Posted by : Intan Nur K
Dunia Keperawatan
BIOMEKANIKA
dr.Joko
Daryanto
=> Pengukuran
Dasar ---> pengukuran kuantitas sehingga dipakai
sistem satuan internasional (SI) atau satuan metrik
Ex
: panjang : meter
berat : gram
waktu : sekon /detik
=> Proses Pengukuran
Bilangan
dan ketelitian ---> nilai penting
Dalam
pengukuran fisik dibagi 2 group :
a. Proses pengukuran pengulangan
melibatkan proses pengulangan perdetik.
ex : rata-rata denyut nadi, pernafasan
b. Proses pengukuran tidak diulang
dilakukan hanya sekali / tidak bisa
diulangi
lagi.
ex : substansi asing yang keluar dari
ginjal
=> Keakuratan (accuracy) / ketelitian
Menunjukkan pengukuran -->
mendekati nilai dari standar.
Diperlukan pengukuran berkali-kali, dicari
rata-ratanya dan dicari standar deviasi
=> Kebenaran (precision)
Berhubungan dengan kemampuan pengembalian
dari suatu pengukuran tanpa memperdulikan ketelitian dalam pengukuran
ex : pengukuran suhu
=> Registrasi
hasil pengukuran harus diregistrasi untuk -->
pencatatan / arsip
=> False positif
Suatu
penyimpangan dimana penderita dinyatakan menderita suatu penyakit padahal tidak
=> False negative
penderita
dinyatakan sehat padahal sakit
=> Untuk mengurangi / menghindari
kesalahan perlu diperhatikan :
a. Pengambilan pengukuran
b. Pengulangan pengukuran
c. Rata-rata yang dapat dipercaya
d. Kalibrasi pada alat
Satuan
Panjang ---> Meter
/ m
Berat ---> Kilogram / kg
Waktu ---> Detik
/ sec
Arus ---> Ampere
/ A
Temperatur ---> Kelvin
/ K
Pencahayaan ---> Candela
/ Cd
=> Hukum Dasar Biomekanika
Hukum
Newton
1. Hukum Newton pertama
2. Hukum Newton kedua
3. Hukum Newton ketiga
>>
Hukum Newton Pertama
Disebut hukum inersia (kelembaman) -->
bahwa benda mempunyai sifat mempertahankan keadaannya, bila benda
bergerak akan bergerak terus.
“ Setiap objek berlangsung
dalam keadaan istirahat, atau gerakan yang sama pada suatu garis lurus, kecuali
benda itu dipaksa untuk berubah oleh gaya yang bekerja” Dipakai untuk mengukur
pengamatan.
>>
Hukum Newton Kedua
Bila ada gaya yang bekerja pada suatu benda maka benda akan
mengalami percepatan yang arahnya sama dengan arah gaya.
Percepatan (a), gaya (F) adalah sebanding dalam besaran. Bila kedua
besaran ini sebanding maka salah satu adalah sama dengan hasil perkalian
bilangan konstan.
-
Rumus F = m.a
m = massa benda/massa
inisial
a = percepatan 1ms-2 (1
m/detik2)
F = 1 kg m s-2
=> Perbedaan
Massa
benda :
-
kwantitas
skalar
Berat
benda :
gaya gravitasi yang bekerja pada benda
tersebut dan merupakan kwantitas vektor
Fg = m.g
Fg = gaya gravitasi
m =
massa
g =
gravitasi
>> Hukum Newton Ketiga
Bila benda A memberi gaya F pada suatu benda B1, pada waktu
bersamaan benda B memberi gaya R pada benda A. Gaya R sama dengan gaya F tapi
arahnya berlawanan.
“
untuk setiap aksi selalu ada reaksi yang arahnya berlawanan.”
► Gaya Pada Tubuh Dan Di Dalam Tubuh
-
Ada gaya
yang bekerja pada tubuh dan ada gaya yang berada dalam tubuh kita.
-
Gaya
yang bekerja pada tubuh kita dapat diketahui bila kita menabrak suatu objek,
sedangkan gaya yang berada dalam tubuh sering tidak diketahui padahal ada.
Ex : gaya otot ---> aliran darah
-
Newton ---> gaya
gravitasi ---> gaya
tarik menarik antar 2 benda.
-
Selain
gaya gravitasi ditubuh kita terdapat gaya listrik --->
gaya antara elektron dan proton pada atom hidrogen.
-
Bila
dilihat dari statis dan dinamis maka gaya bekerja pada tubuh manusia dibagi 2 :
a. gaya
pada tubuh dalam keadaan statis
b. gaya pada tubuh dalam keadaan dinamis
§ Gaya Pada Tubuh Dalam Keadaan Statis
-
Tubuh dalam keadaan statis / diam berarti dalam
keadaan seimbang. Jumlah gaya dari segala arah adalah nol. Otot dan tulang
sumber sistem pengungkit / pengumpil
-
Ada 3 macam sistem pengumpil / pengungkit
a.
sistam pengumpil kelas pertama
b.
sistam pengumpil kelas kedua
c.
sistam pengumpil kelas ketiga
Penjelasan :
a.
Sistem
Pengumpil Kelas Pertama
Titik tumpuan terletak antara gaya berat dan
gaya otot.
b.
Sistem
Pengumpil Kelas Kedua
Gaya berat diantara
titik tumpuan dan gaya otot
c.
Sistem
Pengumpil Kelas Ketiga
Gaya otot
diantara titik tumpuan dan gaya berat
d.
Keuntungan
Mekanik
Perbandingan
antara gaya otot dan gaya berat
- Oleh karena
momen terhadap titik tumpu : o maka :
=> Analisa Gaya Dan Kegunaan Klinik
Gaya yang
bekerja pasa benda/tubuh
- gaya vertikal
- gaya horisontal
- gaya yang membentuk sudut dengan bidang
horisontal /vertikal
Gaya vertikal
- gaya ke atas
- benda melawan dengan gaya reaksi dengan
besarnya sama
Gaya horisontal
- arah sama S= F1 + F2
- arah berlawanan S= F1 – F2
=> Kegunaan Klinik
-
Traksi
leher
-
Traksi
tulang / kaki
pemberat yang dipaha :
W = 1/7 X BB
-
Traksi
kulit
pemberat ------- W = 1/10
X BB
=> FISIKA OLAH RAGA -->
DINAMIS
Meliputi : penentuan pusat gravitasi
momentum
torsi
=> Pusat gravitasi tubuh
1. merupakan pusat bagian
massa
2. berguna untuk analisa
tubuh saat gerak
3. cara penentuan pusat
gravitasi
a. menggantung objek
pada 2 titik berbeda
b. berdiri diantara
2 timbangan
c. metode grafik
d. metode analisa
Keseimbangan
1. Keseimbangan labil
- pusat gravitasi jatuh
diluar dasar penyokong
- luas dasar penyokong
sempit
2. Keseimbangan stabil
- pusat gravitasi
terletak rendah
- garis pusat gravitasi
terletak di dalam benda
- kontak dengan
dasar/permukaan pijakan luas
Keseimbangan tubuh
Tubuh dikatakan seimbang
apabila gaya yang bekerja padanya saling meniadakan dan tubuh dalam keadaan
istirahat
Keseimbangan tubuh dapat ditingkatkan bila
- letak pusat gravitasi
direndahkan
ex : duduk, berbaring
- peningkatan luas pijakan
ex : kaki direntangkan,
berbaring, dll
Keseimbangan tubuh dapat dikurangi bila :
- meninggikan pusat
gravitasi
ex : mengangkut barang
- mengurangi luas pijakan
ex : angkat satu kaki,
berjinjit, dll
►
Momentum
-
Tabrakan ---> gaya yang bekerja selama tabrakan sulit
ditentukan.
-
Bila
terjadi tabrakan 2 objek menggunakan momentum lebih berhasil, total momentum
kedua objek selalu tetap, walaupun momentum tiap objek akan berubah.
-
Momentum
dari sebuah objek adalah : ---> hasil kali massa dan kecepatannya
Sebelum tabrakan kedua objek dalam
keadaan seimbang.
Setelah
tabrakan momentum tiap objek
P’! = M1V’1 P’2 = M2V’2
=> Hukum Newton II
F =
m.a
F =
m. (V’ – V / t)
F.t = m.(V’ –V)
F.t = mV’ – mV
F.t = impuls
= gaya kali waktu
=> Kesimpulan
-
Momentum
adalah gaya X waktu
atau
-
Massa X
percepatan
-
Satuan
momentum menurut SI adalah :
kilogram meter perdetik (kg m s-1)
- Kegunaan dalam bidang olah raga :
tinju
tenis
sepak bola
Tidak ada komentar:
Posting Komentar