Selasa, 08 Oktober 2013

PENYAKIT THYPOID/Tifus





Pengertian dan penyebab =
            Demam Thypoid adalah penyakit infeksi akut usus halus yang disebabkan oleh kuman Salmonella enterica serotype typhi, dapat juga disebabkan oleh Salmonella enterica serotype paratyphi A, B, atau C (demam paratifoid).

Tanda dan Gejala Thypoid =
Masa tunas 7-14 (rata-rata 3 – 30) hari, selama inkubasi ditemukan gejala prodromal (gejala awal tumbuhnya penyakit/gejala yang tidak khas) :
• Perasaan tidak enak badan, panas dingin
• Lesu, tidak nafsu makan, mual
• Nyeri kepala
• Diare atau sebaliknya
• Anoreksia, kehilangan berat badan
• Batuk, nyeri otot
• Nyeri perut, perut kaku dan bengkak
1.  Lidah kotor. Bagian tengah berwarna putih dan pinggirnya merah. Biasanya anak akan merasa lidahnya pahit dan cenderung ingin makan yang asam-asam atau pedas.
2. Mual Berat sampai muntah. Bakteri Salmonella typhi berkembang biak di hatidan limpa, Akibatnya terjadi pembengkakan dan akhirnya menekan lambung sehingga terjadi rasa mual. Dikarenakan mual yang berlebihan, akhirnya makanan tak bisa masuk secara sempurna dan biasanya keluar lagi lewat mulut.
3.      Diare atau Mencret. Sifat bakteri yang menyerang saluran cerna menyebabkan gangguan penyerapan cairan yang akhirnya terjadi diare, namun dalam beberapa kasus justru terjadi konstipasi (sulit buang air besar).
4.     Lemas, pusing, dan sakit perut. Demam yang tinggi menimbulkan rasa lemas, pusing. Terjadinya pembengkakan hati dan limpa menimbulkan rasa sakit di perut.
5.    Mimisan ataupun pingsan tak sadarkan diri. Penderita umumnya lebih merasakan nyaman dengan berbaring tanpa banyak pergerakan, namun dengan kondisi yang parah seringkali terjadi gangguan kesadaran.

            Kemudia Muncul Gejala Klinis Lainnya :
1.DEMAM
Demam berlangsung 3 minggu
• Minggu I : Demam remiten, biasanya menurun pada pagi hari dan meningkat pada sore dan malam hari
• Minggu II : Demam terus mengigau
• Minggu III : Demam mulai turun secara berangsur – angsur
- Demam lebih dari seminggu. Siang hari biasanya terlihat segar namun menjelang malamnya demam tinggi dan berhalusinasi

2. GANGGUAN PADA SALURAN PENCERNAAN
• Lidah kotor yaitu ditutupi selaput kecoklatan kotor, ujung dan tepi kemerahan, jarang disertai tremor
• Hati dan limpa membesar yang nyeri pada perabaan
• Terdapat konstipasi, diare
3. GANGGUAN KESADARAN
• Kesadaran yaitu apatis – somnolen
• Gejala lain “ROSEOLA” (bintik-bintik kemerahan pada kulit karena emboli hasil dalam kapiler kulit)

-Cara Penularan Penyakit Demam Tifoid
Penyakit demam Tifoid ini bisa menyerang saat kuman tersebut masuk melalui makanan atau minuman, sehingga terjadi infeksi saluran pencernaan yaitu usus halus. Dan melalui peredaran darah, kuman sampai di organ tubuh terutama hati dan limpa. Ia kemudian berkembang biak dalam hati dan limpa yang menyebabkan rasa nyeri saat diraba.

Pencegahan :
  • Makanlah makanan dan minuman yang sudah pasti matang.
  • Lindungi makanan dari lalat, kecoa dan tikus ataupun hewan peliharaan
  • Cucilah tangan dengan sabun setelah  beraktivitas 
  • Hindari jajan ditempat yang kurang bersih 
Makanan yang dianjurkan antara lain :
a. mengkonsumsi bubur saring, untuk menghindari terjadinya komplikasi perdarahan saluran cerna atau perforasi usus
b. Sumber karbohidrat : beras dibubur/tim, roti bakar, kentang rebus, krakers, tepung-tepungan dibubur atau dibuat puding
c. Sumber protein hewani: daging empuk, hati, ayam, ikan direbus, ditumis, dikukus,diungkep, dipanggang; telur direbus, ditim, diceplok air, didadar, dicampur dalam makanan dan minuman; susu maksimal 2 gelas per hari  
          d. Sumber protein nabati : tahu, tempe ditim, direbus, ditumis; pindakas; susu kedelai
          e. Sayuran : sayuran berserat rendah dan sedang seperti kacang panjang, buncis muda, bayam, labu siam, tomat masak, wortel  direbus, dikukus, ditumis
          f. Buah-buahan : semua sari buah; buah segar yang matang (tanpa kulit dan biji) dan tidak banyak menimbulkan gas seperti pepaya , pisang, jeruk, alpukat
          g. Lemak nabati : margarin, mentega, dan minyak dalam jumlah terbatas untuk menumis, mengoles dan setup
          h. Minuman : teh encer, sirup
i.Bumbu : garam, vetsin, gula, cuka, salam, laos, kunyit, kunci dalam jumlah terbatas 


Sedangkan makanan yang tidak dianjurkan adalah :
         1. Sumber karbohidrat : beras ketan, beras tumbuk/merah, roti whole wheat, jagung, ubi, singkong, talas, tarcis, dodol dan kue-kue lain yang manis dan gurih
          2. Sumber protein hewani : daging berserat kasar (liat), serta daging, ayam, ikan diawetkan, telur mata sapi, didadar
          3. Sumber protein nabati : Kacang merah serta kacang-kacangan kering seperti kacang tanah, kacang hijau, kacang kedelai, dan kacang tolo
          5. Sayuran : sayuran yang berserat tinggi seperti : daun singkong, daun katuk, daun pepaya, daun dan buah melinjo, oyong,timun serta semua sayuran yang dimakan mentah
          6. Buah-buahan : buah-buahan yang dimakan dengan kulit seperti apel, jambu biji,   jeruk yang dimakan dengan kulit ari; buah yang menimbulkan gas seperti durian dan nangka
          7. Lemak : minyak untuk menggoreng, lemak hewani, kelapa dan santan
          8. Minuman : kopi dan teh kental; minuman yang mengandung soda dan alkohol
          9. Bumbu : cabe dan merica

Contoh Menu Makanan untuk Penderita Tifus
Makan Pagi :
- Bubur ayam tanpa bumbu kuning
   saring
- Telur Rebus Matang
-  Susu
Makan Siang :
- Tim saring
- Abon ayam tabur
- Sup/Sayur bening labu siam
- Semangka potong
Makan Malam :
- Tim saring (Blender,dengan campuran dada ayam,udang kupas,wortel,brokoli,sedikit bawang putih)
- Sup tahu rebus
- Pudding buah susu
- Jus melon
 
                   Contoh Menu Makanan Jika Tifus Mereda
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvq76Qbka4JPTvdzlJITDf3Ca1zBI4zX8e6O6JQ9Gi3ctu7EcuBf06-WhRZKHPif9v00x1gydUAxO8eSY3TPsqSOx9pwXdPWIPJyijhWJf_MnbMBYRrXNAO0afCbX_yhHVqX0WejrBrjSN/s200/images.jpg
                                               
                                                   
 Makan Pagi:
- Nasi tim
- Dadar gulung isi/Orak-arik
- Sup bayam
- Pisang 
- Susu
Makan Siang
- Nasi tim
- Sup tofu/sapo tahu
- Kue lumpur
- Teh
- Pepaya potong tabur gula
Makan Malam 
- Nasi tim
- Perkedel kentang
- Kuah soto bumbu ringan
- Jus tomat
- Susu

Catatan:
- Pastikan banyak minum air putih.
- Tirah baring (istirahat total).
- Minum obat yang dianjurkan dokter secara teratur.
- Multivitamin.
- Selalu jaga kebersihan.
- Jauhkan pasien dari hewan peliharaan.

Diet dengan semua nutrisi penting
 
Energi
Dianjurkan untuk meningkatkan asupan energi dengan 10-20% karena kenaikan suhu tubuh. Awalnya, selama tahap akut, pasien mungkin dapat hanya mengkonsumsi 600-1200kcal/day, tetapi asupan energi harus berangsur-angsur meningkat dengan pemulihan dan toleransi ditingkatkan.
Protein
Kebutuhan protein lebih terkait dengan keparahan dan durasi infeksi daripada ketinggian demam. Karena ada kerusakan jaringan yang berlebihan, asupan protein harus ditingkatkan untuk 1,5 sampai 2gm protein / kg / berat badan / hari. Untuk meminimalkan kehilangan jaringan, makanan protein nilai biologis tinggi seperti susu dan telur harus digunakan secara bebas karena mereka yang paling mudah dicerna dan diserap. Untuk mencapai hal ini, makan secara teratur harus ditambah dengan minuman protein tinggi.
Carbohydrares
Asupan karbohidrat liberal disarankan untuk mengisi toko glikogen habis tubuh. Mudah dicerna, karbohidrat juga dimasak seperti pati sederhana, glukosa, madu, gula tebu dll harus dimasukkan karena mereka memerlukan pencernaan lebih sedikit dan berasimilasi dengan baik.
Diet Serat
Sebagai gejala tipus termasuk diare dan lesi di saluran usus, segala bentuk iritasi harus dihilangkan dari diet. Semua serat, kasar menjengkelkan harus, karena itu akan dihindari dalam diet, karena merupakan iritan mekanik.
Lemak
Karena adanya diare, emulsi lemak bentuk seperti krim, mentega, susu, kuning telur, harus dimasukkan dalam diet, karena mereka mudah dicerna. Makanan yang digoreng yang sulit untuk dicerna harus dihindari.
Mineral
Karena hilangnya elektrolit yang berlebihan seperti sup natrium, kalium dan klorida asin, kaldu, jus buah, susu harus dimasukkan untuk mengkompensasi hilangnya elektrolit. Suplemen zat besi harus diberikan untuk mencegah anemia.
Vitamin
Karena infeksi dan demam resultants, ada kebutuhan untuk meningkatkan asupan Vitamin A dan C.
Cairan
Dalam rangka untuk mengkompensasi kerugian melalui kulit dan keringat dan juga untuk memastikan volume yang memadai urin untuk mengeluarkan limbah, asupan cairan liberal sangat penting dalam bentuk minuman, sup, jus, air biasa dll
Jadi energi yang tinggi, protein tinggi, diet cairan penuh dianjurkan di awal dan segera setelah demam turun, serat, hambar rendah, diet lunak harus diberikan kepada pasien. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar