Selasa, 15 Oktober 2013

BIO OPTIK Dalam Dunia Medis



Posted by : Intan Nur K
Dosen : Dr.JOKO DARYANTO

BIO OPTIK


BIO OPTIK
-          Mata --- dapat melihat karena ada cahaya
- Dalam bio optik ada 2 cara untuk mengetahui gejala optik yaitu :
      - > optika geometris
      - > optika fisik

OPTIKA GEOMETRIS
-          perjalanan cahaya dalam medium secara garis lurus
-          Berkas cahaya disebut garis cahaya dan digambar secara garis lurus, dengan cara ini dapat diketahui ciri – ciri cermin dan lensa dalam bentuk matematika.
-          Rumus cermin dan lensa :
    1 = 1 + 1             f = fokus = titik api
     f     b    v            b = jarak benda
                               v = jarak bayangan
-          Hukum willebrord Snellius
       sin I     = n                    n = indeks bias
       sin n                              I = sudut datang
                                            r = sudut bias

OPTIKA FISIK
-          Cahaya sebagai gejala gelombang
-          Cahaya – gelombang elektromagnetik
-          Cahaya memiliki sifat partikel dan gelombang magnetik
-          Gejala cahaya seperti dispersi, interferensi, dan polarisasi hanya dapat dijelaskan dengan pendekatan optika fisik dengan menghitung ciri – ciri fisik dari cahaya tersebut
Lensa
- Berdasar bentuk permukaan :
    1. lensa dengan permukaan sferis
    2. lensa dengan permukaan silindris
- Permukaan lensa sferis dibagi 2 :
   a. lensa konfergen/ konveks / cembung (+)
   b. lensa divergen/ konkaf / cekung (-)

LENSA KONVERGEN / KONVEKS / CEMBUNG (+)
-          Sinar sejajar yang menembus lensa akan berkumpul menjadi bayangan nyata

LENSA DIVERGEN / CEKUNG (-)
-          Sinar sejajar yang menembus lensa akan menyebar

LENSA SILINDRIS
-          Mempunyai permukaan silindris
-          Ada yang mempunyai panjang fokus positif dan ada yang mempunyai panjang fokus negatif
MATA
- Ada 3 komponen pada penginderaan penglihatan
 1. mata memfokuskan bayangan pada retina
 2. sistem saraf mata yang memberi informasi
     ke otak
 3. korteks penglihatan pada otak akan
     menganalisa penglihatan

ALAT OPTIK MATA
1. Retina :
      - sel kerucut / cones – lihat siang hari
      - sel batang / rod – lihat malam hari
      - dari retina lanjut ke syaraf opticus
2. Fovea sentralis
      - daerah cekung diameter 0,25 mm, ditengahnya terdapat makula lutea (bintik refraksi)
3. Kornea :
      - bagian mata yang paling depan – mengfokuskan benda dengan cara refraksi
4. Lensa :
      - mempunyai permukaan dengan jari-jari kelengkungan 7,8 mn – untuk menfokuskan benda pada berbagai jarak
5. Pupil :
      - terletak di tengah iris – untuk mengatur cahaya yang masuk
- Bola mata dilengkapi dengan otot-otot mata yang
  mengatur gerak bola mata
- ada 6 otot  :
1.      M. rectus medialis – menarik bola mata ke dalam.
2.      M. rectus lateralis – menarik bola mata ke samping.
3.      M. rectus superior – menarik bola mata ke atas.
4.      M. rectus inferior – menarik bola mata ke bawah.
5.      M. obligus inferior  – memutar ke samping atas.
6.      M. obligus superior – memutar ke samping dalam.

DAYA AKOMODASI
-          kemampuan lensa untuk memfokuskan objek
-          Melihat jauh tidak terjadi akomodasi, makin dekat benda makin kuat lensa berakomodasi
-          Semakin tua daya akomodasi berkurang karena daya elastisitas makin berkurang
-          Jarak terdekat benda dapat dilihat dengan jelas disebut punctum proximum
-          Jarak terdekat benda dapat dilihat dengan jelas disebut punctum remotum
-          Bertambah jauhnya titik dekat akibat umur disebut presbiop
-          Mata afasia – mata yang tidak mempunyai lensa

PENYIMPANGAN PENGLIHATAN
- EMETROP / NORMAL :
    bayangan benda yang dilihat jatuh tepat di retina.
- AMETROP :
   - bayangan benda yang terlihat jatuh tidak tepat
     di retina.
   - AMETROP mempunyai 2 macam :
     * Miopia : bayangan jatuh di depan retina
     * Hypermetrop : bayangan jatuh di belakang
        retina.
 
-          Baik myopia maupun hypermetrop kelainannya terletak pada poros yang disebut ametropia poros
-          Miopia – dengan akomodasi kuat dapat mengurangi miopia

ASTIGMATISMA
-          Kelaianan mata terjadi apabila salah satu komponen sistem lensa menjadi bentuk telur daripada sferis
-          Kornea / lensa  menjadi memanjang ke salah satu arah
-          Sehingga cahaya yang masuk sebagian jatuh di retina sebagian lain jatuh di depan retina

KOREKSI
   Mata presbiopia
   - tidak ada masalah untuk melihat jauh.
   - tidak jelas melihat dekat.
   - penderita dianjurkan memakai kaca mata positif
   Mata hypermetropia
- kemampuan melihat jauh dekat terganggu karena pungtum proximum dan pungtum removum terlalu jauh
- dikoreksi dengan kaca mata positif
   Mata miopia
- kemampuan melihat jauh dekat terganggu karena pungtum proximum dan pungtum removum terlalu dekat
- dikoreksi dengan kaca mata negatif
   Mata astigmatis :
- dikoreksi dengan kaca mata silindris
   Campuran :
  - presbiop – miop : dengan kaca mata bifokal, atas negatif – bawah positif
- penderita yang hanya menderita presbiop, miopia, hypermetrop tanpa astigmatis – dikoreksi dengan lensa sferis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar