Posted By : Intan Nur K
Akper Yappi Sragen....Just Do Care
Tuga bu Lituhayu
ð
Pengertian
Hepatitis
C adalah infeksi yang terutama menyerang organ hati. Penyakit
ini disebabkan oleh virus hepatitis C (HCV). Hepatitis C seringkali tidak
memberikan gejala, namun infeksi kronis dapat menyebabkan parut (eskar) pada
hati, dan setelah menahun menyebabkan sirosis. Dalam beberapa kasus, orang yang
mengalami sirosis juga mengalami gagal hati, kanker hati, atau pembuluh yang
sangat membengkak di esofagus dan lambung, yang dapat mengakibatkan perdarahan
hingga kematian.
ð
Penyebab
Virus hepatitis C merupakan virus
RNA yang berukuran kecil, bersampul, berantai tunggal, dengan sense positif. Virus ini merupakan anggota genushepacivirus
dalam famili Flaviviridae.] Terdapat tujuh genotipe utama HCV.]
ð Gejala
dan Tanda
Gejalanya
seringkali ringan dan tidak kentara, seperti :
- penurunan nafsu makan
- sakit kepala
- letih
- nyeri otot atau nyeri sendi
Hanya sedikit kasus infeksi akut
yang terkait dengan ikterus.] Infeksi ini dapat sembuh sendiri
tanpa diobati pada 10-50% penderita, dan lebih sering menyerang perempuan usia
muda dibandingkan dengan kelompok lain.]
ð
Penularan Virus Hepatitis C
1.
Penggunaan narkoba suntik (IDU) dan
Pembuatan Tato dengan Peralatan tidak Steril
Penggunaan narkoba suntik merupakan
faktor risiko utama penularan virus hepatitis C di banyak negara di dunia.
2.
Pajanan terkait layanan kesehatan
Transfusi darah, produk darah, dan
transplantasi organ tanpa penapisan HCV (Hepatitis C Virus) menimbulkan risiko
yang tinggi terkena infeksi.
Orang yang tertusuk jarum suntik bekas pakai penderita HCV
memiliki peluang 1,8% untuk tertular penyakit hepatitis C.] Risiko tersebut menjadi lebih
tinggi jika jarum yang digunakan berlubang dan luka tusuk tersebut dalam.] Terdapat risiko paparan mukus ke
darah; namun risiko tersebut rendah, dan tidak ada risiko jika pajanan darah
tersebut terjadi pada kulit yang utuh.]
Peralatan
rumah sakit juga dapat menularkan hepatitis C termasuk: penggunaan ulang jarum
suntik dan spuit, vial obat yang digunakan berkali-kali, kantong infus, dan
peralatan bedah yang tidak steril.] Standar yang buruk di fasilitas
pelayanan kesehatan umum dan gigi menjadi penyebab utama penularan HCV di
Mesir, negara dengan angka infeksi tertinggi di dunia.]
3.
Hubungan seksual
4.
Tindik di bagian tubuh
Tato juga dapat meningkatkan risiko
penularan hepatitis C hingga dua atau tiga kali lipat.] Ini bisa disebabkan karena peralatan yang
tidak steril atau karena tinta yang digunakan terkontaminasi virus.
5.
Kontak dengan darah
Benda perawatan pribadi seperti
pisau cukur, sikat gigi, dan peralatan manikur atau pedikur dapat berkontak
dengan darah. Penggunaan peralatan pribadi bersama-sama dengan orang lain
berisiko menularkan HCV. Orang-orang harus waspada terhadap luka iris dan luka
terbuka atau perdarahan lain.
HCV tidak menular melalui kontak biasa,
seperti berpelukan, berciuman, atau penggunaan bersama peralatan makan atau
peralatan memasak
6.
Penularan dari ibu ke anak
Penularan hepatitis C dari ibu yang
terinfeksi ke anaknya terjadi pada kurang dari 10% kehamilan.
Tidak
ada bukti bahwa pemberian ASI menularkan HCV; namun, ibu yang terinfeksi harus
menghindari pemberian ASI jika puting ibu mengalami pecah-pecah dan berdarah,
atau jumlah virus dalam tubuhnya banyak.
ð
Pengobatan
Bagi Penderita Hepatitis C
Orang yang terbukti mengalami
kelainan hati karena infeksi HCV harus berobat. Pengobatan saat ini menggunakan
kombinasi interferon pegilasi dan obat antivirus ribavirin selama 24 atau 48
minggu, bergantung pada tipe HCV. Hasilnya lebih baik pada 50–60% pasien yang
diobati.
Kombinasi boceprevir atau telaprevir
dengan ribavirin dan peginterferon alfa meningkatkan respons antivirus terhadap
hepatitis C genotipe.
Efek samping pengobatan sering
terjadi; setengah dari pasien yang diobati terserang gejala yang mirip flu, dan
sepertiga dari mereka mengalami masalah emosional. Pengobatan yang dilakukan
dalam enam bulan pertama akan lebih efektif daripada pengobatan yang dilakukan setelah
hepatitis C menjadi kronis.
Jika seseorang mengalami infeksi
baru dan virus belum dapat dihilangkan setelah delapan hingga dua belas minggu,
pasien tersebut sebaiknya menjalani pengobatan interferon pegilasi selama 24
minggu.[ Bagi pasien dengan thalasemia (kelainan
darah), ribavirin sepertinya dapat digunakan, namun meningkatkan kebutuhan akan
transfusi.
Para ahli yang mendukung mengklaim
terapi alternatif sebagai terapi yang bermanfaat pada hepatitis C termasuk milk
thistle (silybum), ginseng, dan colloidal silver/perak koloid. Namun, belum ada
terapi alternatif yang terbukti memberikan hasil yang lebih baik pada hepatitis
C, dan tidak ada bukti bahwa terapi alternatif memberikan efek sedikitpun pada
virus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar