Selasa, 15 Oktober 2013

BIOAKUSTIK



Posted by : Intan Nur K
Dosen : dr. Joko Daryanto

BIOAKUSTIK

BUNYI
-          Setiap perubahan mekanik terhadap zat gas, zat cair atau zat padat menimbulkan gelombang bunyi
-          Gelombang bunyi :
     - > vibrasi / getaran yang terkoordinasi
     - > dapat diteruskan atau dipantulkan, bunyi yang dipantulkan dapat menimbulkangema
     - > dapat menjalar secara horisontal maupun longitudinal

Frekuensi Bunyi
 a. 0 – 16 Hz :
     -  daerah infrasonik
     - ex : getaran tanah / gempa
 b. 16 – 20000 Hz :
     - daerah sonik / audiofrekuensi
     - dapat didengar manusia
 c. diatas 20000 Hz :
     - daerah ultrasonik
     - di bidang medis untuk pengobatan, destruktif / penghancur, diagnosis

Sifat gelombang bunyi :
     - memantul
     - diteruskan
     - diserap

Azas Dopler
Sumber bunyi berfrekuensi fo mempunyai derajat tinggi, bila sumber bergerak mendeati pendengaran. Sumber bunyi bergerak menjauhi pendengar frekensinya akan rendah.
Akibat yang timbul karena bergeraknya sumber bunyi atau bergeraknya pendengar

Ultrasonik Di Bidang Medis
-          Ultrasonik / bunyi ultra dihasilkan oleh magnet listrik dan kristal piezo elektrik
-          Frekuensi > 20000 Hz
-          Daya ultrasonik yang dipakai dibidang medis, berfrekuensi 1–5 MHz dengan daya 0,01 W/cm2.
-          Prinsip penggunaan ultrasonik
Efek Dopler merupakan dasar penggunaan ultrasonik, yaitu terjadi perubahan frekuensi akibat pergerakan pendengar / sebaliknya. Getaran yang dikirim ketempat objek akan direfleksi oleh objek tersebut.

Efek Gelombang Ultrasonik
a.  Mekanik --- membentuk emulsi asap / awan dan disintregrasi pd benda padat, dipakai untuk menentukan batu empedu
b.   Panas --- gelombang ultrasonik mengalami refleksi pada titik yang bersangkutan, sedang bagian titik tersebut mengalami perubahan panas.
c.   Kimia ---- proses oksidasi dan hidrolisis pada ikatan poliester sel.
d.   Biologis --- efek panas – pelebaran pembuluh darah

Penggunaan di bidang medis
-          Penunjang medis  (diagnosa)                   
-          Pengobatan (terapi)
                        
Penunjang medis
3 model :
   1. Amplitudo scanning (A-Scanning)
   2. Bright scanning (B-Scanning)
   3. Modulasi scanning (M-Scanning)

Diagnosis Dengan Ultrasonik
Sesuai dengan metode scanning yang dipakai maka ultasonik untuk diagnosis :
 1. A scanning ---- tumor otak, penyakit mata, bola mata, cornea, lensa, etc
 2. B Scanning --- saluran pencernaan, hati, janin, kandungan, etc
 3. M Scanning --- jantung, valvula jantung, pengukuran pembuluh darah, etc

Pengobatan
Ultrasonik mempunyai efek kimia, efek panas, dan peningkatan tekanan. Efek ini timbul karena jaringan mengabsorbsi energi bunyi.
Dipakai juga untuk distruksi/penghancuran jaringan kanker.

SUARA
-          Suara = bunyi, Suara untuk makhluk hidup
-          Pembentukan suara :
Suara bicara normal ---- hasil modulasi udara yang mengalir keluar dari dalam tubuh --- melalui pita suara (vocal cord) disebut juga glottis dan beberapa ruang vokal ---- keluar lewat mulut dan hidung ---- timbul suara

Bunyi yang dihasilkan mulut tanpa menggunakan pita suara :
    - p, t, k ------ suara letupan (plosive sound)
    - s, f     ------ suara frikatif (frikatif sound)
    - ch      ------ kombinasi keduanya

Test Pendengaran

- Untuk mengetahui tuli konduksi atau tuli persepsi :
   a. test suara berbisik / noise box
   b. test garpu tala
   c. audiometer
- Test Suara Berbisik
Normal --- dapat mendengar suara berbisik dengan nada rendah
Ex : b, p, t, m, n  --- 5 -10 m
          s, c, ch, sh --- 20 m
-Test Garpu tala
Garpu tala yang dipakai bercode C128, C1024, C2048
Biasa dipakai C128
C2048 biasanya untuk nada tinggi --- untuk test pendengaran pada orang tua / lanjut dan tuli persepsi
Ada 3 macam test garpu tala :
   1. test Weber
   2. test Rinne
   3. test Schwabach
-Test Weber
Garpu tala --- pada vertex / dahi
Dibandingkan pendengaran telinga kanan dan kiri
Tuli konduksi ---- terdengar lebih baik
Tuli persepsi ---- getaran garpu tala terdengar terang pada telinga normal
Test Rinne
Membandingkan antara konduksi tulang dan konduksi udara
Garpu tala --- pada mastoid dilanjutkan di depan telinga.
Normal :   konduksi tulang 45 detik
                   konduksi udara 85 – 90 detik
-Test Rinne negatif (R-)
   waktu konduksi tulang sama atau lebih lama dari konduksi udara
-Test Rinne positif (R+)
    pendengaran baik, juga pada penderita tuli persepsi

-Test Schwabach
- > Membandingkan waktu konduksi tulang (vertex/mastoid) penderita dengan pemeriksa
- > Konduksi tulang penderita lebih panjang dari pada penderita
- > Pada tuli persepsi  / saraf :
     konduksi tulang sangat pendek

-Audiometer
Alat elektronik pembangkit bunyi untuk mengetest pendengaran

-Bising
Bunyi yang tidak kita kehendaki yang merupakan aktivitas alam atau buatan manusia
Penilaian tiap orang berbeda
Pembagian bising :
    1. berdasar frekuensi
    2. berdasar waktu terjadinya
    3. berdasar skala intensitas
Berdasar Frekuensi
  1. Audible noise (bising pendengaran)
     - audio frekuensi
     2.  Occupational noise
     - ditempat kerja
  1. Impuls noise
     - akibat ledakan
Berdasar Waktu Terjadinya
A. 1. bising kontinue
    2. bising kontinue dengan spektrum sempit
    3. bising intermitten (terputus-putus)
B.  1. bising sehari penuh (full time noise)
     2. bising setengah hari (part time noise)
C. 1. bising terus menerus (steady noise)
     2. bising impulsif / bising sesaat
Derdasar Skala Intensitas
1. Menulikan ----- 110 – 120 dB
     ex : halilintar, meriam
2. Sangat hiruk pikuk ----- 80 – 100 dB
     ex : lalu lintas padat, mesin pabrik
3. Kuat ---- 60 – 80 dB
     ex : kantor sibuk, radio, jalan raya
4. Sedang ---- 40 – 60 dB
     ex : radio pelan, kantor biasa, percakapan
5. Tenang ---- 20 – 40 dB
     ex : perpustakaan, auditorium, etc
6. Sangat tenang ---- 0 – 20 dB
     ex : bunyi daun, berbisik
Pengaruh Bising pada Kesehatan
1.      Kebal terhadap bising
2.      Tuli sementara
3.      Telinga berdengung
4.      Tuli menetap
Kebisingan dapat juga berpengaruh pada :
  - gangguan konsentrasi
  - meningkatnya kelelahan
  - gangguan komunikasi – salah tafsir
  - stress
  - gangguan metabolisme, saraf, hormonal
  - gangguan jantung, pembuluh darah, etc
Pencegahan
-          Memakai pelindung telinga
-          Kebisingan mesin dikurangi
-          Penyekat antara sumber bising dan tempat kerja


TERIMA KASIH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar