DOSEN
: Bu Septy Nuraini
Silabus
: KDM
PT
: akper yappi sragen
Oleh
: Intan Nur K (Indi)
MATERI
KULIAH
Septy
Nur Aini, S.Kep, Ns
PROGRAM
DIPLOMA III KEPERAWATAN
AKADEMI
KEPERAWATAN
YAPPI
SRAGEN
2011
NUTRISI
Septy
Nur Aini, S.Kep, Ns
081578145847
ainis_sky@yahoo.com
A.REVIEW SISTEM PENCERNAAN MANUSIA
Organ
pencernaan manusia:
1.
Mulut (gigi, air ludah, lidah)
2.
Farink
3.
Esophagus
4.
Lambung
5.
Usus Halus
6.
Usus Besar
7.
Rectum
Proses
pencernaan
1. Ingesti
è Proses
masuknya makanan dan cairan dari lingkungan kedalam tubuh melalui proses
menelan baik melalui koordinasi gerakan volunteer dan involunter.
Terdiri dari:
- Koordinasi otot lengan dan tangan membawa makanan ke mulut
- Mengunyah à menyederhanakan ukuran makanan yang melibatkan gigi, control volunteer otot mulut, gusi dan lidah. Menguyah dibantu oleh saliva atau air ludah yang berfungsi untuk digesti (amilum à maltose) dan sebagai pelumas.
- Menelan à proses reflex akibat penekanan bagian faring
2. Digesti
è Rangkaian
kegiatan fisik dan kimia pada makanan yang dibawa ke dalam lambung dan usus.
(penyederhanaan ukuran sampai dapat diabsorbsi)
Organ yang berperan:
mulut, faring, esophagus, lambung, usus halus, dan kolon.
Proses digesti:
- Mulut
Terdapat saliva yang
mengandung:
-
Air sebagai pelumas
-
Musin à
suatu glikoprotein berfungsi untuk melindungi mukosa saluran pencernaan
-
Ptialin à
enzim yang mengubah amilum menjadi maltose
- Lambung
Lambung
memproduksi getah lambung (HCl) (pH: 1-1,5) yang pengeluarannya diatur oleh
reflex regang, rangsangan saraf atau rangsangan gastrin.
Fungsi
HCl:
-
Membunuh kuman
-
Mengaktifkan pepsinogen
-
Memutuskan serat otot/jaringan ikat pada
makanan
Enzim lambung:
-
Pepsinogen à
diaktifkan oleh HCl menjadi pepsin yang berfungsi untuk memecah protein menjadi
proteosa dan pepton
-
Renin à
untuk menggumpalkan susu dan hanya terdapat pada neonates
-
Lipase à
memecah sebagian kecil lemak
- Usus Halus
Dalam lumen usus terdapat
getah pancreas (pH: 7,5-8), getah usus dan empedu.
Enzim
pancreas:
-
Tripsin dan kimotripsin à
memecah protein/proteosa/pepton menjadi polipeptida
-
Karboksipeptidase à
melepaskan asam amino ujung terminal C rantai polipeptida
-
Amylase à
memecahkan amilum/glikogen menjadi oligosakarida, maltose dan sedikit glukosa
-
Lipase à
memecahkan lemak menjadi asam lemak dan gliserol
-
Kolesterol esterase à
memecah ester kolesterol menjadi kolesterol dan asam lemak
-
Ribonuklease dan deoksiribonuklease à
memecah RNA dan DNA
-
Fosfatase à
memecah zat-zat fosfat organic menjadi asam fosfat dan zat organic
Enzim usus halus
-
Sukrase à
memecah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa
-
Maltase dan isomaltase à
memecah maltose dan oligosakarida menjadi glukosa
-
Lactase à
memecah lactose menjadi glukosa dan galaktosa
- Usus Besar
Sel mukosa usus besar
menghasilkan mucus.
Dalam
lumen usus besar terdapat banyak mikroorganisme yang melakukan proses
fermentasi dan sintesis vitamin, mis vit.K.
3. Absorbsi
è Proses
nutrient diserap usus melalui saluran darah dan getah bening menuju hepar.
4. Metabolisme
è Semua
perubahan kimia yang dialami zat makanan sejak diserap oleh tubuh hingga
dikeluarkan oleh tubuh sebagai sampah.
5. Ekskresi
è Proses
pembuangan zat-zat sisa metabolism dalam tubuh untuk menjaga homeostasis
Ekskresi berupa:
-
Defekasi à
mengekskresi sisa metabolism berupa feses melalui saluran cerna
-
Miksi à
membuang sisa metabolism dalam bentuk urin yang dikeluarkan oleh urogenitalia
-
Diaphoresis à
pembuangan zat sisa metabolism melalui keringat
-
Ekspirasi à
mengeluarkan air dan karbondioksida
B.NUTRISI
Nutrisi
adalah Substansi organik dan non-organik yang terdapat dalam makanan dan
dibutuhkan oleh tubuh agar dapat berfungsi dengan baik. (Kozier, 2004)
Nutrisi Esensial
(Nutrisi penting/pokok bagi tubuh)
- Air
- Karbohidrat
- Protein
- Lemak
- Vitamin
- Mineral
AIR
• 60-70%
BB dewasa
• 80%
BB bayi
(Potter & Perry, 1992)
Air tubuh terbagi menjadi
• CIS
• CES
à interstitiel dan ekstravaskuler
Fungsi
air
dalam tubuh:
- Menstabilkan suhu tubuh
- Memperlancar pencernaan
- Peredaran darah
- System metabolism
- Pemeliharaan kulit dan pelumas sendi
KARBOHIDRAT
Fungsi: Sebagai
sumber energi utama tubuh
Dibagi dalam 3 jenis :
ü Monosakarida
:glukosa, fruktosa, galaktosa.
ü Disakarida
: sukrosa, maltosa, laktosa.
ü Polisakarida
: pati, glikogen, selulosa, dekstrin.
Kebutuhan
rata-rata 8-10/kgBB/hr.
Distribusi
glukosa
PROTEIN
Fungsi:
Membangun sel-sel jaringan tubuh manusia.
Mengganti sel-sel tubuh yang rusak.
Membuat air susu, enzim, dan hormon.
Membuat protein darah.
Menjaga asam basa dan cairan tubuh.
Pemberi kalori
Sumber : Produk hewani
dan nabati
Kebutuhan
: dewasa
1 gr/kgBB/hr
anak-anak 3gr/kgbb/hr
LEMAK
• Terbanyak
dalam bentuk trigliserida
• Terdapat
dalam dua bentuk : lemak jenuh dan tak jenuh
Fungsi
Sumber cadangan energi
Pelarut vitamin ADEK
Insulator suhu tubuh
Memberi rasa kenyang
Pengganti fungsi karbohidrat
Sebagai penghalus kulit
Sumber: Mentega, margarin,
daging, ikan, kuning telur, kacang-kacangan, kelapa dll
VITAMIN
• Larut
air
vitamin Bc dan vitamin C
Proses pencernaan
diabsorbsi di usus à v porta. Bila
>> à diekskresikan mll
urine
Banyak berperan sebagai
koensim dalam reaksi enzimatik.
• Larut
lemak
Vitamin A, D, E, K
Ditranspor
dari usus oleh kilomikron, disimpan di hepar (Vit A,D,K) dan jaringan adiposa
(Vit E)
VITAMIN LARUT LEMAK
VITAMIN A
1.
Vitamin A
Diet
dari bahan hewani.
Sebagai
ester retinol dengan asam lemak rantai panjang.
Bentuk
isomer yang terpenting :
- Vitamin A1 = retinol 1
- Vitamin A2 = retinol2 = dehidroretinol 1
2.
Prekusor/provitamin
A
Karotin
B.
Diet
nabati
Post
absorsi àdidinding usus diubah menjadi vit A
90% dari total vitamin A dalam tubuh
disimpan oleh hati, àbila diperlukan
ester retinil di hidrolisisà
retinol diikat oleh pengikat aporetinol (diprod. Oleh hepatosit)àkesirkulasi
darahàjaringan sasaranàprotein
pengikat apo retinol dilepas.
Fungsi vitamin A
B karotin è
antioksidan (kulit dan membrane mukosa)
Retinol
è fs
dalam reproduksi
è fs
dalam penglihatan sebagai prekursor penglihatan (dibantu oleh retinal)
Asam retinoat :
è Sintesis
glikoprotein/pembawa oligo sakarida
è Faktor
pertumbuhan
Defisiensi
v Gangguan
pertumbuhan
v Gangguan
penglihatan
o
xeropthalmia : katinisasi epitil kornea mata kering dan mudah infeksi.
o
Nyctalopia :
buta senjaà gangguan adaptasi
dalam gelap dini.
o
Keratomalasia : infiltrat dan ulkus pada mata à
kebutaan.
v Infertil
Hipervitaminosis A
§ AKUT
: peninggian tekanan
intrakranial, kelainan neurologis, kematian.
§ Kronis
: cepalgia, alopesia, kulit
kering atau gatal, anoreksia, nyeri tulang dan sendi, hepatomegali.
§ Teratogenik
: resorbsi fetus, cacat janin gangguan
kemampuan belajar.
Sumber : provit A :
sayur, buah berwarna hijau dan kuning. Hati, susu, keju, mentega, ikan.(vit A)
Kebutuhan :
§ Wanita
dws 4000 iu/hr
§ Laki-laki
dws 5000 iu/hr
§ Anak-anak
1400-3500 iu/hr
§ Hamil
6000 iu/hr
§ Laktasi
8000iu/hr
VITAMIN D
1,25 dehidrokalsiferon adalah bentuk vit D
yang paling aktif.
Fungsi :
meningkatkan
© absorbsi
Ca++ dan fosfat diusus.
© reabsorbsi
Ca++ dan fosfst di ginjal
© mobilisasi
Ca++ dan fosfat di tulang.
© Proliferasi
sel, sistem hemopoetik, sekresi insulin.
© Peningkatan
kesehatan tulang dan gigi
Absorbsi
ü Absorbsi
pro Vit D : Ergosterol (D2 dari tumbuhan) dan 7-dehidrokalsiferon (dr hewan)
terjadi di usus kecil. Dalam plasma diikat oleh globulin.
ü Manusia
dapat mensintesa 7 dehidrokalsiferon dari kolesterol sehingga Vit D dianggap
sebagai HORMON.
Defisiensi
§ Riketsia
à gangguan osifikasi pada anak
§ Osteomalasis
à pada dewasa.
Hipervitaminosis
Ø BAYI
: hiperkalsemia à gangguan osifikasi
jaringan lunak
Ø Dewasa
: batu ginjal, kerapuhan tulang.
Sumber : keju, mentega,
susu, ikan, sereal
Kebutuhan
:
§ Dewasa
<50 tahun à 200 iu
§ Dewasa
51-70 tahun à 400 iu
§ Dewasa
>70 tahun à 600 iu
VITAMIN E
Fungsi
§ Antioksidan
§ Antisterelitas
§ Kofaktor
dalam transport elektron pada respirasi sel dan membran eritrosit.
§ Mempertahankan
integritas jaringan hati (penggunaan vitamin K), otot, dan eritrosit.
Defisiensi
§ Distrofi
otot
§ Gangguan
eritrisot
§ Gangguan
reproduksi (pada hewan percobaan)
Hipervitaminosis
- Relatif tidak toksik, bisa menyebabkan mata kabur dan pusing.
- Sumber dan kebutuhan
Sumber
: tersebar luas pada
jaringan hewan dan tumbuhan. Terutama minyak tumbuhan, kecambah, beras. Jagung,
kacang
Kebutuhan
:
anak : 4-15 iu/hr
dws lk : 15 iu/hr
dws pr : 12 iu/hr
Vitamin K
Terdapat 3 macam :
- K1 : filokuinon : pada minyak tumbuhan dan daun hijau.
- K2 : menaquinon : pada jaringan hewan dan bakteri usus.
- K3 : menadion : sintesis, larut air.
Absorbsi
• Menadion
diabsorbsi tanpa bantuan empedu dan langsung ke sistem portal.
• Menaquinol/piloquinol
memerlukan empedu untuk absorsinya dan masuk ke saluran limfe. Jaringan tubuh
dapat mengubah menadion menjadi menaquinon.
Fungsi
§ Memelihara
kadar normal faktor pembekuan darah yang disintesa di hati dalam bentuk
inaktif.
§ Sebagai
koenzim
Defisiensi
ü Gangguan
pembekuan darah. Perdarahan pada bayi terjadi karena sedikitnya vit K yang
ditransfer melalui plasenta.
Hipervitaminosis K : Hemolisis eritrosit
meningkat—menadion
Sumber:
Kubis, bayam, sayuran hijau, sereal
Kebutuhan:
Laki-laki :
120 µg
Wanita :
90 µg
Vitamin larut air
B1 (Tiamin)
Absorbsi
di yeyenum dalam bentuk transport aktif (jumlah sedikit) dan difusi (jml
banyak)dalam darah larut dalam plasma.
Sifat:
Rusak karema suhu panas, Ph basa dan enzim tiaminase
Fungsi: Koenzim
reaksi oksidasi metabolisme karbohidrat, memperbaiki fungsi system
kardiovaskular dan saraf
Defisiensi: Beri-beri, gangguan saraf dan jantung
Sumber: kacang-kacangan,
hati, telur, ragi, daging, wortel dan susu.
B2 (Riboflavin)
Absorbsi
diusus kecil secara transport aktif dan dalam mukosa usus diubah menjadi
FMN/FAD. Dalam darah diikat oleh globulin dan diekskresikan keurin dan sedikit
ke ASI.
Sifat :
Stabil karena panas, rusak karena cahaya.
Fungsi :
§ Komponen
koenzim flavin mononukleotida (FMN) dan fvavin Adenin Dinukleotida (FAD) dan
Metabolisme protein
§ Pertumbuhan
dan perbaikan jaringan
Defisiensi :
Glositis, Cheilosis, dermatitis,
Sumber : banyak makanan :
daging, susu, telur, hati, brokoli, kacang
B3 (Niasin)
Absorbsi
di usus melalui difusi, dalam darah larut dalam plasma, setelah diambil oleh
jaringan sisanya dibawa ke hati dan dikeluarkan melalui urin.
Sifat :
kristal putih stabil. Ada dua bentuk : as. Nikotinat dan nikotinamid.
Fungsi : sebagai koensim
pada reaksi oksidasi- reduksi NAD (nikotin adenin dinukleotida) dan NADP (NAD
phospat).
Defisiensi :
pellagra, dermatitis, diare, dimensia
Sumber : banyak makanan (
daging, ikan, susu, kacang, telur)
B5 (Asam pantotenat)
Absorbsi
di usus melalui difusi, dalam darah larut dalam plasma, setelah diambil oleh
jaringan sisanya dibawa ke hati dan dikeluarkan melalui urin.
Fungsi : sebagai koenzim
A. Berperan dalam metabolisme karbohidrat, protein, lemak.
Defisiensi :
dermatitis & interitis (luka pada usus). Sangat jarang, biasanya terjadi
bersama Bc lain.
Sumber :
Ragi, kuning telur, Brokoli dan hati
B6 (piridoksin)
Terdapat 3 bentuk :
Piridoksin,piridoksamin, Piridoksal,
Absorbsi di
yeyenum. Dalam darah diikat albumin, dalam darah / jaringan terjadi
interkonversiB6 dgn PALP.didalam hepar B6 selain diubah menjadi PALP juga
diubah menjadi asam piridoksat. Diekskresi ke urin sebagai asam piridoksal dan
asam piridoksat.
Sifat :
berfluorosensi, rusak oleh cahaya, panas dan
ph tinggi.
Fungsi :
ü membentuk
piridoksin fosfat, piridoksamin fosfat, dan piridoksal phosfat (PALP)
metabolit utama dalam plasma.
ü Berperan
dalam metabolisme protein.
ü Mempertahankan
fungsi otak
ü Berperan
dalam pembentukan sel darah merah
Defisiensi
:
biasanya disertai devisiensi vitamin yang lain, atau adanya obat-obatan yang
membentuk komplek dengan palp mis isonoasid.
Gejala defisiensi : Gg imunitas, kejang, Gg
EEG, dermatitis.
Sumber : biji bunga
matahari, ikan, telur, daging, gandum, roti, sereal, sayur bayam, wortel dan
buah pisang.
B7 (Biotin)
Absorbsi :
diileum
Fungsi :
koensim enzim2 karboksilase
Putih telur mengandung avidin yang bisa
tahan terhadap ensim pencernaan tetapi tidak tahan panas, membentuk komplek
dengan biotin sehingga tidak dapat diabsorbsi.
Defisiensi
:
§ dermatitis,
§ alopesia,
§ gangguan
pertumbuhan,
§ Gg
neuromuskuler,
§ Gg
imunitas.
Sumber banyak makanan.
Tetapi dalam usus sudah terdapat bakteri usus yang mampu membentuk banyak
biotin sehingga tidak perlu intake ekstra biotin.
B9 (Asam folat)
Absorbsi
di ususàdalam usus diubah menjadi H4 folat.
Perubahan di katalisis oleh enzim dihidrofolat reduktase dan di inhibisi oleh
trimetriprim damn metrotreksat. Dalam plasma diikat oleh protein darah dan diekskresikan ke urin dan sedikit ke
empedu.
Sifat :
mudah dirusak oleh panas dan cahaya ultraviolet.
Fungsi : sebagai pembawa
atom C tunggal bahan pembentuk Heme pada hemoglobin.
Defisiensi :
anemia megaloblastik.
Sumber: banyak sayuran hijau.
B12 (Cianokobalamin)
Absorbsi
di ileum dengan bantuan faktor instrinsik castle, enzim tripsin, Na Co3
C2&3 diproduksi pankreasà
dalam plasma darah diikat B12 dan
dilepas dengan bantuan HCL dan enzim protease lambung.di ekskresi ke urin,
saliva dan empedu.
Defisiensi :
Anemia megaloblastik karena asam folat terjebak dalam bentuk metil H4 folat,
Neuropati
Sumber : daging/produk,
ikan, telur.
B12 yang diproduksi oleh bakteri usus tidak
dapat diabsorbsi.
Vitamin C
Absorbsi
terutama di usus kecil secara transport aktif dan secara difusi. Ekskresi setelah
dimetabolisme menjadi oksalat, ke dalam urin
Sifat :
Tidak tahan dalam bentuk larutan. Mudah dioksidasi O2
Fungsi :
§ Pembentukan
zat kolagen/jaringan ikat.
§ Absorbsi
Fe,
§ pembentukan
dan maturasi eritrosit.
§ Antioksidan.
§ Antistrees.
§ Metabolisme
tirosin, asam folat dan kolesterol.
Defisiensi : scorbut/scurvy
Sumber : buah-buah, sayur
segar.
Kebutuhan
:
v dewasa
: 45 mg/hr
v anak
: 35 mg/hr
v bumil/laktasi:
60 mg/hr.
MINERAL
Berdasarkan jumlahnya dibagi ;
- Makromineral : Ca, Mg, Na, K, S, P, Cl.
- Mikromineral :Fe, Zn, Se, Cu, Mn, I, Mo, Co, Cr, F.
Kalsium
Terbanyak dalam tulang dan gigi.
Fungsi :
proses pembentukan darah, Kontraksi otot, meneruskan rangsang syaraf,
integritas jaringan intra seluler, memperbaharui permiabilitas membran,
keseimbangan cairan tubuh, mempengaruhi Ph tubuh..
Sumber: Susu, keju, ikan,
kuning telur, susu, biji-bijian, kacang-kacangan, kubis.
Kebutuhan:
v Dws
800 mg/hr
v Anak-anak
800-1200 mg/hr (1-18 th)
v Anak
kurang dari 1 th : 360-540mg/hr
Fosfor
Fungsi : pembentukan
tulang dan gigi, Sebagai bufer, bagian dari RNA dan DNA. Sebagai koenzim.
Sumber : hampir semua
jenis makanan terutama daging dan susu.
Kebutuhan
sama
dengan kalsium (300mg/hr) kecuali pada anak-anak 240-400 mg/hr.
Magnesium
Membentuk komplek dengan kalsium dan fosfor
tulang. Sisanya didapat dalam jaringan lunak dan cairan tubuh.
Fungsi ;
sebagai koenzim, meningkatkan keseimbangan kalsium dalam email gigi.
Sumber
:
hampir semua makanan. Terutama coklat, kacang-kacangan, ikan laut.
Kebutuhan:
ü Dws
300-400mg/hr.
ü Bumil
laktasi : 450 mg/hr.
ü Anak-anak
150-250 mg/hr.
ü Bayi
60-70 mg/hr.
Natrium
Dalam tubuh didapatkan dalam bentuk
ion.terutama dicairan ekstra sel.
Fungsi : mengatur
keseimbanganasam basa bersana, Cl-, K+, HCO3-.
Sumber : garam dapur.
Kalium
Terdapat dlm cairan intra seluler.
Fungsi : keseimbangan
asam basa, tekanan osmotik, retensi cairan,
Sumber : daging, pisang,
hati nanas dan pisang, air degan.
Chlorine
Fungsi : terutama dalam
mempengaruhi asam basa, mempengaruhi tekanan osmotik bersama mineral yang lain.
Didalam lambung didapatkan dalam bentuk
HCl.
Sumber NaCl.
Sulfur
Fungsi: sebagai pembentuk struktur protein, sebagai
aktif side pada aktifitas enzim.
Terlibat dalam proses detoksikasi fenol dan
indoksil.
Ferum
Fungsi:
Berperan dalam respirasi intrasel (dalam sitokrom), membentuk komponen
hemoglobin.
Kebutuhan meningkat pada usia pertumbuhan.
Sintesis meningkat pada dewasa muda, hamil
dan laktasi.
Sumber : organ hati,
ginjal, limpa, jantung.
Defisiensi: menyebabkan anemia mikrositik hipokromik.
Iodium
Fungsi ;
sintesis hormon tiroksin.
Kebutuhan meningkat pada masa pubertas dan
mas kehamilan.
Defisiensi: menyebabkan hipertropi kelenjar thiroid
C. KESEIMBANGAN ENERGI
Energi input = Energi output
BMR (laju metabolisme basal)
è Rata-rata metabolisme makanan dalam tubuh untuk
memenuhi kebutuhan energi individu pada saat bangun dan istirahat. (Guyton, 1986)
BMR digunakan untuk menentukan kebutuhan
kalori seseorang
Mengukur BMR
ü Rumus
Harris Benedict (REE=Resting Energy Expenditure)
§ BMR
(laki2) = 66,5 + (13,5 x BB(kg)) + (5 x TB(cm) – (6,75 x umur(th))
§ BMR
(wanita) = 65,1 + (9,56xBB(kg)) + (1,85 x TB(cm) – (4,68 x umur(th))
ü Metode
factorial:
§ BMR
(laki2) = BB (kg) x 1,0 x 24kkal
§ BMR
(wanita) = BB (kg) x 0,9 x 24 kkal
Kebutuhan
kalori
Rumus :
Total energi = BMR + EA + SDA
EA:
SDA
(specific dynamic action)
= 10% x (BMR + EA)
Parameter
keseimbangan energy
1. Berat badan ideal
Rumus Brocca:
Hasil:
BB<80% à kurus
BB 80-120% à ideal
BB >120% à gemuk
2. Indeks Massa Tubuh (IMT)
Hasil:
IMT<17 à sangat kurus
IMT 17 - 18,5 à kurus
IMT 18,5 - 25 à normal
IMT >25 - 27 à gemuk
IMT >27 à obesitas
D. FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN NUTRISI
- Jenis kelamin
Umumnya
kebutuhan nutrisi wanita lebih rendah dari laki-laki. Hal ini karena BMR wanita
lebih rendah dari laki-laki.
- Usia
Anak-anak
BMR lebih kecil dari dewasa. Lansia laju pertumbuhan menurun sehingga kebutuhan
nutrisi berkurang.
- Jenis kegiatan
Semakin
berat aktivitas, kebutuhan nutrisi semakin meningkat
- Stress
Sebagian
orang akan makan sebagai kompensasi mengalami stress
- Infeksi atau proses penyakit
Selama
proses infeksi, sel kemudian akan melakukan penyembuhan dan perbaikan sehinga
membutuhkan energi dan nutrisi
- Suhu tubuh
Setiap
kenaikan 10F, maka kebutuhan kalori meningkat 7%
E. FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI POLA DIET
- Status kesehatan
© Nafsu
makan yang baik adalah tanda yang sehat
© Anoreksia
(kurang nafsu makan) biasanya gejala penyakit atau karena efek samping obat
© Dukungan
nutrisi adalah bagian esensial penyembuhan dari setiap penanganan medis dan
keperawatan
- Kultur dan agama
© Pola
cultural, etnik dan agama mempengaruhi jenis makanan dan jumlah makanan yang
dikonsumsi
© Beberapa
agama melarang memakan jenis makanan tertentu
(Islam mengharamkan babi, darah dan minuman beralkohol,
Hindu melarang memakan makanan dari sapi)
© Klien
lansia lebih cocok dengan bahan makanan etnik. Kecenderungan ini dapat
meningkat selama sakit.
- Status sosioekonomi
© Penyediaan
makanan/diet tergantung pada dana yang tersedia
© Masyarakat
dengan status ekonomi rendah memiliki kecenderungan pemenuhan nutrisi yang
kurang, sehingga kecenderungan mengalami gizi kurang dan buruk lebih tinggi
- Pilihan pribadi
© Kesukaan
dan ketidaksukaan pribadi mungkin berpengaruh pada pemilihan diet
© Makanan
yang berhubungan dengan kenangan yang menyenangkan cenderung menjadi makanan
favorit, dan makanan yang berhubungan dengan kenangan buruk cenderung dihindari
© Makanan
yang mewah dapat digunakan sebagai symbol status
- Factor psikologis
© Motivasi
individu tentang makanan seimbang dan persepsi individu tentang diet memiliki
pengaruh kuat dalam penentuan pola diet
- Alkohol dan obat
© Alcohol
berlebihan mempengaruhi organ gastrointestinal
© Obat-obatan
yang menekan nafsu makan dapat menurunkan asupan nutrisi
- Kesalahan informasi dan keyakinan terhadap makanan
© Keyakinan
yang salah terhadap makanan mempengaruhi pemilihan diet
F. ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN
DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN NUTRISI
1. PENGKAJIAN
a.
Aspek
biologis
§ Umur
Masa pertumbuhan kebutuhan nutrisi
lebih besar disbanding lansia
§ Jenis kelamin
Tingkat BMR laki-laki dan wanita
berbeda. Begitu pula presentasi lemak.
§ Tinggi badan dan berat badan
Untuk mengetahui perbandingan berat
badan dan tinggi badan (Berat Badan Ideal)
§ Pengukuran antropometri
v Tinggi
badan à Pengukuran berdiri tanpa alas kaki
(dewasa), berbaring (bayi). Satuan cm atau inci.
v Berat
badan
Hal yang harus diperhatikan:
o
Alat serta skala alat ukur harus sama
setiap kali menimbang
o
Pasien ditimbang tanpa alas kaki
o
Pakaian diusahakan tidak tebal dan relative
sama beratnya setiap kali menimbang
o
Waktu (jam) penimbangan relative sama
misalnya sebelum atau sesudah makan
v Tebal
lipatan kulit à menentukan
presentase lemak tubuh. Area yang sering diukur adalah lipatan kulit trisep
(tricep skinfold (TSF))
v Lingkar
tubuh
Yang diukur umumnya: kepala, dada,
otot tengah lengan atas. Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LLA) dilakukan pada
titik tengah lengan atas tangan yang tidak dominan dengan meteran.
§ Riwayat kesehatan dan diet
Riwayat
kesehatan:
v Alergi
makanan
v Gangguan
pencernaan (termasuk masalah menelan)
v Penyakit
umum dan penyakit jiwa
v Riwayat
pengobatan
Riwayat diet
v Kebiasaan
asupan makanan dan cairan
v Jenis
makanan yang dikonsumsi
v Nafsu
makan
v Jumlah
diet yang dikonsumsi
§ Pemeriksaan fisik
o
Keadaan
umum: kelemahan, tingkat kesadaran, tanda vital
o
Head
to toe
Area pemeriksaan
|
Tanda normal
|
Tanda abnormal
|
Kepala:
|
|
|
Rambut
|
Rambut
bercahaya, berminyak, tidak kering
|
Rambut
kering, kusam, pecah-pecah, tipis, rapuh
|
Mata
|
Berbinar,
jernih, konjungtiva merah muda
|
Kornea
lembut, konjungtiva pucat atau merah menyala
|
Lidah
|
Merah
muda, lembab
|
Berwarna
merah atau magenta, bengkak, tampilan halus
|
Bibir
|
Lembab,
merah muda
|
Bengkak,
pecah-pecah pada sudut bibir
|
Gusi
|
Merah
muda, lembab
|
Bengkak,
meradang, mudah berdarah
|
Gigi
|
Gigi
tidak berlubang atau nyeri
|
Karies,
gigi tidak ada.
|
Leher
|
Tidak
ada pembesaran kelenjar
|
Pembesaran
tiroid
|
Dada:
|
|
|
Jantung
|
Nadi
dan tekanan darah normal, irama jantung normal
|
Nadi
cepat
Tekanan
darah tinggi atau rendah, irama jantung abnormal
|
Paru
|
Frekuensi
napas normal, suara napas normal
|
Napas
cepat, suara napas abnormal
|
Perut
|
Tidak
ada pembesaran hati, limfe, peristaltic normal (5-30x)
|
Pembesaran
limfe atau hati, peristaltic abnormal, diare, konstipasi
|
Saraf
|
Reflex
normal, perhatian baik
|
Reflex
menurun, kurang perhatian, bingung, emosi labil
|
Ekstremitas
Kulit
Kuku
|
Massa
otot dalam batas normal, pergerakan aktif
Sedikit
lembab, turgor dalam batas normal
Penampilan
keras, merah muda
|
Edema,
pergerakan lemah, massa otot menurun
Kasar,
kering, bersisik, pucat berpigmen, ada petekie atau memar
Bentuk
seperti sendok, pucat, mudah patah
|
© Pemeriksaan Lab: Albumin,
transferin, limfosit
b.
Aspek
Psikologis
à
Persepsi klien tentang diet, persepsi tentang postur tubuh, konsep diri terkait
bentuk tubuh, respon terhadap stress.
c.
Aspek
sosiokulturalekonomi
à
kultur?, nilai yang dianut terkait makanan, praktik budaya terkait makanan,
status ekonomi, penghasilan, tingkat pendidikan
d.
Aspek
spiritual
à
Keyakinan yang dianut terhadap makanan, bagaimanan keyakinan mempengaruhi kebutuhan nutrisinya.
Nilai
normal pemeriksaan:
-
Ketebalan
lipatan kulit trisep (mm)
Pria 12,5
Wanita 16,5
-
Lingkar
lengan tengah (cm)
Pria 29,3
Wanita 28,5
-
Lingkar
otot lengan tengah (cm)
Pria 25,3
Wanita 23,2
-
Albumin
(g/dl) 3,5-5
-
Transferin
(mg/dl) 230-400
2. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Diagnosa yang sering muncul:
a. Ketidaksembangan
nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
b. Ketidakseimbangan
nutrisi: lebih dari kebutuhan tubuh
c. Risiko
Ketidakseimbangan nutrisi: lebih dari kebutuhan tubuh
Diagnosa yang mungkin muncul:
d. Kelemahan/gangguan
menelan
e. Ketidakefektifan
pola makan bayi
Diagnosa wellness
f. Kesiapan untuk peningkatan
nutrisi
3. PERENCANAAN
No
|
Diagnosa
keperawatan
|
Tujuan
(NOC)
|
Intervensi
(NIC)
|
1
|
Ketidaksembangan nutrisi: kurang dari
kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan menelan atau mencerna makanan atau
mengabsorbsi nutrisi karena factor biologi, psikologi dan ekonomi.
|
Status nutrisi
Satus nutrisi: intake makanan dan cairan
Status
nutrisi: intake nutrisi
|
Manajemen nutrisi
Bantuan peningkatan berat badan
|
2
|
Ketidakseimbangan nutrisi: lebih dari
kebutuhan tubuh b.d kelebihan asupan dalam hubungannya dengan kebutuhan
metabolik
|
Kontrol berat badan
Satus nutrisi: intake makanan dan cairan
Status nutrisi: intake nutrisi
|
Manajemen nutrisi
Bantuan pengurangan berat badan
|
3
|
Risiko ketidakseimbangan nutrisi: lebih
dari kebutuhan tubuh
|
Status nutrisi: asupan makanan dan cairan
Kontrol berat badan
|
Manajemen nutrisi
Manajemen berat badan
|
Contoh penggunaan diagnosa:
Ketidaksembangan
nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan menelan atau mencerna
makanan atau mengabsorbsi nutrisi karena factor biologi, psikologi dan ekonomi.
Batasan karakteristik:
Subjektif
Kram abdomen
Nyeri
abdomen dengan atau tanpa penyakit
Merasakan
ketidakmampuan untuk mengingesti makanan
Melaporkan
perubahan sensasi rasa
Melaporkan
kurangnya makanan
Merasa kenyang
segera setelh mengigesti makanan
Objektif
Tidak tertarik
untuk makan
Kerapuhan
kapiler
Diare
dan/atau steatore
Adanya
bukti kekurangan makanan
Kehilangan
rambut yang berlebihan
Bising
usus hiperaktif
Kurang
informasi, malinformasi
Kurangnya
minat pada makanan
Miskonsepsi
Konjungtiva
dan membrane mukosa pucat
Tonus
otot buruk
Luka,
rongga mulut inflamasi
Kelemahan otot yang
dibutuhkn untuk menelan atau mengunyah
Contoh
Kasus:
Ny. S masuk rumah sakit dengan keluhan
lemah, mual dan muntah. Satu Minggu SMRS klien mengalami penurunan nafsu makan.
Klien hanya makan bubur. 3 hari SMRS, klien menolak makan dan minum karena mual
dan muntah. Saat ini mendapat terapi infuse Asering, obat injeksi Ranitidin
2x50 mg.
Hasil pengkajian yang dilakukan perawat N:
Data subjektif:
Klien mengatakan
malas makan karena mual.
Klien
mengatakan pagi muntah makanan yang dimakan saat sarapan.
Klien mengatakan
nyeri saat perut ditekan
Data objektif:
Kondisi umum: lemah,
compos mentis
TTV:
TD: 110/80 mmHg. N: 64x/mnt. S: 37,40C. RR: 16x/mnt
TB:
157 cm, BB:52 kg (sebelum sakit) 43 kg (pemeriksaan H1MRS)
LLA:
22 cm
Pemeriksaan
fisik:
Konjungtiva
anemis, kulit kasar, kering. Kekuatan otot 3, Peristaltic 25x/mnt
Pemeriksaan
lab:
Hb:
7,8 g/dl, Albumin: 2,5 g/dl
Data
|
Diagnosa keperawatan
|
Tujuan
|
Rencana keperawatan
|
DS:
-
Klien mengatakan malas makan dan
mengatakan muntah saat pagi setelah sarapan
-
Klien mengatakan nyeri saat perut ditekan
DO:
-
KU lemah
-
Konjungtiva anemis
-
Kulit kasar, kering
-
Hb: 7,8 (N: 11-14)
-
Alb: 2,5 (3,5-5)
-
LLA 22 cm (N: ±28,5)
|
Ketidakseimbangan
nutrisi: Kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan menelan atau mencerna
makanan atau mengabsorbsi nutrisi karena factor biologi, psikologi dan
ekonomi.
|
·
Status nutrisi
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan pada Ny.S selama 3x24 jam diharapkan:
# asupan nutrisi,
makanan dan cairan cukup
# pengukuran biokimia
(Hb, Alb) dalam batas normal
# berat badan mengalami
sedikit peningkatan
·
Status nutrisi: Makanan dan cairan
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan pada Ny.S selama 3x24 jam diharapkan:
# asupan makanan adekuat
sedang
# asupan TPN adekuat
total
# asupan cairan adekuat
total
|
Bantuan
peningkatan berat badan
-
Monitor mual dan muntah
-
Mengelola pengobatan mual
-
Monitor asupan kalori harian
-
Monitor albumin
-
Sediakan makanan yang sesuai : TPN
Managemen nutrisi
-
Berikan makanan dengan kandungan nutrisi
cukup
-
Kolaborasikan dengan ahli gizi tentang
diet yang tepat
|
Referensi
Asmadi. 2008. Tehnik
Prosedural Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta:
Salemba Medika
Mubarak, Wahid Iqbal. 2007. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia: Teori dan Aplikasi Dalam Praktik.
Jakarta: EGC
Potter, Patricia A. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktik.
Jakarta: EGC
Wilkinson, Judith M. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan Kriteria
Hasil NOC. Jakarta: EGC
NANDA. Nursing
Diagnosis: Definitions & Classification. 2005. USA
Marion, Johnson and Meridean Maas. 2000. Nursing Outcomes Classification (NOC).
Missouri: Mosby,Inc
Dochterman, J.M., and Gloria M Bulechek. 2004. Nursing Interventions Classification (NIC).
Missouri: Mosby, Inc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar