BY : INTAN NUR K
P.T : akper yappi sragen
ð
Pengertian
Hepatitis D juga disebut virus
delta, adalah penyakit yang di sebabkan oleh Virus hepatitis D (HDV) adalah
yang paling jarang tapi paling berbahaya dari semua virus hepatitis.
HDV
dapat di sebet sebagai virus cacat yang memerlukan pertolongan virus hepatitis
B untuk berkembang biak sehingga hanya ditemukan pada orang yang terinfeksi
hepatitis B. Virus hepatitis D (HDV) adalah yang paling jarang tapi paling
berbahaya dari semua virus hepatitis.
ð Penyebab dan Penularan
Hepatitis D adalah
suatu kondisi medis yang ditandai dengan peradangan pada hati dan hanya
mengenai orang-orang yang pernah terinfeksi oleh virus hepatitis B. Hal ini
biasanya memperburuk kondisi penderita yang sudah terlebih dahulu terinfeksi
oleh virus hepatitis B. Ketika seseorang terinfeksi oleh virus hepatitis B dan
D, virus mampu memasuki sel hati dan menggunakan sel-sel tersebut untuk
memperbanyak virus hepatitis D. Karena semakin banyaknya virus hepatitis D yang
terbentuk di dalam sel hati, sel-sel hati tersebut dapat mengalami kerusakan
dan bahkan mati. Hepatitis D biasanya menyebar melalui transfusi darah yang
terkontaminasi, sewaktu persalinan dari ibu ke bayi atau melalui kontak
seksual. Ada dua tipe hepatitis D tergantung dari durasi infeksi. Infeksi
mula-mula dikenal sebagai hepatitis D Akut, sedangkan infeksi yang berlangsung
lebih dari enam bulan dikenal dengan hepatitis D Kronis. Hepatitis D Kronis
dapat menyebabkan kerusakan hati, kanker hati, dan bahkan kematian.
Infeksi hepatitis D
dapat terjadi bersamaan (koinfeksi) atau setelah seseorang terkena hepatitis B
kronis (superinfeksi). Orang yang terkena koinfeksi hepatitis B dan hepatitis D
mungkin mengalami penyakit akut serius dan berisiko tinggi mengalami gagal hati
akut. Orang yang terkena superinfeksi hepatitis D biasanya
mengembangkan infeksi hepatitis D kronis yang berpeluang besar (70% d- 80%)
menjadi sirosis.
Hepatitis D Virus (HDV) dapat menular melalui :
1.
Melalui
hubungan intim dengan penderita dan pada homoseksual.
2.
Menggunakan jarum dan obat-obatan secara
bersamaan.
3.
Bayi dari
wanita penderita hepatitis D.
4. Menerima
Transfusi Darah atau produk darah sebelum 1987
Penularannya mengikuti perjalanan penyakit hepatitis
B (parenteral), artinya jika virus hepatitis B akut yang diderita sembuh, maka
VHD juga akan hilang.
Tidak
ada vaksin hepatitis D, namun dengan mendapatkan vaksinasi hepatitis B maka
otomatis Anda akan terlindungi dari virus ini karena HDV tidak mungkin hidup
tanpa HBV.
ð Tanda dan gejala Hepatitis D yang mungkin timbul:
- Air seni berwarna pekat
- Kehilangan selera makan
- Kelelahan
- Mual
- Muntah-muntah
- Sakit perut
ð Pencegahan
- Berhubungan seks dengan perlindungan
- Hindari berbagi barang-barang pribadi dengan orang yang terinfeksi
- Hindari paparan terhadap darah orang yang terinfeksi
- Hindari penyalahgunaan obat intravena
- Ibu yang terinfeksi harus diimunisasi terhadap virus tersebut pada waktu kelahiran
- Jangan berbagi jarum suntik, gunting dan pisau cukur dengan orang lain
- Pergi untuk melakukan Vaksinasi Hepatitis B
ð Penanganan dan pengobatan
- Antivirus
- Istirahat Tidur
- Transplantasi Hari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar