Kamis, 17 Oktober 2013

patogen dan patofisiologi proses penyakit



Dosen : Dr. Joko Daryanto
Silabus : Fisika Biologi

DEFINISI :
      Patologi merupakan ilmu yang mempelajari penyakit.
      Meliputi pengetahuan dan pemahaman dari perubahan fungsi dan struktur pada penyakit, mulai tingkat molekuler sampai pengaruhnya pada setiap individu.
      Patologi merupakan subjek yang selalu mengalami perubahan, penyempurnaan dan perluasan dalam memahami pengetahuan tentang penyakit.
      Patologi bertujuan utama untuk mengidentifikasi sebab suatu penyakit, untuk program pencegahan suatu penyakit.
PEMBAGIAN PATOLOGI
      Histopatologi : menemukan dan mendiagnosa penyakit dari hasil pemeriksaan jaringan
      Sitopatologi : menemukan dan mendiagnosis penyakit dari hasil pemeriksaan sel tubuh yang dapat diambil
      Hematologi : mempelajari kelainan seluler dan berbagai komponen pembekuan darah
      Mikrobiologi : mempelajari penyakit infeksi dan organisme yang bertanggungjawab terhadap penyakit tersebut
      Imunologi : mempelajari mekanisme pertahanan yang spesifik dari tubuh manusia
      Patologi kimiawi : mempelajari dan mendiagnosis suatu penyakit dari hasil pemeriksaan perubahan kimiawi jaringan dan cairan
      Genetik : mempelajari kelainan-kelainan kromosom dan gen
      Toksikologi : mempelajari pengaruh racun yang diketahui atau yang dicurigai
      Patologi forensic : aplikasi patologi untuk tujuan yang legal / hukum (misalnya menemukan sebab kematian pada kondisi yang tertentu
APAKAH PENYAKIT ITU ?
      Penyakit adalah suatu kondisi dimana terdapat keadaan tubuh yang abnormal yang menyebabkan hilangnya kondisi normal yang sehat. 
      Ditandai secara spesifik oleh gambaran yang jelas (sebab, tanda dan gejala, perubahan morfologi dan fungsi, dsb). 
      Abnormalitas dapat bentuknya atau fungsinya atau keduanya. 
BATASAN KONDISI NORMAL
      Kondisi normal, bila dapat diukur, dinyatakan dalam ukuran numeric, biasanya dibatasi oleh dua simpangan baku (untuk bentuk distribusi “normal”) pada tiap sisi harga tengah (mean). 
      Respon terhadap lingkungan
    setiap individu atau spesies harus bisa beradaptasi terhadap lingkungan, intrinsik maupun ekstrinsik.
ADAPTASI
      Merupakan proses penyesuaian setiap individu terhadap lingkungan yang buruk. Kegagalan melakukan adaptasi akan menyebabkan sakit atau kematian. 
      Mampu membentuk pertahanan tubuh yang spesifik terhadap mikroorganisme sehingga kebal terhadap infeksi, bagi yang tidak mampu akan menderita sakit yang dapat berakhir dengan kematian.
KARAKTERISTIK PENYAKIT
      1. Etiologi (sebab)
      2. Patogenesis (mekanisme)
      3. Perubahan patologis dan klinis (mekanisme)
      4. Komplikasi atau cacat (efek)
      5. Prognosis (harapan sembuh / keluaran)
      6. Epidemiologi (insiden)
ETIOLOGI
1.  Etiologi dari suatu penyakit adalah penyebabnya
      sendiri, inisiator serangkaian peristiwa yang
      menyebabkan sakitnya penderita.  
2.  Penyakit disebabkan oleh berbagai interaksi
      antara host (misal : genetic) dengan factor
      lingkungan. 
3.  Lingkungan yang menyebabkan terjadinya
      penyakit disebut patogen
4.  Bakteri yang menyebabkan penyakit adalah
      bakteri patogen, sedang bakteri yang tidak
      menyebabkan penyakit disebut non patogen.
Secara umum agen penyebab sakit adalah :
ð 5.  Kelainan genetic
       ­   Agen infeksi misal : bakteri, virus, parasit, jamur
       ­   Bahan kimia
       ­   Radiasi
       ­   Trauma mekanik
6.  Pada keadaan dimana penyebab sakit tidak
      diketahui, disebut juga etiologi primer,
      idiopatik, esensial, spontan atau kriptogenik

IDENTIFIKASI SEBAB-SEBAB PENYAKIT
      Penyakit dapat disebabkan oleh  factor genetic, multifactor (genetic dan lingkungan), factor lingkungan. 
 
