Kamis, 17 Oktober 2013

Makalah Pengaruh Ilmu pengetahuan dan Teknologi terhadap ilmu keperawatan



PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP
ILMU KEPERAWATAN











OLEH :
NIM    : 13021


Kementrian Kesehatan RI
Tahun 2013

PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP
ILMU KEPERAWATAN
A.    Teknologi Informasi dalam Keperawatan
Perkembangan Teknologi Informasi begitu pesat dewasa ini. Teknologi Informasi bagai virus yg menyebar cepat ke seluruh sendi kehidupan manusia, merambah ke berbagai elemen, kalau boleh dibilang mah. Kehadirannya membawa suatu perubahan yang berarti. Segala hal jadi keliatan terasa lebih praktis dan serba instan. Sebagai salah satu tenaga yang mempunyai kontribusi besar bagi pelayanan kesehatan, perawat mempunyai peranan penting untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Nah, maka dengan pemanfaatan Teknologi Informasi inilah, diharapkan mutu pelayanan kesehatan bisa lebih meningkat.
Informatika dalam keperawatan adalah kombinasi ilmu komputer dan informasi dengan ilmu keperawatan. Informatika keperawatan adalah bagian dari informatika perawatan kesehatan yang lebih besar. Perawat dipersiapkan sebagai spesialis dalam bidang ini, yang pasti seorang perawat harus melek Teknologi Informasi.
Salah satu contoh pemanfaatan Teknologi Informasi yaitu penggunaan gadget, misalnya PDA. Dengan gadget ini, seorang perawat bisa melakukan pengumpulan database pasien, organizer, mengakses secara cepat informasi tentang obat dan penyakit, perhitungan kalkulasi obat dan juga bisa digunakan untuk membuat rencana asuhan keperawatan. Penerapan Teknologi Informasi dalam keperawatan lainnya seperti sistem registrasi online, penggunaan robot untuk merawat pasien, telenursing, yaitu penggunaan Teknologi Informasi dalam pelayan keperawatan, dan berbagai hal lainnya.
B.     Pemanfaatan Teknologi dalam Dunia Keperawatan
Teknologi dalam perkembangannya saat ini telah menunjukkan manfaat dan perubahan yang besar di berbagai bidang, tak terkecuali di bidang kesehatan. Sudah sangat banyak sumbangan para pengembang teknologi yang telah diberikan untuk menunjang kemajuan ilmu pengetahuan sehingga bermanfaat juga untuk kesehatan. Keperawatan merupakan salah satu bagian dari ilmu terapan dari beberapa ilmu lain yang tergabung dalam ilmu kesehatan. Keperawatan juga ikut melakukan pengembangan teknologi untuk melaksanakan fungsinya dalam memberikan pelayanan yang optimal bagi sasarannya yang tidak lain adalah individu, keluarga, maupun kelompok dan komunitas.
Upaya pengembangan teknologi dalam keperawatan saat ini tidak hanya dilakukan oleh profesor-profesor yang telah mempunyai berbagai gelar dan jabatan yang tinggi. Sudah banyak para cendikiawan keperawatan yang telah menyumbangkan pikirannya untuk mengembangkan dunia keperawatan melalui berbagai bentuk pemanfaatan teknologi yang ditemukannya. Beberapa hasil pemanfaatan teknologi yang telah ada di bidang keperawatan khususnya di negara indonesia antara lain penerapan model DSS (Decision Support System) di ruang anak. Model DSS (Decision Support System) merupakan suatu sistem informasi manajemen dengan pendekatan antara pemecahan masalah dan komunikasi yang kapabel untuk pemecahan permasalahan dalam sistem semistruktur. Penelitian ini dilakukan oleh dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto/ Mahasiswa Program Paska Sarjana Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia yaitu Ibu Umi Solikhah. Berdasarkan tulisan ilmiah yang beliau buat, beliau menyimpulkan bahwa penerapan teknologi informasi dengan model DSS menjanjikan kelancaran program dalam semua sistem terkait karena terdapat kerjasama yang baik pada setiap struktur organisasi, termasuk lingkungan. Prinsip dasar keperawatan anak juga tidak dilupakan dalam pengaplikasian bentuk pelayanan keperawatan anak Penerapan pencatatan yang berbasis komputer juga dilaksanakan. Penerapan teknologi informasi di ruang rawat anak yang telah dilakukan diharapkan dapat memfasilitasi kinerja perawat yang cukup waktu dan tenaga untuk dapat melaksanakan kegiatan pelayanan keperawatan anak sehari-hari, mendokumentasikan kegiatan dengan benar dan terinci, tetap dapat memperhatikan prinsip keperawatan anak, dan perawat akan menjadi semakin pandai.
Beberapa bentuk terapan teknologi informasi dan komunikasi itu merupakan sebagian kecil bukti adanya pemanfaatan teknologi dalam dunia keperawatan. Pengembangan itu tidak berhenti sampai di sini namun terus dicari inovasi-inovasi baru sehingga keperawatan juga dapat mendapatkan manfaat adanya pengembangan teknologi ini.
C.    Beberapa Contoh Informasi dan Tekhnologi Keperawatan
1. Sistem informasi keperawatan
Sistem informasi keperawatan merupakan kombinasi dari ilmu komputer, informasi dan keperawatan yang disusun untuk mempermudah manajemen ,proses pengambilan keputusan, dan pelaksanaan asuhan keperawatan. Salah satu penggunaan sistem informasi keperawatan di kembangkan pada tahun 1960-1970 -an  adalah dengan pendokumentasian keperawatan terkomputerisasi. Pendokumentasian terkomputerisasi memfasilitasi pembakuan klasifikasi asuhan keperawatan sehingga menghilangkan ambiguitas dalam pendokumentasian keperawatan. Sedangkan menurut ANA (Vestal, Khaterine, 1995) sistem informasi keperawatan berkaitan dengan legalitas untuk memperoleh dan menggunakan data, informasi dan pengetahuan  tentang  standar dokumentasi, komunikasi, mendukung proses pengambilan keputusan, mengembangkan dan mendesiminasikan pengetahuan baru, meningkatkan kualitas, efektifitas dan efisiensi asuhan keperawaratan dan memberdayakan pasien untuk memilih asuhan kesehatan yang diiinginkan. Kehandalan suatu sistem informasi pada suatu organisasi terletak pada keterkaitan antar komponen yang ada sehingga dapat dihasilkan dan dialirkan menjadi suatu informasi yang berguna, akurat, terpercaya, detail, cepat, relevan untuk suatu organisasi.
Fungsi Sistem Informasi Keperawatan Konseptual model dalam sistem informasi keperawatan berdasarkan 4 fungsi utama dalam praktik keperawatan klinik dan administratif antara lain :
  • Proses perawatan pasien
Proses perawatan pasien adalah apa yang telah dilakukan oleh perawat kepada pasien yaitu: pengkajian, diagnosa keperawatan, jadwal perawatan dan pengobatan, catatan keperawatan, pola makan, prospektif, beban kerja , administrasi pasien.
  • Proses managemen bangsal
Aktivitas yang berhubungan dengan fungsi bangsal untuk secara efektif menggunakan  menggunakan sumber dalam merencanakan objek secara spesifik. Mentransformasikan informasi pada manajemen  yang berorientasi informasi dalam pengambilan keputusan: jaminan kualitas, sudut pandang aktivitas di bangsal keperawatan, jadwal dinas karyawan, manajemen perseorangan, perencanaan keperawatan, manajemen inventarisasi dan penyediaan sarana dan prasarana, manajemen finansial, kontroling terhadap infeksi.
  • Proses Komunikasi
Seluruh aktivitas dikonsentrasikan pada komunikasi pada pasien dan subjek lain yang memiliki hubungan dengan subjek pengobatan, perjanjian dan penjadwalan, review data, transformasi data, dan segala bentuk pesan.
  • Proses Pendidikan dan Penelitian
Pendokumentasian fungsi dan prosedural.
-Keuntungan Sistem Informasi Keperawatan, yaitu :
    Penghematan biaya dari penggunaan kertas untuk pencatatan
  • Penghematan ruangan karena tidak dibutuhkan tempat yang besar dalam penyimpanan arsip.
  • Penyimpanan data pasien menjadi lebih lama.
  • Pendokumentasian keperawatan berbasis komputer yang dirancang dengan baik akan mendukung otonomi yang dapat dipertanggung jawabkan.
  • Membantu dalam mencari informasi yang cepat sehingga dapat membantu pengambilan keputusan secara cepat
  • Meningkatkan produktivitas kerja.
  • Mengurangi kesalahan dalam menginterppretasikan pencatatan (Gurley L, Advantages and Disadvantages of Electronic Medical Record, diakses dari
2.Telenursing
Telenursing adalah pemberian servis dan perawatan oleh perawat dengan menggunakan telekomunikasi, meningkatkan akses untuk tindakan keperawatan kepada pasien pada lokasi yang jauh atau perpencil (http://findarticles. com/ p/ articles/mi_m0FSW/is_4_18/ai_n18610226
- Telenursing adalah upaya penggunaan teknologi informasi dalam memberikan pelayanan keperawatan dalam bagian pelayanan kesehatan dimana ada jarak secara fisik yang jauh antara perawat dan pasien, atau antara beberapa perawat. Sebagai bagian dari telehealth dan beberapa bagian terkait dengan aplikasi bidang medis dan non medis seperti telediagnosis, telekonsultasi dan telemonitoring (http://en.wikipedia.org/wiki/telenursing
-  Telenursing menunjukkan penggunaan tehnologi komunikasi oleh perawat untuk meningkatkan perawatan pasien. Telenursing menggunakan channel elektromagnetik (wire, radio, optical) untuk mengirim suara, data dan sinyal video komunikasi. Dapat juga didefinisikan sebagai komunikasi jarak jauh menggunakan transmisi elektrik atau optic antara manusia dan atau computer (http://www.icn.ch/matters_telenursing.htm
a. Manfaat
Menurut Britton et all (1999), ada beberapa keuntungan telenursing yaitu :
  1. Efektif dan efisien dari sisi biaya kesehatan, pasien dan keluarga dapat mengurangi kunjungan ke pelayanan kesehatan ( dokter praktek,ruang gawat darurat, rumah sakit dan nursing home)
  2. Dengan sumber daya yang minimal dapat meningkatkan cakupan dan jangkauan pelayanan keperawatan tanpa batas geografis
  3. Telenursing dapat menurunkan kebutuhan atau menurunkan waktu tinggal di rumah sakit
  4. Pasien dewasa dengan kondisi penyakit kronis memerlukan pengkajian dan monitoring yang sering sehingga membutuhkan biaya yang banyak. Telenursing dapat meningkatkan pelayanan untuk pasien kronis tanpa memerlukan biaya dan meningkatkan pemanfaatan teknologi
  5. berhasil dalam menurunkan total biaya perawatan kesehatan dan meningkatkan akses untuk perawatan kesehatan tanpa banyak memerlukan sumber
b.Aplikasi Telenursing
Aplikasi telenursing dapat diterapkan di rumah, rumah sakit melalui pusat telenursing dan melalui unit mobil. Telepon triase dan home care berkembang sangat pesat dalam aplikasi telenursing. Di dalam home care perawat menggunakan system memonitor parameter fisiologi seperti tekanan darah, glukosa darah, respirasi dan berat badan melalui internet. Melalui system interaktif video, pasien contact on-call perawat setiap waktu untuk menyusun video konsultasi ke alamat sesuai dengan masalah, sebagai contoh bagaimana mengganti baju, memberikan injeksi insulin atau diskusi tentang sesak nafas. Secara khusus sangat membantu untuk anak kecil dan dewasa dengan penyakit kronik dan kelemahan khususnya dengan penyakit kardiopulmoner. Telenursing membantu pasien dan keluarga untuk berpartisipasi aktif di dalam perawatan, khususnya dalam management penyakit kronis. Hal ini juga mendorong perawat menyiapkan informasi yang akurat dan memberikan dukungan secara online. Kontinuitas perawatan dapat ditingkatkan dengan menganjurkan sering kontak antara pemberi pelayanan kesehatan maupun keperawatan dengan individu pasien dan keluarganya.
D. Telemedicine
Telemedicine adalah pemakaian telekomunikasi untuk memberikan informasi dan pelayanan medis jarak-jauh. Aplikasi telemedicine saat ini, menggunakan dua negara teknologi satelit untuk menyiarkan konsultasi antara fasilitas-fasilitas kesehatan  dan memakai peralatan video conference. Dapat kita pahami bahwa cakupan telemedicine cukup luas, meliputi penyediaan pelayanan kesehatan (termasuk klinis, pendidikan dan pelayanan administrasi) jarak jauh, melalui transfer informasi (audio, video, grafik), dengan menggunakan perangkat-perangkat telekomunikasi (audio-video interaktif dua arah, komputer, dan telemetri) dengan melibatkan dokter, pasien dan pihak-pihak lain. Secara sederhana, telemedicine sesungguhnya telah diaplikasikan ketika terjadi diskusi antara dua dokter membicarakan masalah pasien lewat telepon.
Aplikasi Telemedicine
1.  Skala Mikro
Dilaksanakan oleh salah satu intansi layanan kesehatan dalam skala terbatas.
2.      Skala Makro
·         Aplikasi Sektoral
             Terbatas untuk satu subdisiplin ilmu kedokteran/ bidang layanan kesehatan.
·         Aplikasi Regional
Mencakup keseluruhan bidang layanan kesehatan terbatas pada wilayah tertentu dalam satu negara.
·         Aplikasi Nasional
            Mencakup seluruh bidang layanan kesehatan di seluruh wilayah suatu Negara.

Aplikasi Telemedicine di Indonesia
1.      Instalansi Sistem
·         Biaya instalansi
·         Teknologi perangkat lunak
·         Teknologi perangkat keras
2.      Inkorporasi Kedalam Praktek Kedokteran di Indonesia
·         Tenaga kesehatan dengan keterampilan layanan kesehatan jarak jauh
·         Penerimaan komunitas kesehatan dan non kesehatan
·         Aspek etika, legalitas, dan reimbursement
3.      Pemeliharaan Sistem                
·         Biaya pemeliharaan
·         Efektivitas biaya secara komersial
·         Pengawasan kualitas layanan
·         Penyesuaian dengan perkembangan teknologi informasi dan ilmu kedokteran
D.    Telehealth
penyediaan layanan kesehatan dan informasi yang terkait melalui teknologi telekomunikasi. Telehealth dapat menggunakan telepon, atau dengan menggunakan videoconference. Telehealth merupakan perluasan dari telemedicine. Perbedaannya  adalah telemedicin berfokus pada pengobatan/kuratif sedangkan telehealth menitikberatkan pada aspek preventif, promotif dan kuratif. Dengan menggunakan telehealth pemberi layanan kesehatan kesehatan dapat melakukan monitoring pasien dari jarak jauh, seperti memonitor tanda-tanda vital pasien, berat badan, tekanan darah, nadi dan indikasi lain yang merupakan tanda-tanda yang emergensi serta keluhan pasien dan obat-obatan. Pasien yang berada di rumah dapat berkomunikasi dengan pemberi layanan kesehatan menggunakan media ini.
E.     PDA (Personal Digital Assistants)
PDA (Personal Digital Assistants) merupakan salah satu teknologi informasi dan komunikasi yang berbentuk alat komputer genggam portable, dan dapat dipegang tangan. Fungsi PDA untuk kita sebagai perawat adalah mengakses secara cepat informasi tentang obat, penyakit, dan perhitungan kalkulasi obat atau perhitungan cairan IV fluid/infus, menyimpan data pasien, membuat grafik/table, mengefisiensikan data dan menyebarluaskan. Perawat juga dapat mengorganisasikan data, mendokumentasikan intervensi keperawatan dan membuat rencana asuhan keperawatan, menyimpan daftar nama, email, alamat website, dan agenda harian menggunakan media ini.


BAB III
PENUTUP
A.    Simpulan
Teknologi dan Informasi dalam kesehatan mempunyai peran yang sangat penting,terutama dalam memberikan kualitas atau mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit. Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi seakan telah membuat standar baru yang harus di penuhi. Hal tersebut membuat keperawatan di Indonesia menjadi tertantang untuk terus mengembangkan kualitas pelayanan keperawatan yang berbasis teknologi informasi.

B.      Saran
Pemerintah atau lembaga kesehatan hendaknya segera meningkatkan standar dan mutu sistem kesehtan di Indonesia, terutama yang berhubungan dengan teknologi dan iinformasi, karena bila di bandingkan dengan negara lain ini masih sangat tertinggal. Untuk membenahi hal tersebut maka harus di butuhkan solusi cerdas.

1 komentar: