Posted by : Intan Nur K
Dosen
: Dr.JOKO
DARYANTO
BIOLOGI
GENETIKA
POLA – POLA HEREDITAS
Sifat menurun yang permanen dapat diperoleh melalui persilangan ,
mutasi dan rekayasa genetika
HUKUM MENDEL
Prinsip hukum Mendel :
-
Untuk
memudahkan mempelajari tiap-tiap persilangan di beri simbul.
P : parental (induk)
F1: filial I (keturunan I)
F2: filial II (keturunan
Ke II)
-
Sifat
yang muncul pada F1 – sifat dominan (menang) dengan kode huruf besar.
-
Sifat
yang tidak muncul – resesif (kalah) dengan kode huruf kecil, dengan huruf yang
sama
-
Induk
yang dominan homozygot diberi simbol huruf pertama dari sifat yang dominan
dengan huruf besar, ditulis 2X. Sifat resesif ditulis huruf kecil dari huruf
yang sama.
ex : BB : bulat
bb : keriput
-
Banyaknya
individu yang muncul pada F2 antara yg dominan dan resesif perbandingannya 3 :
1
-
PRINSIP REGREGASI BEBAS
-
pada
saat terjadi pembentukan gamet terjadi pemisahan bebas dari sifat / gen yang
dikandung oleh induknya – setiap gamet akan mendapatkan gen yang telah terpisah
secara acak.
ex : Bb akan menghasilkan
gamet B dan b
-
Prinsip
berpasangan bebas / kombinasi bebas pembentukan gamet – terjadi kombinasi bebas
dari sifat gen induknya.
ex : BbPp – gametnya BP, Bp,
bP, bp
HUKUM MENDEL I
-
“Selama
meiosis terjadi pemisahan pasangan gen secara bebas sehingga setiap gamet
memperoleh satu gen dari alelnya” – disebut juga hukum segregasi
-
Individu
dengan notasi dominan-dominan atau dominan-resesif akan menampakkan fenotipe dominan.
BB, Bb ---
dominan bulat
notasi resesif – resesif
menampakkan fenotipe resesif
bb – resesif / keriput
-
GENOTIPE
– sifat / karakter yang ditentukan oleh gen yang bersifat menurun
-
FENOTIPE
– sifat yang tampak dari luar yang merupakan paduan antara genotip dan
lingkungan
-
Percobaan
Mendel dengan obyek kacang bulat dan
kacang keriput sebagai induk.
Parent – BB : bulat
bb : keriput
Parent – BB : bulat
bb : keriput
P :
BB X bb
gamet :
B b
F1 :
Bb (bulat)
F1 X F2 : Bb
X Bb
Gamet :
B B
b b
F2 : BB
, Bb ,
Bb , bb
(bulat) (bulat)
(bulat) (keriput)
Hasil bulat : keriput =
3:1
-
Percobaan
diatas merupakan persilangan monohibrid yaitu persilangan 2 organisme yang
mempunyai satu sifat beda
HUKUM MENDEL II
-
Setiap
gen dapat berpasangan secara bebas dengan gen lain membentuk alel
-
Keturunan
pertama menunjukkan sifat fenotip dominan
-
Keturunan
kedua menunjukkan fenotip dominan dan resesif dengan perbandingan tertentu
ex : monohibrid : 3 : 1
dihibrid : 9 : 3 : 3 : 1
-
Hukum
Mendel II disebut hukum Asosiasi / Berpasangan secara bebas
-
Berlaku
untuk gen yang letaknya berjauhan
-
Tidak
berlaku untuk persilangan monohibrid
Contoh : persilangan kacang buncis
P : BBKK (bulat kuning) X bbkk (keriput hijau)
F1: BbKk (bulat
kuning)
gamet : BK,Bk,bK,bk X
BK,Bk,bK,bk
F2 :
PERSILANGAN RESIPROK
-
DALAM
PERSIANGAN Hukum mendel tidak mempersoalkan macam jenis kelamin.
-
Berlaku
sama pada jenis kelamin jantan dan betina.
-
Keduanya
punya kesempatan sama dalam pewarisan sifat.
BACK CROSS
-
Adalah
mengawinkan F1 dengan salah satu induknya baik induk dominan maupun induk
resesif.
-
Tujuannya
untuk mendapatkan genotipe induknya.
-
Biasanya
genotipe induk belum diketahui, baru diketahui setelah dilakukan back cross
-
Contoh:
A ---- F1 (Kk) X Induk (kk)
A ---- F1 (Kk) X Induk (kk)
kuning putih
Gamet :
K k
k k
Hasil : Kk : Kk : kk : kk
Perbandingan ---- Kk
: kk
kuning : putih
1 : 1
Berarti induk bergenotipe kk (putih)
-
B
--- F1 (Kk) X Induk (KK)
kuning kuning
Gamet : K K
k K
Hasil :
KK : Kk
kuning : kuning
hasilnya kuning semua,
berarti induknya KK (kuning)
TEST CROSS
-
Adalah
mengawinkan suatu individu hasil persilangan dengan salah satu induknya yang homozygot
resesif
-
Tujuannya
untuk mengetahui apakah individu yang diuji tersebut homozygot atau heterozygot
-
Bila
hasil uji silang ada perbandingan fenotipe keturunan memisah 1 : @ berarti heterozygot
-
Bila
hasil 100% berfenotipe sama berarti homozygot
Contoh :
1. Biji bulat (yang diuji) disilangkan dengan induk keriput (resesif)
1. Biji bulat (yang diuji) disilangkan dengan induk keriput (resesif)
Bb X bb
bulat keriput
Gamet : B b
b b
Hasil : Bb
: bb
50% bulat : 50%
keriput
Berarti individu tersebut heterozygot
2. Biji bulat (yang diuji) disilangkan dengan induk keriput resesif
BB X
bb
bulat keriput
Gamet : B b
Hasil : Bb ---- 100% bulat
Berarti individu tersebut homozygot
Tidak ada komentar:
Posting Komentar