PENYEBAB DAN AGEN PENYAKIT
      Misalnya TBC disebabkan bukan oleh mikobakterium tuberkolosis tetapi oleh kemiskinan, social ekonomi yang rendah dan malnutrisi.  Basil TBC merupakan agen penyakit. 
 
HUBUNGAN SEBAB
      Hubungan sebab suatu penyakit merupakan pertanda dari resiko untuk berkembangnya penyakit, tetapi bukan merupakan sebab actual penyakit tersebut.  Misal : kanker paru lebih sering ditemukan pada perokok dibandingkan dengan bukan perokok,
PATOGENESIS
      Patogenesis penyakit merupakan suatu mekanisme yang menghasilkan tanda dan gejala klinis maupun patologis.

Termasuk dalam patogenesis penyakit
1. Proses radang : suatu respon terhadap berbagai mikroorganisme dan berbagai jenis bahan yang merugikan menyebabkan kerusakan jaringan.
2. Degenerasi : kemunduran sel atau jaringan yang merupakan respon atau kegagalan dari penyesuaian terhadap berbagai agen.
3. Karsinogenesis : mekanisme dimana bahan karsinogen menyebabkan terjadinya kanker.
4. Reaksi imun : suatu efek/reaksi system imun tubuh yang tidak diinginkan.
PERIODE INKUBASI DAN PERIODE LATEN
      Dalam lingkup penyakit infeksi (karena mikroorganisme), waktu antara masuknya kuman dan terjadinya sakit disebut periode/waktu inkubasi,  yang biasanya dinyatakan dalam hari atau minggu.  Mikroorganisme mempunyai periode inkubasi yang khusus untuk setiap agen penyebab.
      Lingkup karsinogenesis, waktu terjadinya penyakit dikenal sebagai periode laten yang biasanya dinyatakan dalam dua atau tiga dekade
MANIFESTASI BENTUK DAN FUNGSI
KELAINAN BENTUK
      Lesi-lesi yang mengisi ruang, menghancurkan, memindahkan atau menekan jaringan sehat didekatnya (misal tumor)
      Penimbunan yang berlebihan atau materi abnormal dalam organ (misal amiloid)
      Letak jaringan yang abnormal akibat invasi, metastasis atau pertumbuhan yang abnormal
      Hilangnya jaringan sehat dari permukaan (misal ulserasi) atau dari dalam organ solid (misal infark)
      Obstruksi aliran normal dalam saluran (misal asma, oklusi vaskuler)
      Ruptur dari ruang viskus (misal anuerisma, perforasi usus)
KELAINAN FUNGSI
      Sekresi berlebihan dari produksi sel (misal mucus hidung pada influenza, hormone dengan efek yang jauh)
      Sekresi yang tidak mencukupi dari produk sel (misal tidak adanya insulin dalam DM)
      Gangguan konduksi / hantaran saraf
      Gangguan kontraktilitas / gerakan struktur otot
MANIFESTASI PENYAKIT
1. Stadium klinis  dimana si penderita masih berfungsi secara normal walaupun proses penyakit sudah ditemukan.
2. Gejala penyakit : Bila proses biologis terganggu, maka penderita mulai secara subyektif merasa ada sesuatu yang tidak beres. 
3. Tanda penyakit : Secara obyektif menyangkut penyimpangan yang dapat diidentifikasikan.
4. Lesi : Suatu perubahan struktur yang timbul dalam suatu penyakit  (luka) 
5. Sequel : Akibat suatu penyakit, sisa, kecacatan.
6. Komplikasi penyakit : suatu proses baru atau proses terpisah yang dapat timbul sekunder karena beberapa perubahan yang dihasilkan oleh keadaan aslinya. 
FAKTOR EKSTRINSIK DAN INTRINSIK PENYAKIT
      Factor ekstrinsik : yang dapat menyebabkan penyakit  manusia dapat berupa agen yang menular, trauma mekanis, zat-zat kimia yang beracun, radiasi, suhu yang ekstrem, masalah gizi dan ketegangan psikologis. 
      Faktor intrinsik : umur, jenis kelamin, kelainan-kelainan yang didapat dalam penyakit sebelumnya, keadaan genetic.
PROGNOSIS
      Prognosis merupakan perkiraan / harapan terhadap apa yang diketahui atau terhadap perjalanan suatu penyakit, sebagai kemungkinan yang akan dihadapi oleh penderita
Remisi dan kambuh
      Remisi merupakan proses perkembangan dari kondisi aktif menuju kondisi yang tenang.  Bila tanda dan gejala timbul kembali dikenal dengan kambuh (relapse).
MORBIDITAS DAN MORTALITAS
      Morbiditas (kesakitan) dari suatu penyakit ialah jumlah semua pengaruh penyakit pada penderita.   
      Mortalitas (kematian) dari suatu penyakit merupakan suatu kemungkinan dimana kematian merupakan hasil akhir dari suatu penyakit.  Mortalitas biasanya diformulasikan sebagai prosentase seluruh penderita pada suatu penyakit.
      PRINSIP-PRINSIP KLASIFIKASI PENYAKIT
      1. Penyakit congenital (kelainan genetic / kromosom dan malformasi)
2. Penyakit yang didapat
 -  Penyakit radang
   Merupakan respon fisiologik jaringan yang hidup
         terhadap rangsang yang merugikan.
 -  Gangguan vaskuler
 Merupakan keadaan sebagai hasil dari gangguan 
 aliran darah
 -  Gangguan pertumbuhan
   Merupakan penyakit yang ditandai dengan
   pertumbuhan yang abnormal
Rudapaksa
        Rudapaksa atau trauma dapat langsung
        menyebabkan penyakit, kelainan yang terjadi
        tergantung dari sifat dan besarnya rudapaksa.
        Mekanisme kesembuhan kurang efektif pada
        manula, malnutrisi, mobilitas tinggi, benda asing
        dan infeksi.
  - Gangguan metabolic dan degeneratif
        Kelainan congenital (kesalahan metabolisme
        waktu lahir) dan diturunkan melalui gen yang rusak
        dari ortunya.  Gangguan metabolic yang didapat
        misalnya DM, Gout.  Gangguan degeneratif ditandai
        dengan hilangnya struktur dan fungsi jaringan.
SISTEM PEMBERIAN NAMA PENYAKIT
1. Primer dan Sekunder
      Primer mempunyai arti bahwa penyakit tanpa diketahui secara jelas penyebabnya/idiopatik/esensial/kriptogenik. 
     -  Sekunder mempunyai arti bahwa penyakit merupakan komplikasi atau manifestasi beberapa lesi.
     -  Digunakan untuk mengetahui atau membedakan antara permulaan dengan stadium lanjut penyakit
2. Akut dan Kronis
     -  Kondisi Akut mempunyai perjalanan yan cepat, sering tapi tidak selalu diikuti dengan resolusi yang cepat. 
     -  Kondisi Kronis dapat diikuti proses akut, tetapi yang sering adalah proses tersembunyi, yang berlangsung sampai berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun
 => Jinak dan Ganas
    Jinak dan Ganas merupakan terminology yang digunakan untuk klasifikasi penyakit tertentu sesuai hasil keluarannya. 
4. Tambahan awalan
     Tambahan awalan yang sering digunakan :
       -   Ana-, tidak ada (anafilaksis)
       -   Dis-, kelainan/penyimpangan (displasia)
       -   Hiper-, kelebihan diatas normal (hipertiroid)
       -   Hipo-, kekurangan dibawah normal (hipotiroid)
       -   Meta-, perubahan dari suatu bentuk yang lain
                        (metaplasia)
Tambahan akhiran
     Tambahan akhiran yang sering digunakan :
       -itis,  proses radang (apendiksitis)
       -oma,  tumor (karsinoma)
       -osis,  keadaan atau kondisi, yang tidak selalu patologis
                  (osteoartosis)
       -oid,  kemiripan pada sesuatu (penyakit rheumatoid)
       -penia,  tidak adanya (trombositopenia)
       -sitosis,  naiknya jumlah sel, biasanya dalam darah
                       (leukositosis)
       -ektasis,  dilatasi (bronckhiektasi)
       -plasia,  kelainan pertumbuhan (hyperplasia)
       -opati,  bentuk abnormal yang kehilangan
                     karakteristiknya (limfadenopati)
Nama eponimosa
    Merupakan pemberian nama yang berkaitan dengan seseorang atau tempat.
7. Sindroma
    Merupakan kumpulan tanda dan gejala atau kombinasi suatu lesi
8. Sistem koding angka
     - Mengkodekan diagnosis dengan angka-angka
     - System yang digunakan secara luas ialah ICD,
       SNOP dan SNOMED


Tidak ada komentar:

Posting Komentar