DISAMPAIKAN UNTUK PERKULIHANAN
PROGRAM D III KEPERAWATAN
Dosen : SUHARTI SKM M Kes
Oleh : Intan Nur (Indi)
Materi : komunikasi terapiutik
KOMUNIKASI
TERAPIUTIK
DESKRIPSI MATA AJAR :
Membahas tentang komunikasi terapiutik dan penggunaan diri
sendiri secara terapiutik.
Sebagai landasan utama dalam mengintegrasikan kemampuan
profesional perawat dalam memberikan pelayanan asuhan keperawatan profesional
dalam kemampuan klinik dan komunitas.
TUJUAN MATA AJARAN :
Peserta didik mampu memahami :
Mampu memahami konsep komunikasi terapiutik dalam
keperawatan
Menerapkan konsep Komunikasi terapiutik dalam keperawatan.
Menerapkan konsep penggunaan diri sendiri secara terapiutik
dan penggunaan diri sendiri pada kasus kasus tertentu.
•
POKOK BAHASAN
- KONSEP KOMUNIKASI
- FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMUNIKASI
- PRINSIP KOMUNIKASI TERAPIUTIK
- TAHAPAN HUBUNGAN TERAPIUTIK
- PENGGUNAAN DIRI PERAWAT SECARA TERAPIUTIK
- SIKAP DAN KOMUNIKASI TERAPIUTIK PELAYANAN ASUHAN KEPERAWATAN
•
Manusia mempunyai suatu dorongan dari dalam dirinya
untuk
saling berhubungan dengan sesamanya.
•
Stabilitas dan kesehatan organisasi tergantung
dari keberhasilannya dalam menghadapi kompleksitas hubungan internalnya dan
memiliki cara-cara yg efektif utk berhubungan dg dunia luar.
•
Jika hubungan terputus/menjadi stress,pada
umumnya ditunjuk sbg penyebab adalah komunikasi yg buruk. Contoh : saya
benar-benar tdk bisa menembus pimpinan saya,ia tdk ingin tahu apa yg saya
katakan.
•
Seringkali masalah dalam berhubungan berasal
dari komunikasi itu sendiri dan bukan pada apa yg dokomunikasikan.Bukan apa yg
dikatakan ttp cara dia mengatakannya.
•
Menurut Dr.Phill Astrid Susanto :
“
Komunikasi adalah proses pengoperan lambang
lambang yg mengandung arti “.
•
Menurut Keith Davis
“
Komunikasi ad alah proses lewatnya informasi dan pengertian seseorang ke orang
lain.”
•
Menurut Oxford Dictionary
“
Komunikasi adalah pengiriman atau tukar manukar informasi,ide dsb.”
•
Menurut Drs. Onong Uchajana Effendy,MA.
“Komunikasi
mencakup ekspresi wajah,sikap dan gerak – gerik suara,kata-kata
tertulis,percetakan,kereta api,telepon dll “
•
Kesimpulan : komunikasi adalah penyampaian dari
seseorang kpd orang lain,dg menyertakan kode atau lambang penyampaian itu
sendiri melalui proses.
•
KOMPONEN DASAR KOMUNIKASI
Contoh :
ambillah kalimat
seperti ini “ saya akan menemui anda di kantor siang ini “ bersama rekan anda.
cobalah melihat
beberapa banyak variasi arti yg dapat anda temukan hanya dg mengubah cara
anda mengatakan.
Apa yang anda simpulkan dari latihan ini ?
•
PROSES KOMUNIKASI
MACAM – MACAM KOMUNIKASI :
- Komunikasi searah.
- Komunikasi dua arah.
- Komunikasi berantai
BENTUK KOMUNIKASI :
- Komunikasi verbal.
- Komunikasi non verbal.
FAKTOR – FAKTOR YG MEMPENGARUHI
KOMUNIKASI
1. Kecakapan. 3.
Pengetahuan.
2. Sikap 4.
Sistem sosial
•
PENGERTIAN KOMUNIKASI
- SECARA ETIMOLOGIS.
Komunikasi
berasal dari kata :
cum : yg berarti dengan / bersama dengan.
umus : yg
berarti satu
Communio :
kebersamaan dibuat
Communicare
: membagi sesuatu dg seseorang.
2. SECARA HARAFIAH
Komunikasi
mempunyai arti pemberitahuan,pembicaraan,percakapan pertukaran pikiran atau
hubungan.
•
UNSUR – UNSUR KOMUNIKASI
- PIHAK YANG MENGAWALI
Disebut
komunikator,pengirim :
orang yg
mengirim pesan.
- PESAN YG DIKOMUNIKASIKAN
Pesan yg beraturan
apabila tersusun baik,lengkap dpt dipahami sbg suatu pesan yg dapat dimengerti.
- SALURAN KOMUNIKASI
Disebut
chanel atau alat yg digunakan oleh pengirim pesan. Mis : HP,televisi,Email dst.
- SITUASI KOMUNIKASI
Komunikasi
dpt terjadi dlm situasi tempat,waktu,keadaan.
- GANGGUAN KOMUNIKASI.
Adl sgl
sesuatu yg menghambat/mengurangi
kemampuan kita utk mengirim dan menerima pesan.
6. PIHAK YG
MENERIMA.
Biasanya
disbt Komunikan/komunikator.
7. UMPAN BALIK
DAN DAMPAK.
Tanggapan
dari penerima atas pesan yg diterimanyaapat bersifat
positif
atau negatif. .
FAKTOR –
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
KOMUNIKASI.
•
Kecakapan Komunikator.
•
Sikap Komunikator.
•
Pengetahuan Komunikator.
•
Sistem sosial.
•
Pengaruh lain
KECAKAPAN
KOMUNIKATOR.
Komunikator yg
baik adl menguasai :
•
Cara
menyampaikan buah pikiran
•
Mudah
dimengerti
•
Sederhana
baik lisan maupun tulisan
•
Bisa
membangkitkan minat
•
Pandai
menarik perhatian
•
Dapat
memancing lawan bicara
•
Tidak
berbelit – belit.
SIKAP
KOMUNIKATOR
Sikap
komunikator yang baik :
•
Sikap
terbuka
•
Muka
manis
•
Rendah
hati
•
Dapat
menjadi pendengar yang baik
PENGETAHUAN
KOMUNIKATOR
•
Keberhasilan
dari komunikator dipengaruhi oleh pengetahuan oleh pihak komunikator.
•
Semakin dalam komunikator
mengusai masalah akan semakin baik dalam memberikan uraian.
SISTEM SOSIAL
•
Komunikasi
dipengaruhi oleh sosial sebagai contoh pembicaraan seorang mhs terhadap dosen
akan berbeda dengan pembicaraan kepada teman setingkat. Begitu pula berbicara
dg masyarakat t3 mereka akan menyesuaikan sifat-2 masyarakat.
•
Hal ini sangat penting utk menghindari adanya
kesenjangan.
PENGARUH
KOMUNIKASI
•
Pengaruh
komunikasi lain adalah saluran atau alat tubuh dari konunikator terutama dalam
komunikasi lisan mis : suara mantap,ucapan jelas,intonasi suara yg tdk monoton
akan lebih banyak menarik perhatian dmkn pula gerak – gerik tubuh yg mendukung
suatu pembicaraan
FAKTOR -2 YANG
MENGHAMBAT
KOMUNIKASI
•
Kecakapan
yang kurang dalam berkomunikasi.
•
Sikap
yang kurang tepat.
•
Kurang
Pengetahuan.
•
Kurang
memahami sistem sosial.
•
Prasangka
yang tidak beralasan.
•
Jarak
Fisik komunikasi.
•
Tidak
ada persamaan persepsi.
•
Indera
yang terganggu.
•
Berbicara
yang berlebihan.
•
Mendominir
Pembicaraan.
KOMUNIKASI
PENGERTIAN :
•
Proses
penyampaian informasi.
•
Keberhasilan
komunikasi tergantung dari penguasaan
materi dan cara penyampaian.
•
Proses
penyampaian gagasan dari seorang ke
orang lain.
•
Proses
penciptaan arti terhadap gagasan atau
ide yang disampaikan.
KOMUNIKASI
ANTAR PRIBADI
•
Komunikasi
yang berlangsung secara informal antara dua orang individu.
•
Komunikasi
antar Pribadi akan berlangsung secara efektif jika pihak yg berkomunikasi
menguasai ketrampilan berkomunikasi antar pribadi.
•
KOMUNIKASI
•
Komunikasi ®
bahasa latin Communicate
•
Vergina Satir : Komunikasi hanya
menyampaikan info, pendapat, dan ide.
•
Drs. R.I Suhartin Citrobroto :
•
Penyampaian pengertian dari seseorang kepada
orang lain dengan menggunakan lambang dan penyampaian tersbeut merupakan suatu
proses.
•
Komunikasi adalah suatu tingkah laku/kegiatan
penyampaian atau pengoperan lambang yang mengandung arti/makna.
•
Unsur komunikasi
•
Pengirim/komunikator/enkoder
•
Pesan
•
Media
•
Penerima pesan
•
Feed back
Pengirim yang baik
•
Mengirimkan pesan yang dimengerti
•
Menggunakan media yang tepat
•
Mengevaluasi pesan
Syarat Komunikasi
•
Credibility
•
Context
•
Content
•
Clarity
•
Continuity
•
Chanel
Capability
Sudut simbul yang digunakan
•
Komunikasi lisan
•
Komunikasi tulisan
•
Komunikasi isyarat
Sudut Lingkungan/Suasana
•
Komunikasi formal
•
Komunikasi informal
Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi
•
Faktor Penunjang
–
Pengetahuan
–
Pengalaman komunikator
–
Ketrampilan
•
Faktor Penghambat
–
Komunikator tidak menguasai pesan
–
Pesan tidak jelas
–
Media tak sesuai
–
Lingkungan terlalu bising
Komunikasi efektif
Syarat :
•
Bahasa baik
•
Pesan lengkap
•
Arus info seimbang
•
Dengarkan secara aktif
•
Tahan emosi
•
Perhatikan syarat non verbal
Komunikasi Terapeutik
•
Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang
direncanakan secara sadar bertujuan dan kegiatannya di pusatkan untuk
kesembuhan pasien
•
Komunikasi terapeutik ® omunikasi interpersonal dengan
memberi pengertian antara perawat dengan pasien. Diberikan pada saat pasien
duka, emosional., gelisah karena penyakitnya.
Kegunaan / Fungsi :
•
Mendorong dan menganjurkan kerjasama antara
perawat dengan pasien melalui hubungan perawat dan pasien
•
Mengungkap perasaan, mengidentifikasi mengkaji
masalah dan mengevaluasi tindakan .
Tujuan
•
Mengurangi beban dan perasaan pasien
•
Mengurangi keraguan, membantu dalam mengambil
tindakan
Perbedaan komunikasi terapeutik
dengan komunikasi sosial
•
Komunikasi terapeutik
–
Terjadi antara perawat dengan pasien atau tim
kesehatan lainnya
–
Lebih akrab karena punya tujuan berfokus pada
pasien
–
Mendengarkan dan memberi respon pada pasien
–
Komunikasi sosial
–
Terjadi tiap hari antara orang/orang di
lingkungan
–
Bersifat dangkal
Unsur komunikasi terapeutik
•
Menurut Carl Rogers
•
Perawat harus mengenali diri
•
Komunikasi ditandai dengan sikap menerima,
percaya dan menghargai
•
Perawat harus memahami nilai yang dianut oleh
pasien
•
Menyadari kebutuhan pasien
•
Menciptakan suasana yang menyenangkan
•
Perawat harus menguasai perasaan secara bertahap
untuk mengatasi perasaan gembira, sedih, marah.
•
Memahami arti empati sebagai tindakan terapeutik
•
Kejujuran
•
Berperan sebagai role model
•
Mengekspresikan perasaan
•
Berpegang pada etika
•
Bertanggungjawab
Fase komunikasi terapeutik
•
Fase orientasi
–
Pengenalan
–
Persetujuan
–
Program orientasi
•
Fase lanjutan
–
Meningkatkan interaksi sosial
•
Meningkatkan sikap menerima
•
KT ®
pemecahan dalam mengembangkan hubungan kerja
–
Meningkatkan faktor fungsional KT
•
Melanjutkan pengkajian dan evaluasi
•
Mengurangi ketergantungan pasien pada perawat
Mempertahankan tujuan
•
Fase terminasi
–
Persiapan mental ®
tentang kesimpulan pengobatan
–
Mengantisipasi masalah yang timbul
–
Diskusikan perasaan terminasi
Teknik Komuniksi Terapeutik
•
Mendengarkan dengan aktif (active listening)
•
Memberi kesempatan pasien untuk mulai berbicara
•
Memberikan penghargaan
•
Mengulangi kembali Refleksi
•
Klarifikasi
•
Mengarahkan pembicaraan
•
Membagi persepsi
•
Diam
•
Memberi info
•
Memberi info
•
Open – ended question
•
Eksplorasi
Komunikasi Terapeutik dalam Proses Perawatan
•
Tahapan
•
Pengkajian
–
Tentukan kemampuan dalam info
–
Evaluasi data
–
Evaluasi kemampuan pasien
–
Observasi pasien
–
Identifikasi tingkat perkembangan pasien
–
Kaji tingkatan kecemasan
•
Rencana tujuan
–
Bantu pasien untuk penuhi kebutuhan
–
Bantu pasien menerima pengalaman
–
Meningkatkan harga diri pasien
–
Beri support ®
perubahan
Perawat dan pasien ®
komunikasi terbuka
•
Implementasi
–
Perkenalan diri
–
Inteaksi dengan pasien
–
Menggambarkan pengalaman pribadi
–
Mengungkapkan perasaan pasien
–
Komunikasi untuk meningkatkan harga diri
•
Evaluasi
–
Pasien mengembangkan kemampuan dalam mengkaji
dan memenuhi kebutuhan
–
Komunikasi menjadi lebih luas
–
Menciptakan lingkungan ® mengurangi kecemasan
Prinsip Komunikasi Terapeutik
•
Perawat mengenali dirinya (menghayati, memahami
diri serta nilai yang dianut)
•
Komunikasi ditandai sikap saling menerima dan
percaya
•
Perawat harus memahami, menghayati nilai yang
dianut oleh pasien
•
Perawat menyadari pentingnya kebutuhan pasien
baik fisik/mental
•
Pasien menciptakan suasana yang memungkinkan
pasien untuk mengubah dirinya (Sikap, tingkah laku) ® memecahkan masalah
•
Perawat menciptakan yang memungkinkan pasien
bebas berkembang
•
Perawat mampu menguasai perasaannya (gembira,
sedih, marah, keberhasilan maupun frustasi)
•
Memahami empati sebagai tindakan terapeutik dan
simpati bukan tT
•
Kejujuran dan komunikasi terbuka ® dasar hubungan terapeutik
•
Mampu berperan sebagai role model
•
Altruisme ®
mendapat kepuasan dengan menolong orang lain secara manusiawi
•
Berpegang pada etika
•
Bertanggungjawab
•
Faktor yang Menghambat Komunikasi
–
Kemampuan pemahaman yang berbeda
–
Pengamatan/penafsiran yang berbeda
–
Komunikasi satu arah
–
Kepentingan yang berbeda
–
Memberi jaminan yang tidak mungkin
–
Membicarakan hal-hal yang bersifat pribadi
–
Memberi kritik mengenai perasaan penderita
–
Mengalihkan topik pembicaraan
–
Terlalu banyak bicara ® seharusnya mendengarkan
–
Memperlihatkan sifat jemu dan pesimis
•
KERJA TIM
•
Definisi dari kelompok adalah tiga orang atau
lebih yang berinteraksi dalam konteks dan tujuan bersama.
•
Norma bersama :mrp. Kumpulan aturan -2 yg
diikuti anggota kelompok.
•
Tujuan bersama mengacu pada tujuan umum yang
berkenaan dg tujuan kelompok. Elemen kelompok yang terpenting adalah “
interaksi “.
contoh :
tujuh org yg sedang menunggu kereta api disebuah peron mungkn mempunyai tuj
bersama dan berperilaku berdasar pada aturan yg sama.
,kelompok kecil (
< 20 orang ) dan kelompok kecil khusus ( 7orang ).
Kebanyakan
pembuat keputusan kerja kelompok dan proses
perubahan yg kita minati terjadi
pada kelompok kecil,sbg contoh : kelompok keperawatan dan tim
multidisipliner,dalam pengertian ini mrp kelompok kecil.
•
Kategori kelompok berdasar tugas dan fungsi
pokok dibedakan atas :
a. Kelompok
berorientasi tugas.
Berupaya untuk bertindak atas dan mengubah
lingkungan eksternalnya.
Kelompok yang cocok dg katagori ini adalah
tim klinis,tim managemen dan
kelompok
kerja lainnya.
kelompok sosial
Terutama
untuk mengadakan mengadakan interaksi yg
menyenangkan bagi anggota. sebag contoh :klub – klub sosial.
c. kelompok pengembangan pribadi atau terapiutik.
Mencoba untuk
mengubah aspek-2 pikiran,emosi atau perilaku anggotanya. Kelompok ini termasuk
kelompok menolong diri sendiri dimana peran individu dg satu masalah tertentu
bertemu dg yang lain untuk menawarkan dukungan timbal balik.
PRISIP KOMUNIKASI KELOMPOK :
•
Bila kita menemukan diri kita dalam situasi
membingungkan dlm suatu kelompok cenderung menciptakan kerangka “referensi
internal”yg berlawanan dg pandangan realita. Solusinya : kembangkan
representasi bersama mengenai realita untuk mencapai kesepakatan yg lebih
besar.
Kesepakatan
kelompok disebut : NORMA KELOMPOK.
•
Kelemahan kita terhadap pengaruh kelompok :
dipengaruhi oleh cara kita mengungkapkan penilaian dihadapan orang lain.
•
Kita khawatir untuk harus benar penilaian lebih
lanjut akan menvalidasi pandangan kita. Sehingga kita harus menggunakan 2
sumber informasi dalam pembuatan penilaian keputusan yaitu : pengalaman kita
sendiri dan pandangan dari kelompok.
Bila tetap
hasil bertentangan harus segera putuskan sumber informasi yg paling dapat
diandalkan.
Jenis
informasi ini dikenal sebagai: pengaruh informasional,karena menggunakan
informasi lain untuk sumber informasi tambahan.
Prinsip
dalam suatu kelompok : Menjadi orang yang percaya diri sesuai yang diharapkan.
•
Pembuatan keputusan kelompok tidak hanya sekedar
mencari tujuan mencapai konsesus pandangan anggota kelompok. Contoh : suatu
pertemuan dimana perawat disebuah bangsal mendiskusikan tanggagapan terhadap
proposal baru prosedur perawatan pasien. Cenderung mereka menginginkan kekuatan
perlawanan yang berbeda – beda. Pertemuan seperti ini sebaiknya dimulai dengan
para anggota kelompok menulis gagasan akan tema masalah dan dicatat untuk umum
misal dipapan. Kemudian diinventaris dan diurutkan dan dirangking.
•
KAJIAN TENTANG KELOMPOK
adalah hal
penting bagi organisasi karena mereka
dapat bertindak sebagai mediator untuk pencapaian tugas.
10 fungsi
organisasi yang dapat dicapai oleh kelompok :
1.
Pembagian kerja.
2.
Penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan.
3.
Pengolahan informasi.
3.
Pengumpulan informasi dan ide.
4.
Pengeloaan dan pengendalian kerja
5. Menguji
dan meratifikasi keputusan.
•
Handy ( 1985) mengatakan bahwa individu
menggunakan kelompok untuk :
1. Memenuhi
kebutuhan sosial.
2.
Membentuk konsep diri.
3. Memberi
atau menerima dukungan dan bantuan.
4. Berbagi
dengan orang lain.
@ KARAKTERISTIK KELOMPOK :
- Anggotanya memiliki hubungan tatap muka.
- Terdapat lebih dari satu anggota.
- Anggotanya memiliki tujuan /maksud bersama.
- Anggotanya dibedakan dalam struktur.
- Anggotanya menganut sekumpulan nornma2.
@ Definisi lain dari kelompok adalah :
Dua atau
lebih orang yg berinteraksi satu sama lain untuk suatu tujuan tertentu dan
sama-2 memiliki sedikitnya satu tujuan. Orang yg terlibat biasanya mengisi
peran dan mentaati peraturan-2 dan norma yg secara implisit dan eksplisit
disetujui diantara para anggotanya.
@ INTERAKSI KELOMPOK
@ KEPEMIMPINAN DALAM KELOMPOK
•
Baro et al membedakan ada pemimpin yg
berorientasi pada tugas dan pemimpin yang berorientasi pada orang.
Jenis
pemimpin ini menggunakan waktu secara efektif. Kadang perlu kelompok mempunyai
pemimpin yg berorientasi pada tugas. Jk terdapat kebutuhan untuk berfokus pada
mslh tugas yg hrs diseleseikan segera. Contoh : Perawat senior yg ditunjuk
untuk membuat kebijakan protap pemberian obat.
.
MODEL ASUHAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ( MAKP )
Keberhasilan
suatu asuhan keperawatan kepada klien sangat ditentukan oleh pemilihan metode
pemberian asuhan keperawatan profesional.Dengan semakin meningkatnya kebutuhan
masyarakat akan pelayanan keperawatan dan tuntutan perkembangan IPTEK maka
metode askep harus efektif dan efesien.
•
DASAR PERTIMBANGAN PEMILIHAN MODEL MAKP
1.Sesuai
dengan visi dan misi Rumah Sakit/institusi terkait.
2. Dapat
diterapkannya proses asuhan keperawatan.
3.
Efisien dan efektif penggunaan biaya.
4.
Terpenuhinya kepuasn pasien,keluarga dan masyarakat.
5.
Kepuasan kinerja perawat.
6.
Terlaksanya komunikasi yg adekuat antara perawat dan tim kesh lainnya.
•
JENIS MODEL MAKP ADALAH :
1.
Fungsional.— Berdasarkan orientasi tugas.PJ : perawat yg bertugas pada saat
itu.
Perawat melaksanakan tugas/tindakan
berdasarkan jadwal kegiatan yang ada.
Pada saat itu masih terbatasnya jumlah dan
kemampuan perawat.( R.perawatan
dalam ,bedah dst )
2. Kasus
— Berdasarkan pendekatan holistik
Perawat bertanggung jawab terthdp asuhan
dan observasi pad pasien tertentu.
Ratio : 1perawat : 1 pasien – perawatan
khusus contoh : ICU
3.
Primpek
Perawat bertanggungjawab terhadap semua
aspek askep.
Ratio 1:4/5. Metode penugasan 1 perawat
bertanggung jawab penuh muali pasien
masuk s/d keluar RS.Perawat bertg jwb penuh
selama 24 jam.
4. TIM.
•
METODA KELOMPOK ( TIM
•
Tim perawatan merupakan suatu metoda penyerahan
keperawatan yg menyatukan profesional,tehnik dan masa lalu para personal
keperawatan dalam tim – tim kecil dari dukungan para karyawan yg sama shg
mengkombinasikan pengetahuan dan keahlian para perawat profesional yg tinggi dg
yang rendah.
contoh
anggota tim :
2 orang
perawat profesional dan 1 atau 2 perawat praktek serta 1 atau 2 pembantu perawat,
•
Seorang perawat yg ditunjuk sebagai ketua
tim/kelompok dimana seluruh anggota dapat menerima laporan mengenai kebutuhan
-2 pasien mereka dari pimpinan kelompok dari jam berikutnya.
•
Ketua tim membagi pasien dan anggota
mengidentifikasi kebutuhan aspek perawatan bagi pasien masing-2.
•
KEPERAWATAN TIM.
•
Metode
ini menggunakan tim yg terdiri dari anggota yang berbeda – beda dalam
memberikan askep terhadap sekelompok pasien. Perawat ruangan dibagi 2-3 grup
•
/
tim yang terdiri dari tenaga profesional,tehnikal dan pembantu grup.
•
KELEBIHANNYA :
•
1.
Memungkinkan pelayanan keperawatan yang menyeluruh.
•
2.
Mendukung pelaksanaan proses keperawatan.
•
3.
memungkinkan komunikasi antar tim shg konflik mudah diatasi dan memberi
•
kepuasaan kepada anggota tim.
•
KELEMAHAN :
•
Komunikasi antar anggota tim terbentuk
terutama dalam bentuk konferensi tim
•
yg biasanya membutuhkan waktu dimana sulit
untuk melaksanakan pada waktu-
•
- 2 sibuk.
•
KONSEP METODE TIM
•
a. ketua tim sebagai perawat profesional
hrs mampu menggunakan berbagai
•
tehnih kepemimpinan.
•
b. pentingnya komunikasi yg efektif agar
kontiunitas rencana keperawatan terjamin
•
c. Anggota tim harus menghargai ketua tim.
•
d. Model tim akan berhasil dengan baik bila
didukung oleh kepala ruang.
MANAJEMEN KONFLIK
•
Marquis dan Huston 1998 mendifinisikan konflik :
sbg masalah internal dan eksternal yg terjadi sbg akibat dari perbedaan
pendapat,nilai-2 atau keyakinan dari dua orang lebih.
•
KONFLIK tejadi dari suatu ketidak setujuan
antara dua orang atau organisasi dimana seseorang tsb menerima sesuatu yg akan
mengancam kepentingannya.
•
Sumber Konflik di organisasi dapat ditemukan
pada : kekuasaan,komunikasi,tujuan seseorang dan organisasi,ketersediaan
sarana,perilaku kompetisi dan personality dan peran yg membingungkan.
•
KONFLIK sering terjadi pada setiap tatanan
asuhan keperawatan.
•
Asumsi dasar tentang KONFLIK meliputi :
1. Konflik
seseuatu yg tidak dapat dihindari dalam suatu organisasi.
2. Jika
konflik dapat dikelola dg baik, konflik dapat menghasilkan
kualitas produksi,penyeleseian yg kreatif
dan berdampak pada
peningkatan dan pengembangan
produktifitas.
Belajar menangani konflik scr konstruktif dg menekankan pd “
win – win solution merupakan ketrampilan kritis dalam manejemen
•
KONFLIK dpt berupa sesuatu yg kualitatif ataupun
kuantitatif,meskipun konflik berakibat stress,konflik dpt meningkatkan
produktifitas dan kreatifitas.
•
Mengelola konflik yg konstruktif akan
menghasilkan lingkungan yg kondusif utk didikusikan sbg suatu fenomena utama,komunikasi
terbuka mll ekspress feeling dan tukar pikiran serta tg jwb yg
menguntungkan dlm menyeleseikan suatu perbedaan.(Erwin 1992 )
KATAGORI KONFLIK.
Konflik dapat dibedakan menjadi 3 jenis :
- Intrapersonal.
- Interpersonal
- Antar kelompok
Ad 1. Intra personal adalah konflik yg terjadi pada individu
sendiri.
Keadaan ini adl mrp masalah internal utk mengklarifikasi
nilai dan
keinginan dr konflik yg terjadi.sbg akibat dari kompetisi
peran. Misal :
konflik intrapersonal dg loyalitas thd profesi
keperawatan,loyalitas
thd pekerjaan,loyalitas kpd pasien.
•
Ad 2. Interpersonal konflik antara dua orang
atau lebih dimana nilai,tujuan dn keyakinan berbeda.Konflik ini sering terjd
krn sesorg scr konstan berinteraksi dg orang lain shg ditemukan perbedaan.
•
Ad 3. Antar kelompok konflik terjadi antara dua atau lebih dari
kelompok orang,departemen atau organisasi.Sumber konflik jenis ini adl hambatan
dlm mencapai kekuasaan dan otoritas,keterbatasan sarana prasarana.
PROSES KONFLIK
Proses konflik dibagi menjadi beberapa tahapan :
- KONFLIK LATEN : konflik yg terjadi terus menerus dlm suatu organisasi
mis :
kondisi ttg keterbatasan staff dan perubahan scr cepat.kondisi tsb memicu ketdk
stabilan suatu organisasi meskipun kadang tdk nampak scr nyata atau tidak
pernah terjadi.
- FELT KONFLIK ( KONFLIK YG DIRASAKAN )
Konflik yg
tjd krn adanya suatu yg dirasakan sbg ancaman,ketakutan,tdk percaya dan marah.
Disbt jg sbg konflik effective.
- KONFLIK YG NAMPAK/SENGAJA DIMUNCULKAN.
Konflik yg
senagaja dimunculkan utk dicari solusi.tindakan yg dilaks mungkin
menghindar,kompetisi,debat atau mencari penyeleseaian konflik.
- RESOLUSI KONFLIK
Suatu
penyeleseian masalah dg cara memuaskan semua org yg terlibat didlmnya dg
prinsip win – win solution.
- KONFLIK AFTERMATH :
Konflik yg
terjadi akibat dr tdkterseleseikannya konflik yg pertama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar