by : intan nur k
Pengertian dan penyebab =
Demam Thypoid adalah penyakit
infeksi akut usus halus yang disebabkan oleh kuman Salmonella enterica serotype
typhi, dapat juga disebabkan oleh Salmonella enterica serotype paratyphi
A, B, atau C (demam paratifoid).
Tanda
dan Gejala Thypoid =
Masa
tunas 7-14 (rata-rata 3 – 30) hari, selama inkubasi ditemukan gejala prodromal
(gejala awal tumbuhnya penyakit/gejala yang tidak khas) :
• Perasaan tidak enak badan, panas dingin
• Lesu, tidak nafsu makan, mual
• Nyeri kepala
• Diare atau sebaliknya
• Anoreksia, kehilangan berat badan
• Batuk, nyeri otot
• Nyeri perut, perut kaku dan bengkak
• Perasaan tidak enak badan, panas dingin
• Lesu, tidak nafsu makan, mual
• Nyeri kepala
• Diare atau sebaliknya
• Anoreksia, kehilangan berat badan
• Batuk, nyeri otot
• Nyeri perut, perut kaku dan bengkak
1.
Lidah kotor. Bagian tengah berwarna
putih dan pinggirnya merah. Biasanya anak akan merasa lidahnya pahit dan
cenderung ingin makan yang asam-asam atau pedas.
2.
Mual Berat sampai muntah. Bakteri Salmonella typhi berkembang biak di hatidan
limpa, Akibatnya terjadi pembengkakan dan akhirnya menekan lambung sehingga
terjadi rasa mual. Dikarenakan mual yang berlebihan, akhirnya makanan tak bisa
masuk secara sempurna dan biasanya keluar lagi lewat mulut.
3.
Diare atau Mencret. Sifat bakteri yang menyerang saluran cerna menyebabkan
gangguan penyerapan cairan yang akhirnya terjadi diare, namun dalam beberapa
kasus justru terjadi konstipasi (sulit buang air besar).
4.
Lemas, pusing, dan sakit perut. Demam yang tinggi menimbulkan rasa lemas,
pusing. Terjadinya pembengkakan hati dan limpa menimbulkan rasa sakit di perut.
5.
Mimisan ataupun pingsan tak sadarkan diri. Penderita umumnya lebih merasakan
nyaman dengan berbaring tanpa banyak pergerakan, namun dengan kondisi yang
parah seringkali terjadi gangguan kesadaran.
Kemudia
Muncul Gejala Klinis Lainnya :
1.DEMAM
Demam berlangsung 3 minggu
• Minggu I : Demam remiten, biasanya menurun pada pagi hari dan meningkat pada sore dan malam hari
• Minggu II : Demam terus mengigau
• Minggu III : Demam mulai turun secara berangsur – angsur
Demam berlangsung 3 minggu
• Minggu I : Demam remiten, biasanya menurun pada pagi hari dan meningkat pada sore dan malam hari
• Minggu II : Demam terus mengigau
• Minggu III : Demam mulai turun secara berangsur – angsur
- Demam lebih dari seminggu. Siang hari biasanya terlihat
segar namun menjelang malamnya demam tinggi dan berhalusinasi
2. GANGGUAN PADA SALURAN PENCERNAAN
• Lidah kotor yaitu ditutupi selaput kecoklatan kotor, ujung dan tepi kemerahan, jarang disertai tremor
• Hati dan limpa membesar yang nyeri pada perabaan
• Terdapat konstipasi, diare
3. GANGGUAN KESADARAN
• Kesadaran yaitu apatis – somnolen
• Gejala lain “ROSEOLA” (bintik-bintik kemerahan pada kulit karena emboli hasil dalam kapiler kulit)
-Cara
Penularan Penyakit Demam Tifoid
Penyakit demam Tifoid ini bisa menyerang saat kuman tersebut masuk melalui makanan atau minuman, sehingga terjadi infeksi saluran pencernaan yaitu usus halus. Dan melalui peredaran darah, kuman sampai di organ tubuh terutama hati dan limpa. Ia kemudian berkembang biak dalam hati dan limpa yang menyebabkan rasa nyeri saat diraba.
Penyakit demam Tifoid ini bisa menyerang saat kuman tersebut masuk melalui makanan atau minuman, sehingga terjadi infeksi saluran pencernaan yaitu usus halus. Dan melalui peredaran darah, kuman sampai di organ tubuh terutama hati dan limpa. Ia kemudian berkembang biak dalam hati dan limpa yang menyebabkan rasa nyeri saat diraba.
Pencegahan :
- Makanlah makanan dan minuman yang sudah pasti matang.
- Lindungi makanan dari lalat, kecoa dan tikus ataupun hewan peliharaan
- Cucilah tangan dengan sabun setelah beraktivitas
- Hindari jajan ditempat yang kurang bersih
Makanan
yang dianjurkan antara lain :
a. mengkonsumsi bubur saring, untuk
menghindari terjadinya komplikasi perdarahan saluran cerna atau perforasi
usus
b. Sumber karbohidrat : beras dibubur/tim, roti bakar, kentang rebus,
krakers, tepung-tepungan dibubur atau dibuat puding
c. Sumber protein hewani: daging empuk, hati, ayam, ikan direbus,
ditumis, dikukus,diungkep, dipanggang; telur direbus, ditim, diceplok air,
didadar, dicampur dalam makanan dan minuman; susu maksimal 2 gelas per hari
d. Sumber
protein nabati : tahu, tempe ditim, direbus, ditumis; pindakas; susu
kedelai
e. Sayuran
: sayuran berserat rendah dan sedang seperti kacang panjang, buncis muda,
bayam, labu siam, tomat masak, wortel direbus, dikukus, ditumis
f. Buah-buahan
: semua sari buah; buah segar yang matang (tanpa kulit dan biji) dan tidak
banyak menimbulkan gas seperti pepaya , pisang, jeruk, alpukat
g. Lemak nabati : margarin, mentega, dan minyak dalam jumlah terbatas
untuk menumis, mengoles dan setup
h. Minuman
: teh encer, sirup
i.Bumbu : garam, vetsin, gula, cuka, salam,
laos, kunyit, kunci dalam jumlah terbatas
Sedangkan
makanan yang tidak dianjurkan adalah :
1. Sumber karbohidrat : beras ketan,
beras tumbuk/merah, roti whole wheat, jagung, ubi, singkong, talas, tarcis,
dodol dan kue-kue lain yang manis dan gurih
2. Sumber
protein hewani : daging berserat kasar (liat), serta daging, ayam, ikan
diawetkan, telur mata sapi, didadar
3. Sumber protein nabati : Kacang merah serta kacang-kacangan kering
seperti kacang tanah, kacang hijau, kacang kedelai, dan kacang tolo
5. Sayuran
: sayuran yang berserat tinggi seperti : daun singkong, daun katuk, daun
pepaya, daun dan buah melinjo, oyong,timun serta semua sayuran yang dimakan
mentah
6. Buah-buahan :
buah-buahan yang dimakan dengan kulit seperti apel, jambu biji,
jeruk yang dimakan dengan kulit ari; buah yang menimbulkan gas seperti durian
dan nangka
7.
Lemak : minyak untuk menggoreng,
lemak hewani, kelapa dan santan
8.
Minuman : kopi dan teh kental;
minuman yang mengandung soda dan alkohol
9. Bumbu : cabe dan merica
Contoh Menu Makanan untuk Penderita
Tifus
Makan Pagi :
- Bubur ayam tanpa bumbu kuning
saring
- Telur Rebus Matang
- Susu
Makan Siang :
- Tim saring
- Abon ayam tabur
- Sup/Sayur bening labu siam
- Semangka potong
Makan Malam :
- Tim saring (Blender,dengan
campuran dada ayam,udang kupas,wortel,brokoli,sedikit bawang putih)
- Sup tahu rebus
- Pudding buah susu
- Jus melon
Contoh Menu Makanan Jika Tifus Mereda
Makan Pagi:
- Nasi tim
- Dadar gulung isi/Orak-arik
- Sup bayam
- Pisang
- Susu
Makan Siang
- Nasi tim
- Sup tofu/sapo tahu
- Kue lumpur
- Teh
- Pepaya potong tabur gula
Makan Malam
- Nasi tim
- Perkedel kentang
- Kuah soto bumbu ringan
- Jus tomat
- Susu
Catatan:
- Pastikan banyak minum air putih.
- Tirah baring (istirahat total).
- Minum obat yang dianjurkan dokter
secara teratur.
- Multivitamin.
- Selalu jaga kebersihan.
- Jauhkan pasien dari hewan
peliharaan.
Diet dengan semua nutrisi penting
Energi
Dianjurkan untuk meningkatkan asupan
energi dengan 10-20% karena kenaikan suhu tubuh. Awalnya, selama tahap akut,
pasien mungkin dapat hanya mengkonsumsi 600-1200kcal/day, tetapi asupan energi
harus berangsur-angsur meningkat dengan pemulihan dan toleransi ditingkatkan.
Protein
Kebutuhan protein lebih terkait
dengan keparahan dan durasi infeksi daripada ketinggian demam. Karena ada
kerusakan jaringan yang berlebihan, asupan protein harus ditingkatkan untuk 1,5
sampai 2gm protein / kg / berat badan / hari. Untuk meminimalkan kehilangan
jaringan, makanan protein nilai biologis tinggi seperti susu dan telur harus
digunakan secara bebas karena mereka yang paling mudah dicerna dan diserap.
Untuk mencapai hal ini, makan secara teratur harus ditambah dengan minuman
protein tinggi.
Carbohydrares
Asupan karbohidrat liberal
disarankan untuk mengisi toko glikogen habis tubuh. Mudah dicerna, karbohidrat
juga dimasak seperti pati sederhana, glukosa, madu, gula tebu dll harus
dimasukkan karena mereka memerlukan pencernaan lebih sedikit dan berasimilasi
dengan baik.
Diet Serat
Sebagai gejala tipus termasuk diare
dan lesi di saluran usus, segala bentuk iritasi harus dihilangkan dari diet.
Semua serat, kasar menjengkelkan harus, karena itu akan dihindari dalam diet,
karena merupakan iritan mekanik.
Lemak
Karena adanya diare, emulsi lemak
bentuk seperti krim, mentega, susu, kuning telur, harus dimasukkan dalam diet,
karena mereka mudah dicerna. Makanan yang digoreng yang sulit untuk dicerna
harus dihindari.
Mineral
Karena hilangnya elektrolit yang berlebihan
seperti sup natrium, kalium dan klorida asin, kaldu, jus buah, susu harus
dimasukkan untuk mengkompensasi hilangnya elektrolit. Suplemen zat besi harus
diberikan untuk mencegah anemia.
Vitamin
Karena infeksi dan demam resultants,
ada kebutuhan untuk meningkatkan asupan Vitamin A dan C.
Cairan
Dalam rangka untuk mengkompensasi
kerugian melalui kulit dan keringat dan juga untuk memastikan volume yang
memadai urin untuk mengeluarkan limbah, asupan cairan liberal sangat penting
dalam bentuk minuman, sup, jus, air biasa dll
Jadi energi yang tinggi, protein
tinggi, diet cairan penuh dianjurkan di awal dan segera setelah demam turun,
serat, hambar rendah, diet lunak harus diberikan kepada pasien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar