Kamis, 17 Oktober 2013

MOBILISASI dan IMOBILISASI



Dosen : Dr. Joko Daryanto
ð  Perubahan sistem tubuh akibat imobilisasi
Sistem Integumen
            Akibat:
Abrasi
Dekubitus
Atrofi otot
Perubahan turgor kulit
ð  Sistem Kardiovaskuler
-          Penurunan kardiak reserve
-          Peningkatan beban kerja jantung
-          Hipotensi ortostatik
-          Phlebotrombosis
-          Edema dependen
ð  Sistem Respirasi
-          Penurunan ekspansi paru
-          Penumpukan sekret
-          Penurunan ventilasi/perfusi setempat
-          Atelektasis
ð  Sistem Pencernaan
-          Anoreksia
-          Konstipasi
-          Metabolisme
ð  Sistem Perkemihan
-          Perubahan pola eliminasi urin
-          Dapat terjadi ISK
-          Terjadinya retensi urin
-          Batu ginjal
-          Stasis urin
ð  Sistem Muskuloskeletal
-          Atrofi otot
-          Kontraktur sendi
-          Osteoporosis
-          Kekakuan&nyeri sendi
ð  Sistem Neurosensoris
-          Pada pemakaian gips dapat terjadi kerusakan jaringan dan gangguan saraf pada bagian distal
Psikososial
         Depresi
         Perubahan tingkah laku: suka bertengkar, mudah marah, menarik diri, bingung, cemas
         Perubahan siklus
            bangun tidur
         Penurunan kemampuan memecahkan masalah
Tingkatan imobilitas
         Imobilitas komplet
            dilakukan pd individu yg mengalami ganguan tingkat kesadaran
         Imobilitas parsial
            dilakukan pd klien yg mengalami fraktur,
      Imobilitas karena alasan pengobatan
            pd individu yg menderita ganguan pernafasan / pykit jantung.
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN IMOBILISASI/ GANGGUAN MOBILITAS FISIK
1.      ASPEK BIOLOGIS
2.      ASPEK PSIKOLOGIS
3.      ASPEK SPIRITUAL
4.      ASPEK SOSIO KULTURAL
Aspek Biologis
         Usia
            kaitan dengan tahap perkembangan dan postur tubuh
         Riwayat Keperawatan
            riwayat gg sistem muskuloskeletal, aktivitas, olahraga, riwayat penyakit yg pernah diderita
         Pemeriksaan fisik
            rentang gerak, kekuatan otot, sikap tubuh, dampak imobilisasi, kemampuan mobilitas/tingkat aktivitas
Tingkat aktivitas/mobilitas
0 => Mampu merawat diri sendiri secara penuh
1 => Memerlukan penggunaan alat
2=> Memerlukan bantuan atau pengawasan orang lain
3=> Memerlukan bantuan, pengawasan orang lain dan peralatan
4 => Sangat tergantung dan tidak mampu melakukan/berpartisipasi dlm perawatan.
Diagnosa Keperawatan
         Gangguan mobilitas fisik b.d penurunan rentang gerak, tirah baring, penurunan kekuatan otot
         Intoleransi aktivitas b.d penurunan mobilisasi, kelemahan
         Risiko cidera b.d ketidaktepatan posisi dan pemindahan
         Bersihan jalan napas tidak efektif b.d penumpukan sekret
         Pola napas tidak efektif b.d penurunan pengembangan paru





Tidak ada komentar:

Posting Komentar