Posted By : Intan NK
ANALGETIKA
•
Analgetika
atau obat penghalang nyeri adl : zat2 yg mengurangi atau menghalau
rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran.
•
Nyeri
adl : perasaan sensoris dan emosional yg tdk enak dan yg berkaitan
dg ancaman kerusakan jaringan.
•
Batas
nyeri utk suhu adl 44 – 45oC
•
Penyebab
nyeri adl : rangsangan mekanis, kimiawi,
atau fisis (kalor, listrik) yg dpt menimbulkan kerusakan pd jaringan.
•
Ambang
nyeri adl : tingkat / level dmn nyeri
dirasakan utk pertama kali
•
Mediator
nyeri adl : rangsangan yg memicu
pelepasan zat2 tertentu.
•
Mediator
nyeri (autacoida ) tdr dr : histamin, serotonin, bradykinin, leukotrien,
dan prostaglandin.
Mediator nyeri
•
Histamin adl suatu amin nabati dan merupakan produk normal dari
pertukaran zat histidin. asam amino ini masuk dlm tubuh lewat daging dan
jaringan serta usus halus diubah scr enzimatis menjadi histamin (dekarboksilasi),
zat ini terdapat pd semua jaringan tubuh.
Histamin merangsang pelebaran pembuluh darah yg meningkatkan
permeabilitas kapiler, histamin jg merupakan mediator hipersensitivitas
•
Bradykinin adl polipeptida (rangkaian asam amino) yg dibentuk dr protein
plasma
•
Prostaglandin terbentuk dr asam arachidonat yg strukturnya mirip dg asam lemak, zat
ini meningkatkan kepekaan ujung syaraf sensoris bagi rangsang nyeri yg
diakibatkan oleh mediator lain (hormon lokal)
Berdasarkan krj farmakologisnya
analgetik
di bagi dlm 2 klp besar, yi :
•
analgetik
perifer (non-narkotik), yg tdr dr obat2 yg
tdk bersifat narkotik dan tdk bekerja sentral.
•
Analgetik
narkotik, khusus digunakan utk menghalau
rasa nyeri hebat, spt fractura dan kanker
Berdasarkan proses tjdnya
rasa nyeri dpt dilawan dg
bbrp cara :
•
merintangi
terbentuknya rangsangan pd reseptor
nyeri perifer dg analgetik perifer
•
merintangi
penyaluran rangsangan di saraf2
sensoris, misal dg anestetik lokal
•
blokade
pusat nyeri di ssp dg
analgetik sentral (narkotik) atau dg anestetik umum
ANALGETIKA PERIFER
Scr kimiawi analgetik perifer dpt digolongkan dlm bbrp klp :
•
paracetamol
•
Salisilat
: asetosal, salisilamida dan benorilat
•
Penghambat
prostaglandin (NSAID’s) : ibuprofen, dll
•
Derivat2
antranilat : mefenamat, asam niflumat glafenin, floktafenin.
•
Derivat2
pirazolinon : aminofenazon, isopropilfenazon (migran), isopropilaminofenazon
dan metamizol
•
Lain2
: benzidamin (Tantum)
# NSAIDS (Non Steroidal
Anti Inflammatory Drugs),antidrepesiva trisiklis (amitriptilyn), dan
antiepileptik (karbamazepin, valproat). Obat2 ini digunakan tunggal atau
kombinasi dg analgetik lain pd keadaan tertentu spt pd nyeri akibat peradangan
dan neuropati
PARACETAMOL
•
Nama
lain : Asetaminofen, Panadol, Tylenol, Tempra, grafadon,dll
•
Khasiat
: analgetik dan antipiretik
•
Efek
samping : pd penggunaan kronis 3-4 g sehari dpt tjd kerusakan hati, dosis >
6 g mengakibatkan necrose hati, dosis >20 g sdh berefek fatal.
•
Overdose bisa menimbulkan mual, muntah dan anoreksia
•
Penanggulangan
: dg cuci lambung, pemberian zat2 penawar asam amino N-asetilsistein atau
metionin
•
Wanita
hamil dan laktasi aman menggunakan obat ini.
•
Interaksi
: pd dosis tinggi memperkuat efek antikoagulansia
•
Dosis
: nyeri dan demam oral 2-3dd 0,5-1g, max 2,5 g/hr, kronis max 2,5 g/hr, anak2
4-6 dd 10mg/kg
ASAM ASETILSALISILAT
•
Nama
lain ; Asetosal, Aspirin, Cafenol, Naspro
•
Khasiat
: anti demam kuat, pd dosis rendah berdaya menghambat agregasi trombosit, dosis
> 5g/hr berkhasiat antiradang
•
Peggunaan
: selain sbg analgetik jg sbg alternatif dr antikoagulansia sbg obat pencegah
infark kedua stl tjd serangan, obat ini jg efektif sbg profilaksis serangan
stroke kedua stl menderita TIA ( Transient Ischaemic Attack=serangan kekurangan
darah sementara di otak) terutama pd pria.
•
ES :
iritasi mukosa lambung dg resiko tukak lambung dan perdarahan samar
(occult).penyebabnya adl sft asam dr asetosal, hal ini dpt dikurangi dg
kombinasi antasida,selain itu dpt tjd reaksi alergi kulit, tinnitus(telinga
berdengung), pd dosis tinggi dpt tjd kejang2 bronchi hebat, pd pasien asma dpt
tjd serangan.
•
KI :
pasien asma, anak2 yg menderita cacar air, flu/selesma, wanita hamil tdk
dianjurkan terutama pd triwulan terakhir dan sblm persalinan, krn lama
kehamilan dan persalinan dpt diperpanjang jg kecenderungan perdarahan
meningkat.
•
Interaksi
: memperkuat daya krj antikoagulansia, antidiabetik oral, dan metotreksat,
mengurangi efek obat furosemid, spironolakton, dan probenesid, sft analgetik
diperkuat oleh kodein dan d-propoksifen, alkohol meningkatkan resiko perdarahan
lambung-usus. Penggunaan asetosal hrs dihentikan 1 minggu sblm pencabutan gigi
(geraham bungsu)
AMINOFENAZON
•
Nama
lain : Aminopyrin, Amidopyrin, Pyramidon
•
Khasiat
: derivat pirazolinon ini berkhasiat analgetik, antipiretik, dan antiradang
•
ES :
agranulositosis (tanda2 : timbul borok2 kcl di mulut, nyeri tenggorokan dan
demam), leukopenia (jml leukosit dlm darah berkurang)
•
Krn
efeknya yg sgt fatal, obat ini dilarang peredarannya sejak th 1980-an
•
Pada
wanita hamil dan laktasi tdk dianjurkan menggunakan obat ini.
•
Dosis
: 3 dd 300-600 mg maksimum 3g/hr.
FENILBUTAZON
•
Nama
lain : Butazolidin, New Skelan, Pehazon
F.
•
Khasiat
: derivat pyrazolidin ini khasiat anti radangnya lbh kuat dr pd analgetiknya,
shg digunakan utk pengobatan artritis tertentu
•
Penyalahgunaan
: pd produk Hongkong obat ini sering dikombinasi dg ginseng utk keadaan lesu
dan letih, otot nyeri dan perasaan lemah
•
ES :
efeknya sgt serius terhadap darah dan lambung.
•
Dosis
: pd serangan rema atau encok oral dan rektal 2-3 dd 200 mg
GLAFENIN
•
Nama
lain : Glaphen, Glifanan
•
Khasiat
: anti nyeri
•
ES :
gangguan lambung-usus, rasa kantuk dan pusing, yg lbh serius adl : reaksi
anafilaksis, kerusakan hati, dan anemi hemolitis
•
Dosis
: permulaan 400 mg, lalu 3-4 dd 200 mg, max 1 g sehari
TRAMADOL
•
Nama
lain : tramal, Theradol
•
Khasiat
: anti nyeri
•
Wanita
hamil dan laktasi tdk dianjurkan mengkonsumsi obat ini
•
Dosis
: anak 1-14 th 3-4 dd 1-2 mg/kg.
>14
th 3-4 dd 50-100 mg,
max
400 mg sehari
ANALGETIK ANTIRADANG
& OBAT-OBAT REMA
& OBAT-OBAT REMA
•
Arthritis adl nama gabungan untuk beberapa penyakit yg bercirikan rasa nyeri
dan bengkak serta kekakuan otot dg terganggunya fungsi alat2 penggerak (sendi
dan otot)
•
Artrose (Arthtritis deformans) di sebut jg osteoartrose atau osteoarthritis
bercirikan degenerasi tulang rawan yg menipis dg pembentukan tulang baru hingga
ruang diantara sendi menyempit.
•
Penyebab
: sendi yg dibebani terlalu berat dg kerusakan mikro yg berulangkali (sering
tjd pd orang gemuk)
•
Terapi
: mengendalikan berat badan, sikap tubuh yg tepat, bergerakk scr teratur, makan
sehat dan menghindari cedera
•
Pengobatan
: dg analgetik antiradang (NSAIDS), kombinasi glucosamin dan
chondroitin untuk pengurang nyeri, serta kombinasi vit A, C, E, mangan dan
selenium untuk perbaikan tulang rawan.
ANALGETIK ANTIRADANG
& OBAT-OBAT REMA
& OBAT-OBAT REMA
•
Spondylosis
( Sondylitis ankylopoetica ) adl artrose dr tulang punggung.
•
Penyebabnya
: peradangan dr urat2 dan jaringan yg perlu utk pergerakan punggung, sbg
reaksinya ruas2 mjd bengkok dan membuat tulang berlebih yg dpt menimbulkan
pertumbuhan menyatu, shg penderita mjd bungkuk.
•
Spondylosis
tjd pd usia 15-25 th dg nyeri pinggang yg disertai peradangan dan kekakuan pd
pagi hari ( morning stiffness), penyakit ini bersifat menurun dan sering
dimulai dg peradangan di usus (akibat infeksi)
•
Terapi
: dg gerak badan dan perbaikan sikap tubuh guna meningkatkan kekuatan dan
kelenturan, posisi tdr tengkurap utk menghindari tulang punggung membengkok ke
depan.
•
Pengobatan
: NSAIDS
ARTHRITIS RHEUMATICA
(REMATIK / REMA)
(REMATIK / REMA)
•
A.R adl penyakit sendi kronis dg ciri peradangan kronis pd sendi dan
membran yg disertai destruksi tulang rawan dg perubahan anatomis (persendian
tangan, dan kaki, lutut, bahu, dan tengkuk)
•
Gejala
: bengkak dan nyeri pd sendi2, nyeri yg hebat pd pg hari stl bangun tdr, merasa
lelah dan malas.
•
Tindakan
umum : latihan fisioterapi guna memelihara mobilitas sendi dan tenaga otot,
menyesuaikan gaya hidup ( life-style) pd aktivitas dr proses peradangan.
•
Pengobatan
: - analgetik antiradang ( NSAIDS)
- kortikosteroida (obat gol ini hanya
digunakan bila
penyakit menjadi lebih parah (exacerbatio) ex : prednison
- obat2 supresif long-acting (penisilamin,
azatioprin, metotreksat, siklofosfamida)
NSAIDS
( Non-Steroidal Anti-inflammatory Drugs)
( Non-Steroidal Anti-inflammatory Drugs)
•
NSAIDS
efektif utk peradangan akibat
trauma ( pukulan, benturan ), setelah pembedahan, atau memar akibat olahraga,
selain itu jg efektif utk kolik saluran empedu, keluhan tulang pinggang, dan
nyeri haid ( dysmenorroe)
•
Penggolongan
NSAIDS scr kimiawi al :
Ø Salisilat : asetosal, benorilat, dan diflunisal
Ø Asetat : alklofenac (Mirvan), diklofenac, indometasin,
sulindac, dan fentiazac (Norvedan). Aclofenac menyebabkan reaksi kulit,
indometasin menyebabkan keluhan lambung-usus, shg jarang digunakan.
Ø Propionat : ibuprofen, ketoprofen, flurbiprofen, naproksen, tiaprofenat dan
fenoprofen (fepron)
Ø Oxicam : piroxicam, tenoxicam, meloxicam
Ø d.antranilat : mefenaminat, nifluminat, dan meclofenamic acid ( Meclomen)
Ø Pirazolon : (oxy) fenilbutazon dan azapropazon (Prolixan)
Ø Lainnya : nabumeton, benzidamin krem 3%, dan bufexamac krem 5% (Parfenac)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar