dengan muka, tidak sejajar dengan batang hidung. Saat pemeriksaan
jangan lupa untuk menginspeksi hidung dengan memperhatikan permukaan hidung,
ada atau tidak asimetri, deformitas atau inflamasi.
10. MEMERIKSA MULUT DAN
GIGI PASIEN => bu/pak, mulutnya di buka ya
bapak.
Mau saya periksa dulu.
Ket
:
Pemeriksaan Mulut dan Faring
=Dalam pemeriksaan mulut dan faring inpeksilah bagian bibir,
mukosa oral, gusi dan gigi, langit-langit mulut, lidah dan faring.
=Dalam menginspeksi bibir perhatikan warna, kelembaban,
pembengkakan dan ulserasi atau pecah-pecah pada bibir.
=Dalam menginspeksi mukosa oral mintalah pasien untuk membuka
mulut. Dengan percahayaan yang baik dan bantuan tongue spatel inspeksi mukosa
oral. Perhatikan warna mukosa, pigmentasi, ulserasi dan nodul. Bercak-bercak
pigmentasi normal pada kulit hitam.
=Dalam menginspeksi gusi dan gigi perhatikan inflamasi,
pembengkakan, perdarahan, retraksi atau perubahan warna gusi.
=Dalam menginspeksi langit-langit mulut dan lidah perhatikanlah
bentuk dan warnanya. Terutama bagi lidah perhatikan juga papilla. Apakah ada
bercak atau tidak.
=Dalam memeriksa faring mintalah pasien untuk membuka mulut,
dengan bantuan tongue blade lidah kita tekan pada bagian tengah. Mintalah
pasien mengucapkan “ah”. Perhatikan warna atau eksudat.
11.
MEMERIKSA TELINGA PASIEN
12.
MEMERIKSA LEHER PASIEN
Pemeriksaan Leher
ð Inspeksi pada leher
untuk melihat adanya asimetris, denyutan abnormal, tumor maupun keterbatasan
dalam Range of Moion (ROM) maupun pembesaran kelenjar limfe dan tiroid.
ð Pemeriksaan palpasi
pada tulang hyoid, tulang rawan tiroid, kelenjar tiroid, pembuluh karotis dan
kelenjar limfe. Bila terjadi pembesaran tiroid, pemeriksaan palpasi dilakukan
dengan meletakkan ujung jari kedua tangan di kelenjar dengan posisi pemeriksa
di belakang penderita, kemudian penderitadiminta menelan sehingga ujung jari
pemeriksa ikut gerakan menelan. Kemudia dilakukan auskultasi di tiroid dan
dapat didengar bising sistolik yang mengarahkan adanya penyakit graves.
ð Pemeriksaan pada leher
untuk melihat vena jugularis dapat memberikan gambaran tentang aktifitas
jantung. Perubahan aktifitas jantung dapat memberikan gambaran pada vena dengan
cara memyebabkan perubahan tekanan vena-vena tepi, bendungan pada vena-vena
tepi dan perubahan pada bentuk pulvus vena.
Palpasi
Trakea
Perhatatikan setiap
adanya deviasi pada trakea. Cara memeriksanya dengan meletakkan jari telunjuk
pada diantara trakea dan strenomastoid. Bandingkan dengan kedua sisi sebelah
kanan kirinya.
13.
Membereskan Alat-Alat
14.
Mencuci Tangan
C.
FASE TERMINASI
1.
Melakukan Evaluasi
Tindakan => bu/pak. Setelah saya lakukan
pemeriksaan pada area kepala dan leher ibu/bapak, saya tidak menemukan adanya
kelainan ataupun gangguan lain.
2.
RTL
= jadi, untuk rencana tindak lanjutnya, apabila ibu/bapak mengalami keluhan
lain mohon segera datang kembali untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
3.
berpamitan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar