Kamis, 17 Oktober 2013

ASKEP Ny F Gangguan Kebutuhan Rasa Nyaman : Nyeri diagnosa medis APPENDIKSITIS



tugas : Bu Kunaryanti

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.F DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN
RASA NYAMAN : NYERI DI RUANG MELATI
RSUD DR.SOEHADI PRIJONAGORO
SRAGEN
















 



















Disusun oleh :

Intan Nur Khasanah (13021)
Intan Permata A        (13022)
Ira Damayanti            (13023)
Isnain Ratri Wahid    (13024)
Juwanti Prasetya        (13025)
Lia Yuliana                 (13026)




2014







ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.F DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN
RASA NYAMAN : NYERI DI RUANG MELATI
RSUD DR.SOEHADI PRIJONAGORO
SRAGEN


I.   PENGKAJIAN

      Pengkajian dilakukan pada tanggal 29 April 2014 jam 13.40 WIB. Bangsal Melati RSUD DR.Soehadi Prijonagoro Sragen

  1. BIODATA
Pasien
Nama                                       : Ny. F
Umur                                       : 30 thn
Jenis Kelamin                          : Perempuan
Tanggal lahir                           : 11 April 1984
Status                                      : Menikah
Pendidikan                              : SMP
Agama                                     : Islam
Suku / Bangsa                         : Jawa/Indonesia
Alamat                                    : Karanganyar
Alasan Pasien Masuk RS        : Pasien mengeluh perutnya sakit dan merasa lemas
Tanggal Masuk                        : 27 April 2014
Ruang                                      : Melati
Nomor Register                       : 3054456
Diagnosa Medis                      : Appendiksitis

Penaggung jawab
Nama                                       : Tn. S
Umur                                       : 35 thn
Pendidikan                              : SMP
Pekerjaan                                 : Petani
Agama                                     : Islam
Hubungan dengan pasien        : Suami
Alamat                                    : Karanganyar

B.  RIWAYAT KESEHATAN :
1.   Keluhan Utama
Pasien mengeluh nyeri pada perut kanan bawah bekas luka post op
2.      Riwayat Perawatan Sekarang
Tiga hari sebelum pasien di bawa ke Rumah Sakit, pasien mengalami nyeri di rongga abdomen sebelah kanan bawah. Kemudian, oleh suaminya di bawa ke RSUD DR.Soehadi Prijonagoro Sragen. Oleh petugas Rumah sakit, pasien di bawa ke Ruang UGD untuk menjalani operasi appendiksitis. Kemudian, pasien di rawat di bangsal Melati. Saat di bangsal Melati, Pasien mengatakan luka post op Appendiksitisnya terasa nyeri bila digunakan untuk bergerak dan nyeri juga terasa bila pasien sedang batuk dengan P: nyeri bila digunakan untuk bergerak dan batuk, dan berkurang saat beristirahat Q: nyeri terasa tertusuk tusuk, R: diperut sebelah kanan bawah. S: skala nyeri 4, T: nyeri hilang timbul, pasien tampak menyerigai menahan nyeri bila nyeri sedang di rasakan.
Pasien nampak lemah dengan hanya berbaring di tempat tidur, terpasang infus RL 20 tpm di tangan kanan pasien.

3.      Riwayat Perawatan Dahulu
Pasien mengatakan sebelumnya tidak pernah menderita sakit seperti ini, pasien mengatakan mempunyai riwayat sakit maag, tidak mempunyai riwayat hipertensi, DM, asma dan penyakit menurun lainnya.

4.      Riwayat Perawatan Keluarga
Pasien mengatakan keluarganya tidak ada yang menderita sakit seperti pasien, keluarga pasien juga tidak ada yang menderita sakit hipertensi, DM, maupun asma.


C. POLA FUNGSIONAL
1.      Persepsi tentang kesehatan dan managemen kesehatan
a. Preventif kesehatan lingkungan (aman, mekanik, elektrik, dll)
Pasien mengatakan tempat tinggal pasien berada di lingkungan yang aman di pegunungan dan dekat dengan kebun.

b.   Preventif kesehatan – gaya hidup :
Kebiasaan : merokok, alkohol
       Pasien mengatakan tidak mempunyai kebiasaan merokok dan minum alkohol

2.      Nutrisi dan metabolisme
a.       Nutrisi :
-    Status nutrisi
Sebelum sakit
Status nutrisi pasien baik dan normal.
Karakteristik fisik                          : pasien berbadan kurus
■ Penampilan Umum                         : pasien terlihat lemah dan kurang rapi
Berat Badan dan Tinggi Badan    :  BB : 43 kg dan TB : 150cm. IMT: Kurang
                                                           dengan nilai 19,11

Otot otot dan skeletal                    : pasien mengatakan keadaan baik, tidak ada
masalah dan gangguan dan dapat beraktifitas sebagai ibu rumah tangga secara baik.
- Makanan
■ Kebiasaan Makan     : Pasien mengatakan makan sehari 3x dengan nasi, sayur dan
                                       lauk pauk dan setiap makan selalu habis satu porsi
Nafsu makan            : Pasien mengatakan nafsu makan baik
      Makanan kesukaan   : Pasien mengatakan makanan kesukaannya yaitu sayur sayuran
      ■ Alergi Makanan       : Pasien mengatakan tidak mempunyai alergi makanan
      ■ Gangguan                 : Pasien mengatakan mampu mengunyah dengan baik dan tidak
                                            ada masalah.

b.      Cairan
Sebelum sakit
-     Pemasukan                  : Pasien mengatakan minum air putih dengan jumlah 7-8 gelas/hari
-     minuman kesukaan      : air putih



Saat sakit
a.       Nutrisi :
-Status Nutrisi :
Pasien mengatakan status nutrisinya menjadi kurang karena hanya makan dengan porsi sedikit  yaitu ¼ porsi atau sekitar 4-5 sendok bubur yang di sediakan Rumah Sakit dengan frekuensi makan sering karena takut luka post op Appendiksitisnya terganggu.
Karakteristik fisik                          : pasien berbadan kurus
■ Penampilan Umum                        : Pasien terlihat lemah dan kurang rapi
■ Berat Badan dan Tinggi Badan     : Pasien tidak tau BB dan TB nya berapa karena belum
                                                           di ukur dan di timbang tapi pasien mengatak bajunya
                                                           agak longgar.
■ Otot otot dan skeletal                    : pasien tidak dapat beraktifitas secara biasa karena
                                                           kondisi Keadaannya yang lemah dan pasien hanya
                                                           berbaring di tempat tidur Saja.
-Makanan
■ Kebiasaan makan   : pasien mengatakan makan makanan yang di sediakan RS yaitu bubur
                                   dan hanya habis ¼ porsi atau sekitar 4-5 sendok makan saja.
■ Nafsu Makan          : Pasien mengatakan nafsu makannya menjadi berkurang.
■ Alergi Makanan      : Pasien mengatakan tidak mempunyai alergi makanan.
■ Gangguan               : Pasien mengatakan mampu mengunyah dengan baik dan tidak ada
                                   masalah.

b. Cairan
    - Pemasukan               : Pasien mengatakan minum air putih dengan jumlah 6-7 gelas/hari.
                                         selain dari minuman pasien juga terpasang RL di tangan kirinya.
   - Minuman Kesukaan  : Pasien mengatakan minuman kesukaannya adalah air putih

3.    Eliminasi
Sebelum Sakit
a.       BAK
- Frekwensi                                           :   Pasien mengatakan BAK 7-8X/Hari    Jumlah : ±
   1500-2000 cc Warna : kuning jernih
- Masalah BAK                                    : Pasien mengatakan tidak ada masalah dalam proses
    BAK
- Faktor yang mempengaruhi BAK    : Pasien mengatakan BAK di pengaruhi oleh Pemasukan
cairannya yaitu air putih 7-8 gelas/hari .
b.  BAB
- Pola normal                 : Pasien mengatakan Pola BABnya normal yaitu BAB rutin 1x/hari
setiap pagi dengan Konsistensi lunak dan berwarna kecoklatan khas
fases.

Saat Sakit
b.      BAK
- Jumlah                                               : Pasien mengatakan BAK ± 5-6 x/hari menggunakan
urinal wanita dengan Jumlah : ± 1800 cc Warna : kuning jernih
- Masalah BAK                                    : pasien mengatakan tidak ada masalah dalam proses
 BAK
- Faktor yang mempengaruhi BAK     : Pasien mengatakan faktor yang mempengaruhi BAK
adalah pemasukan cairan yaitu air putih dan infus RL
20 tpm yang terpasang di tangan kirinya.
b.  BAB
- Pola normal                                         : pasien mengatakan belum BAB sama sekali dan untuk
flatus pun baru bisa kemarin
- Konsistensi dan warna                        : -
- Faktor yang memepengaruhi BAB      : Pasien mengatakan selain tidak nyaman jika BAB di
                                                            tempat tidur juga karena luka post op nya yang bila di
                                                            gunakan untuk bergerak/ beraktifitas masih terasa sakit.  

4.     Aktifitas dan latihan
Sebelum Sakit
a.   Mobilisasi
                  Sebelum sakit pasien mengatakan dapat beraktifitas secara baik dan normal
b.   Posisi tubuh
            Pasien mengatakan sebelum sakit pasien dapat merubah posisi dengan mandiri dan tanpa menggunakan bantuan
c.   Ambulasi
            Sebelum sakit ambulasi pasien mengatakan ambulasinya baik dan normal
d.   Kebersihan diri
            Sebelum sakit pasien mengatakan selalu menjaga kebersihan dirinya

Saat sakit
a.       Mobilisasi
            Pasien mengatakan selama sakit semua aktifitas pasien di bantu oleh keluarga ataupun perawat karena pasien tampak lemah dan faktor yang mempengaruhi mobilisasi pasien yaitu luka post op nya yang bila di gunakan bergerak masih terasa sakit, pasien tampak di bantu keluarga.
b.      Posisi Tubuh
                         Pasien mengatakan selama sakit setiap ingin berpindah posisi harus di bantu oleh keluarga ataupun perawat. Faktor yang mempengaruhi yaitu luka post op
c.      Ambulasi
            Pasien mengatakan saat sakit ambulasi pasien terganggu karena luka post op.
d.     Kebersihan diri
            Pasien mengatakan selama sakit pasien kurang membersihkan dirinya sendiri karena sakitnya dan mobilisasinya terganggu.

  1. Istirahat dan Tidur
Sebelum Sakit :
Pasien mengatakan tidurnya tidak terganggu dengan pola tidur ± 7-8jam/hari dan pasien mengatakan dapat tidur  nyenyak.

Saat sakit :
Pasien mengatakan tidurnya terganggu dengan pola tidur ± 5-6 jam/hari dan kualitas tidur tidak nyenyak serta sering terbangun di malam hari karena nyeri terutama di bekas luka post op appendiksitisnya. Ditandai dengan terdapatnya kantung mata dan wajah pasien yang tampak letih, pasien tampak menguap.


  1. Persepsi cognitif
Sebelum sakit :
a.    Nyaman
Pasien mengatakan dapat beraktivitas dan melakukan ADLnya tanpa ada gangguan
b. Stimulasi
- Fungsi dari proses sensoris :
        Fungsi proses sensori pasien berfungsi dengan baik
-    Bantuan yang di gunakan :
Pasien mengatakan tidak menggunakan alat bantu
-      Stimulasi lingkungan :
Pasien mengatakan aktivitas sehari-hari tidak terganggu dengan lingkungan yang baik.
c.. Fungsi kognitif
- Kemampuan bahasa             : Pasien mengatakan biasanya menggunakan bahasa jawa
- Memory                               : Pasien mengatakan Memorinya berfungsi dengan baik.
- Orientasi terhadap realita    : pasien mengatakan dapat berorientasi dengan bagus dengan
menyebutkan orientasi nama, waktu dan tempat
- Cara pemecahan masalah     : Dengan cara bermusyawarah.

Saat sakit :
b.   Nyaman
Pasien mengatakan luka post op Appendiksitisnya terasa nyeri bila digunakan untuk bergerak dan nyeri juga terasa bila pasien sedang batuk dengan
P: nyeri bila digunakan untuk bergerak dan batuk, nyeri berkurang saat beristirahat
Q: nyeri terasa tertusuk tusuk
R: di perut sebelah kanan bawah terutama di bekas luka post op appendiksi
S: skala nyeri 4
T: nyeri hilang timbul sekitar 3 jam sekali dan pasien tampak menahan nyeri
b. Stimulasi
- Fungsi dari proses sensoris :
        Fungsi proses sensori pasien berfungsi dengan baik
-    Bantuan yang di gunakan :
        Pasien tidak menggunakan alat bantu
-      Stimulasi lingkungan :
Pasien mengatakan aktifitas pasien terganggu karena luka post op.
c.. Fungsi kognitif
- Kemampuan bahasa             : Pasien berbahasa jawa bercampur Indonesia sedikit
sedikit.
- Memory                               : Memori pasien juga masih berfungsi dengan baik.
- Orientasi terhadap realita    : pasien dapat berorientasi dengan bagus dengan menyebutkan
orientasi nama, waktu dan tempat
- Cara pemecahan masalah     : Dengan cara bermusyawarah.

  1. Persepsi diri dan konsep diri
Sebelum sakit
a.       Body Image
Pasien mengatakan selalu ingin terlihat rapi dan bersih.
b.      Identitas diri
Pasien mengatakan bahwa ia selalu bersikap ramah dan sabar.
c.       Harga diri
Pasien mengatakan dengan selalu ramah dengan semua orang dan selalu ingin berbuat baik kepada siapa saja dan berkomunikasi dengan baik kepada orang orang yang di kenalnya.
d.      Peran
Pasien mengatakan, Pasien berperan sebagai istri dari suaminya yaitu Tn.S dan juga sebagai ibu dari kedua anaknya.
e.       Ideal diri
Pasien mengatakanan setiap harinya ia membantu suami bekerja sebagai petani, mengurus kedua anaknya dengan baik dan dapat melakukan ADLnya tanpa mengalami gangguan.

Saat Sakit :
a.       Body Image
Pasien mengatakan selalu ingin terlihat rapi dan bersih sekalipun sedang sakit, tetapi karena pasien seluruh aktifitasnya di bantu oleh keluarga jadi pasien kurang memperhatikan penampilannya.
b.      Identitas diri
Pasien berkepribadian ramah dan penyabar.
c.       Harga diri
Pasien mengatakan dengan selalu ramah dengan semua orang dan selalu ingin berbuat baik kepada siapa saja dan berkomunikasi dengan baik kepada orang orang yang di kenalnya dan juga orang yang baru di kenal pada saat di RS.
d.      Peran
Pasien mengatakan ia berperan sebagai istri dari suaminya yaitu Tn.S dan juga sebagai ibu dari kedua anaknya.
e.       Ideal diri
Pasien mengatakanan selama sakit pasien tidak merasakan ideal dirinya sudah baik karena pada saat sakit pasien hnya berbaring di tempat tidur saja.

  1. Pola hubungan dan peran
Sebelum sakit
a.    Peran dan tanggung jawab dalam keluarga
          Pasien mengatakan setiap harinya ia berperan sebagai ibu dari ke dua anaknya dan juga sebagai istri dari suaminya dan mempunyai tanggung jawab untuk mengurusinya.
b.    Pekerjaan dan kehidupan sosialnya
          Pasien mengatakan sehari-hari ia selalu bekerja membantu suaminya di sawah, mengurus kedua anak dan suaminya serta mengikuti pengajian rutin setiap minggu.
c.    Struktur keluarga
          Pasien sudah berkeluarga dengan suami bernama Tn.S dan sudah mempunyai dua orang anak , anak yang pertama berumur 7 thn  dan yang ke dua laki-laki berumur 2 thn.
d.   Hubungan Pasien dengan keluarga
          Pasien mengatakan hubungan dengan keluarga baik dan tidak ada masalah.
e.    Hubungan pasien dengan Tim Kesehatan
               Pasien mengatakan hubungannya dengan tim kesehatan baik.
Saat sakit
a.       Peran dan tanggung jawab dalam keluarga
          Pasien mengatakan berperan sebagai ibu dari ke dua anaknya dan juga sebagai istri dari suaminya dan mempunyai tanggung jawab untuk mengurusi keluarganya namun selama sakit pasien tidak bisa mengurusi keluarganya karena sakitnya.
b.      Pekerjaan dan kehidupan sosialnya
          Pasien mengatakan tidak bekerja dan hanya sebagai ibu rumah tangga, kehidupan sosial pasien bersikap baik dan ramah ke pada siapa saja.
c.       Struktur keluarga
          Pasien sudah berkeluarga dengan suami bernama Tn.S dan sudah mempunyai dua orang anak , anak yang pertama berumur 7 thn  dan yang ke dua laki-laki berumur 2 thn.
d.      Hubungan Pasien dengan keluarga
     Pasien mengatakan hubungan dengan keluarga baik dan tidak ada masalah.
e.       Hubungan pasien dengan Tim Kesehatan
               Pasien mengatakan hubungannya dengan tim kesehatan baik, pasien selalu mematuhi apa yang di sampaikan oleh tim kesehatan. 

9.      Pola seksual dan reproduksi
Sebelum sakit :
a.Riwayat haid
            Pasien mengatakan haid setiap bulannya, lamanya 5-7 hari.
b.Riwayat perkawinan
            Pasien mengatakan sudah menikah pada tahun 2002 dengan Tn.S dan hanya ingin menikah sekali saja seumur hidup.
c.Riwayat kehamilan
            Pasien mengatakan pernah hamil 2x
d.Riwayat persalinan
            Pasien mengatakan pernah melahirkan 2x dan semuanya normal.
e.Tingkat perkembangan seksual pasien
            Pasien mengatakan tingkat perkembangan seksualnya biasa saja, tanpa ada gangguan atau masalah.
f.Gangguan seksual
            Pasien mengatakan tidak ada gangguan seksual
g.Aktifitas seksual
            Pasien mengatakan sudah jarang sekali melakukan aktivitas seksual sejak melahirkan anak ke dua nya.

Saat sakit :
a.Riwayat haid
            Pasien mengatakan masih haid setiap bulannya, lamanya 5-7 hari.
b.Riwayat perkawinan
            Pasien mengatakan sudah menikah pada tahun 2002 dengan Tn.S dan hanya ingin menikah sekali saja seumur hidup
c.Riwayat kehamilan
            Pasien mengatakan pernah hamil 2x
d.Riwayat persalinan
            Pasien mengatakan pernah melahirkan 2x dan semuanya normal.
e.Tingkat perkembangan seksual pasien
            Pasien mengatakan tingkat perkembangan seksualnya biasa saja.
f.Gangguan seksual
            Pasien mengatakan tidak ada gangguan seksual
g.Aktifitas seksual
            Pasien mengatakan sudah jarang sekali melakukan aktivitas seksual sejak melahirkan anak ke dua nya

      10.Pola koping dan toleransi stres
Sebelum sakit
a.       Faktor yang menimbulkan stres
        Pasien mengatakan tidak mengalami stress dan khawatir terhadap kondisinya. Namun, pasien mengatakan bahwa terkadang pasien stres karena pusing memikirkan biaya sekolah kedua anaknya.
b.      Cara menanggulangi stres,
          Pasien mengatakan selalu berdo’a kepada Allah SWT, sholat 5 waktu serta bekerja keras untuk menanggulangi setiap masalah dan stress yang di hadapinya.
c.       Akibat yang timbul sehubungan dengan doping,
Pasien mengatakan agak tenang dan sudah tidak stress.
Saat sakit
a.       Faktor yang menimbulkan stres
            Pasien mengatakan pernah agak stress dan kwatir dengan kondisi sakitnya saat ini.
b.      Cara menanggulangi stres
        Pasien mengatakan cara menanggulanginya yaitu dengan cara berdo’a kepada Allah, sholat meskipun dengan cara berbaring atau duduk di atas tempat tidur dan mendapatkan dukungan dari keluarga .
c.       Akibat yang timbul sehubungan dengan doping,
Pasien mengatakan agak tenang dan sudah tidak stress.

11.  Pola nilai dan kepercayaan
Sebelum Sakit
a.Nilai, spiritual atau keyakinan yang dijadikan pedoman untuk mengambil keputusan
            Pasien mengatakan selalu berdo’a kepada Allah serta senantiasa menjalankan sholat 5 waktu dan ibadah sunnah lainnya.
b.Cara menjalani ibadah
            Pasien mengatakan, pasien selalu berdo’a dan sholat 5 waktu dengan baik tanpa mengalami gangguan apapun.

Saat sakit
a.Nilai, spiritual atau keyakinan yang dijadikan pedoman untuk mengambil keputusan
            Pasien mengatakan selalu berdo’a kepada Allah dan sholat meskipun dengan cara berbaring atau dudk di tempat tidur serta meminta agar cepat sembuh.
b.Cara menjalani ibadah
            Pasien mengatakan selama sakit Pasien hanya bisa berdo’a beristhighfar kepada Allah serta menjalankan shalat 5 waktu dengan cara berbaring atau duduk di tempat tidur.

D. PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum                :  Lemah
Kesadaran                         :  Komposmetis dengan GCS E: 4, M: 6, V: 5 = 15
Kepala                              :  mesochepal, tidak ada keluhan 
Rambut                             :  berwarna hitam agak panjang dan ikal tampak kotor dan kusut, tidak terdapat ketombe dan uban.
Mata                                  :  pupil bereaksi terhadap cahaya +/+, konjungtiva anemis, fungsi penglihatan normal tidak menggunakan kacamata, sklera unikterik, pupil isokor
Telinga                              :  bentuk simetris kanan dan kiri, agak kotor tidak menggunakan alat bentu pendengaran.
Hidung                              :  tidak terdapat radang dan polip, tampak bersih dan tidak ada secret.
Mulut dan tenggorokan    :  mukosa tampak kering, mulut tampak bersih tidak ada masalah ataupun gangguan di tenggorokan nya,
Rongga mulut                   :  tidak terdapat stomatitis
Gigi                                   :  tampak bersih, tidak ada gigi tanggal, peradangan gusi, perdarahan serta abses, terdapat karies.
Lidah                                 :  tampak kotor berwarna agak pucat
Leher                                 :  tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, kelenjar tiroid dan peningkatan vena jugularis

Dada                                 :  simetris kanan kiri, tidak ada luka dan trauma
Paru-paru                           :
                  - Inspeksi         : Dada tampak simetris, tidak terdapat luka, memar/jejas, tampak pergerakan dada kanan kiri simetris, tidak tampak ada retraksi.
                  - Palpasi           :  Pergerakan dada kanan dan kiri simetris/sama, fokal fremitus sama kanan dan kiri, tidak ada krepitasi.
                  - Perkusi          :  sonor
                  - Auskultasi     : suara Vesikuler
Jantung                              :
                  - Inspeksi         :  Tidak tampak iktus kordis
                  - Palpasi           :  ictus cordis teraba dan kuat angkat
                  - Perkusi          :  redup
                  - Auskultasi     :  BJ 1 dan BJ 2 normal. Yaitu  BJ 1 “lup” BJ 2 “dup”, tidak ada suara tambahan atau murmur.
Abdomen                         :
                  - Inspeksi         :  tampak luka post op Appendiksitis di perut bagian kanan bawah pasien
                  - Auskultasi     :  terdengar peristaltik usus 12x/ mnt
                  - Perkusi          :  Thympani
                  - Palpasi           :  tidak ada pembesaran dan massa, ada nyeri tekan di perut bagian kanan bawah
Ekstremitas                      :  keempat ekstremitas dapat bergerak dengan baik dan normal, terpasang infus RL 20 tpm di tangan kiri pasien, tidak terdapat oedem, tidak terdapat lesi.
Payudara                         : 
                  Inspeksi           :  tidak tampak benjolan dan oedem, tidak tampak luka dam bersih
                  Palpasi             :  tidak ada benjolan, tidak teraba oedem, tidak ada nyeri tekan.
Genetalia                          :  tampak sedikit kotor dan tidak terpasang DC.


DATA PENUNJANG

  1. Infus dan Therapi Obat tanggal 29 April 2014
No
TANGGAL
JENIS OBAT DAN JENIS INFUS
YANG DI BERIKAN
CARA
PEMBERIAN
INDIKASI
1
29-04-2014
            RL 20 tpm
IV
- mengembalikan keseimbangan elektrolit
2
29-04-2014
parasetamol 3x 500 mg

obat oral
antipiretik/analgesik
3


29-04-2014

       Ketorolak 30 mg/ 8 jam


IV


-anti inflamasi non steroid (nsaid) pasca operasi ringan.


4. Diit              : Bubur
5. Laboraturium:
            Hasil laboraturium tanggal 28 April 2014 jamm 11.27 WIB
Pemeriksaan
Hasil
Satuan
Rujukan
Hematologi



Rutin



Hemoglobin
10,4
2/dl
12,0-15,6
Hematokrit
32
%
33-45
Leukosit
11,4
Ribu/ul
4,5-11,0
Trombosit
347
Ribu/ul
150-450
Eritrosit
3,78
Juta/dl
4,10-5,10
           

d. Foto Rontgen :
               - Hasil USG abdomen (hepar)
                         Klien, pankreas, ginjal pada tanggal 27 April 2014 jam 16.31 WIB.
                          Kesimpulan : - Hepar/GB/Pankreas/kedua ginjal/bladder tak tampak kelainan
                                                - Non Visualised appendik
                          Saran           : Appendiktomi
               - Hasil pemeriksaan radiologi abdomen pada tanggal 27 April 2014.
                         Kesimpulan : tak tampak batu opaque sepanjang Frakrus urinarius







DATA FOKUS

Tanggal Pengkajian           : 29 April 2014
Jam                                    : 13.00 WIB
Nama Pasien                     : Ny. F
Diagnosa Medis                : Appendiksitis


Data Subyektif                  :
1.      Pasien mengatakan luka post op terasa nyeri,
p : nyeri bila di gunakan untuk bergerak dan batuk, dan nyeri berkurang ketika istirahat
Q : nyeri terasa tertusuk tusuk
R : di perut sebelah kana bawah
S : skala nyeri 4
T: Nyeri hilang timbul sekitar 3 jam sekali
2.      Pasien mengatakan selama sakit semua rutinitas pasien di bantu oleh keluaraga ataupun perawat.

Data Obyektif                   :
1.      Pasien tampak menyerigai menahan nyeri
2.      Pasien tampak di bantu keluarga atau perawat dalam memenuhi semua ADLnya.
3.      TTV: TD : 110/60 mmhg, N : 80X/menit, RR : 20X/menit, S : 36ºc , CR : < 2 detik.
4.      Hasil laboratorium, Hasil USG abdomen dan hasil pemeriksaan radiologi abdomen










ANALISA DATA


NAMA         :           Ny.F                                                    No. Reg.       : 3054456
UMUR         :           Jenis Kelamin : L / P                           Ruang           :  Melati

TGL/ HARI
DATA PENDUKUNG
(Data Subyektif & Obyektif)
ETIOLOGI
MASALAH (PROBLEM)
Selasa
29-4-14

DS : pasien mengatakan luka post op terasa nyeri, P: nyeri bila di gunakan untuk bergerak dan batu Q : Nyeri terasa cekit-cekit R :  Di perut sebelah kanan bawah S : skala nyeri 4, T : Nyeri hilang timbul

DO : Pasien tampak menahan nyeri TD : 110/60mmhg, N : 80X/menit, RR : 20x/menit, s : 36°C , cr : < 2 detik.
Agen cedera fisik: Luka post op appendiksitis di abdomen kuadran kanan bawah
Nyeri akut
Selasa
29-4-2014
DS : klien mengatakan tidak nafsu makan / anoreksia.

DO : porsi yang di sediakan ¼ yang di habiskan, klien tampak lemas.
Hilangnya nafsu makan / anoreksi
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
Selasa
29-4-2014
DS : Pasien mengatakan selama sakit semua aktivitas pasien di bantu oleh keluarga atau perawat
DO : Pasien tampak di bantu keluarga ataupun perawat dalam memenuhi semua ADLnya.
Kelemahan umum post op
Intoleransi aktivitas







DIAGNOSA KEPERAWATAN

NAMA         :           Ny.F                                                    No. Reg.       : 3054456
UMUR         :           Jenis Kelamin : L / P                           Ruang           :  Melati
NO DX
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Data Pendukung ( Do / DS )
TANGGAL DITEMUKAN
TANGGAL TERATASI
TANDA TANGAN NAMA
1
Nyeri akut b/d nyeri cedera fisik : Luka post op di abdomen kuadran kanan bawah
29-4-2014
1-05-2014
Kelompok 4
2
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d hilangnya nafsu makan / anoreksia
29-4-2014
1-05-2014
Kelompok 4
3
Intoleran aktivitas b/d kelemahan umum post op
29-4-2014
Teratasi sebagian
Kelompok 4

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

NAMA         :           Ny .F                                                   No. Reg.       : 3054456
UMUR         :           Jenis Kelamin : L / P                           Ruang           :  Melati

NO
TGL/ JAM
NO DX
PERENCANAAN

TUJUAN & KH
INTERVENSI
RASIONALISASI
1
29-4-2014
13.30
1
T : Setelah di lakukan tindakan asuhan keperawatan selam 3x24 jam di harapkan nyeri pasien berkurang sampai hilang
KH :
-          nyeri pasien berkurang sampai hilang
-          Skala nyeri 0
-    Pasien menunjukkan ekspresi wajah rileks
-Kaji skala nyeri pasien secara berkala

-Berikan posisi nyaman

-Anjurkan teknik relaksasi

-Lakukan peawatan luka post op jika sudah hari ke tiga

-Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi analgetik = ketorolak
-untuk mengetahui skala nyeri pasien

-Agar pasien merasa nyaman


-Agar pasien merasa rileks dan nyeri berkurang

-Agar nyeri berkurang, luka bersig dan tidak infeksi


-untuk mengurangi nyeri pasien

2
29-4-2014
13.35
2
T : Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama 3x24 jam di harapkan Kebutuhan nutrisi terpenuhi dengan
KH : klien dapat mengkonsumsi diet yang disajikan, mual berkurang dan porsi yang disediakan dihabiskan.

1-      - Jelaskan pada klien pentingnya makanan untuk kesembuhannya


- Anjurkan klien untuk menghindari makanan yang dapat merangsang
asam lambung

4

- Dengan memberi penjelasan kepada klien dapat memahami manfaat makanan sehingga klien mau makan

- Untuk me
ngurangi terjadinya mual dan muntah



3
29-4-2014
13.40
3
T : Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama 3x24 jam di harapkan pasien toleran terhadap aktivitasnya
KH : Pasien dapat bergerak atau berpindah posisi
-Pasien dapat melakukan ADLnya secara mandiri
-Pantau Hasil Umum pasien

-Latih alih posisi tiap hari

-Kolaborasi dengan keluarga dalam melatih pergerakan pasien
-berikan posisi semi fowler
-Untuk mengetahui keadaan umum pasien

-Agar pasien dapat berpindah posisi dan mengurangi resiko decubitus.
-Agar pasien dapat mandiri



-Agar pasien dapat lebih mudah jika ingin duduk 




























IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

NAMA         :           Ny.F                                                    No. Reg.       : 3054456
UMUR         :           Jenis Kelamin : L / P                           Ruang           :  Melati
TANGGAL WAKTU
NO DX
TINDAKAN KEPERAWATAN
RESPON PASIEN TERHADAP TINDAKAN
TANDA TANGAN NAMA
29-04-2014
14.00 WIB





29-04-2014
14.30 WIB


29-04-2014
14.35 WIB






29-04-2014
14.40 WIB





29-04-2014
14.45 WIB



29-04-2014
14.47 WIB








29-4-2014
15.00 WIB






29-04-2014
20.00 WIB



29-04-2014
20.30 WIB





30-4-2014
14.00 WIB





30-4-2014
14.30 WIB



30-4-2014
14.35 WIB



30-4-2014
14.45 WIB






30-4-2014
16.00 WIB





30-4-2014
16.05 WIB



30-4-2014
16.20 WIB





30-4-2014
16.30 WIB




30-4-2014
18.05 WIB


30-4-2014
19.00 WIB




30-4-2014
19.30 WIB




31-4-2014
14.00 WIB





31-4-2014
14.30 WIB



31-4-2014
14.40 WIB





31-4-2014
15.00 WIB



31-4-2014
15.05 WIB



31-4-2015
15.10 WIB







31-4-2014
16.00 WIB


31-4-2014
16.10 WIB




31-4-2014
19.00 WIB



31-4-2014
20.00 WIB



































1


















2




















3



















1
























2


















3





















1


















2


















3
-mengkaji skala nyeri pasien secara berkala





-memberikan posisi nyaman


-menganjurkan teknik relaksasi






2-      - menjelaskan pada klien pentingnya makanan untuk kesembuhannya


- Anjurkan klien untuk makan
makanan yang di sediakan Rumah Sakit

3-      
- Anjurkan klien untuk menghindari makanan yang dapat merangsang lambung






-berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian teraphy analgetik

: keterolac


-memantau hasil umum pasien


-melatih alih posisi setiap hari






mengkaji skala nyeri pasien secara berkala





-memberikan posisi nyaman



-mengajarkan teknik relaksasi



-berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian teraphy analgetik : keterolac





4-      - Jelaskan pada klien pentingnya makanan untuk kesembuhannya


- Anjurkan klien untuk makan
makanan yang di sediakan Rumah Sakit
5-        
6-      
- Anjurkan klien untuk menghindari makanan yang dapat merangsang lambung



-berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian teraphy analgetik : keterolac


-memantau hasil umum pasien


-melatih alih posisi setiap hari




-berkolaborasi dengan keluarga dalam melatih pergerakkan pasien



-mengkaji skala nyeri pasien secara berkala





-memberikan posisi nyaman


-mengajarkan teknik relaksasi




7-       
8-       
- Jelaskan pada klien pentingnya makanan untuk kesembuhannya


- Anjurkan klien untuk makan
makanan yang di sediakan Rumah Sakit

9-      
- Anjurkan klien untuk menghindari makanan yang dapat merangsang lambung




-memberikan posisi nyaman


-mengajarkan teknik relaksasi




-memantau hasil umum pasien




-melatih alih posisi setiap hari



-berkolaborasi dengan keluarga dalam melatih pergerakkan pasien


-memberikan posisi semi fowler
S: pasien mengatakan luka post opeasi terasa nyeri,P : nyeri bila di gunakan untuk bergerak dan batuk, Q: nyeri terasa tertusuk-tusuk, R: di perut sebelah kanan bawah, S: skala nyeri 4, T: nyeri hilang timbul
O : Pasien tampak menahan nyeri.

S: pasien mengatakan lebih nyaman dengan posisi terlentang
O : pasien tampak nyaman

S : pasien mengatakan setelah di anjurkan teknik relaksasi terasa berkurang nyerinya dan lebih rileks.
O : pasien tampak rileks




S : Pasien cooperative dengan perawat
O : pasien tampak memahami apa yang di jelaskan perawat


S   : pasien cooperative dengan Tim Medis
O : pasien tampak menghabiskan ¼ makanan yang di sediakan Rumah Sakit



S: Pasien cooperative dengan perawat
O: Pasien tampak cooperative dengan perawat








S : pasien mengatakan pada saat di suntikkan obatnya tidak sakit
O : pasien tampak tenang




S : pasien kooperatif dengan perawat
O : pasien tampak lemah



S : pasien mengatakan sudah mencoba untuk miring ke kiri dan kanan ± selama 10 menit
O : pasien tampak miring ke kiri dan kanan





S : pasien mengatakan nyeri sudah berkurang, P : nyeri bila di gunakan untuk bergerak dan batuk, Q : nyeri terasa tertusuk-tusuk, R : di perut sebelah kanan bagian bawah, S : skala nyeri 3, T : nyeri hilang timbul
O : pasien tampak masih menahan nyeri

S : pasien mengatakan lebih nyaman dengan posisi terlentang
O : pasien tampak nyamaN


S : pasien mengatakan setelah di ajarkan relaksasi tersa berkurang nyerinya dan lebih rileks
O : pasien tampak rileks

S : pasien mengatakan pada saat  di suntikkan obatnya tidak sakit
O : pasien tampak tenang






S: Pasien cooperative dengan perawat
O : Pasien tampak memahami apa yang di jelaskan perawat


S : pasien cooperative dengan perawat
O : pasien tampak menghabiskan ½   porsi makanan yang di sediakan Rumah Sakit



S : Pasien tampak cooperative dengan perawat
O : Pasien tampak menghindari makanan yang merangsang lambung




S : pasien mengatakan pada saat  di suntikkan obatnya tidak sakit
O : pasien tampak tenang



S : pasien kooperatif dengan perawat
O : pasien tampak lemah


S : pasien mengatakan setelah kemarin mencoba untuk miring kanan dan kiri, hari ini pasien mencoba untuk duduk ± selama 1 jam
O : pasien tampak duduk


S : pasien mengatakan keluarga juga membantu duduk pasien
O : kelurga tampak membantu pasien untuk duduk


S :  pasien mengatakan nyeri sudah berkurang, P : nyeri bila di gunakan untuk bergerak dan batuk, Q : nyeri terasa tertusuk-tusuk, R : di perut sebelah kanan bawah, S : skala nyeri 2, T : nyeri hilang timbul
O : pasien sudah tampak sedikit rileks

S : pasien mengatakan lebih nyaman dengan posisi terlentang
O : pasien tampak nyaman

S : pasien mengatakan setealah di ajarakan teknik relaksasi nyerinya berkurang dan pasien lebih rileks
O : pasien tampak rileks




S : Pasien cooperative dengan perawat
O : Pasien tampak memahami apa yang di jelaskan perawat


S : pasien mengatakan sudah menghabiskan makanan dalam porsi kecil tapi sering
O : Pasien tampak mengabiskan porsi makanan yang di sediakan Rumah Sakit


S : Pasien cooperative dengan perawat
O : pasien tampak menghindari makanan yang dapat merangsang asam lambung.





S : pasien mengatakan lebih nyaman dengan posisi terlentang
O : pasien tampak nyaman

S : pasien mengatakan setealah di ajarakan teknik relaksasi nyerinya berkurang dan pasien lebih rileks
O : pasien tampak rileks


S : pasien kooperatif dengan perawat
O : pasien tampak lemah




S : pasien mengatakan sudah lebih nyaman bila latihan bergerak/duduk
O : pasien tampak lebih nyaman saat melakukan latihan alih posisi

S : pasien mengatakan keluarga juga membantu alih posisi pasien.
O : keluarga tampak membantu alih posisi pasien  


S :  pasien mengatakan jika posisi tempat tidurnya setengah duduk membantu pasien dalam latihan duduk
O : pasien tampak lebih nyaman dengan posisi semi fowler.



















Kelompok 4















EVALUASI

NAMA         :           Ny.F                                                    No. Reg.       : 3054456
UMUR         :           Jenis Kelamin : L / P                           Ruang           :  Melati
Tanggal
Waktu
No
DX
Diagnosa keperawatan
Evaluasi (SOAP)
TTD
Nama
29-04-2014
14.35 WIB
1
Nyeri akut b/d agen cedera fisik
S : Pasien mengatakan nyeri nyeri pada perut kuadran kanan bawah terutama di bekas luka post op appendiksitisnya dengan
P : nyeri bila di gunakan untk bergerak dan batuk  Q : nyeri terasa tertusuk-tusuk R : di perut sebelah kanan bagian bawah S : skala nyeri 2 T : nyeri hilang timbul

O :  Pasien tampak menyeringai menahan sakit dan lebih nyaman dengan posisi terlentang
A: masalah belum teratasi
P : pertahankan semua intervensi
Kelompok 4
29-04-2014
14.47 WIB
2
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d hilangnya nafsu makan / anoreksia
S : pasien mengatakan sudah mengahabiskan 1/4 porsi makanan yang di sediakan oleh rumah sakit

O : Klien makan
¼  porsi
A : Defisit pemenuhan nutrisi 
belum teratasi
P :
lanjutkan semua intervensi
Kelompok 4
29-04-2014
20.30 WIB
3
Intoleran aktivitas b/d kelemahan umum post op
S: pasien mengatakan sudah latihan untuk miring ke kiri dank ke kanan
O : Pasien tampak lemah, pasien tampak mulai latihan miring ke kanan dank e kiri
A : masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan semua intervensi
Kelompok 4
30-04-2014
14.00 WIB
1
Nyeri akut b/d agen cedera fisik
S : Pasien mengtakan nyeri sudah bekurang
P : nyeri bila di gunakan untk bergerak dan batuk  Q : nyeri terasa cekit-cekit R : di perut sebelah kanan bagian bawah S : skala nyeri 3 T : nyeri hilang timbul

O :  Pasien tampak rileks dan nyaman dengan posisi terlentang
A: masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan semua hentikan
Kelompok 4
30-04-2014
16.00 WIB
2
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d hilangnya nafsu makan / anoreksia
S : pasien mengatakan sudah mengahabiskan ½   porsi makanan yang di sediakan oleh rumah sakit

O : Klien makan
½   porsi
A : Defisit pemenuhan nutrisi sebagian teratasi
P :
lanjutkan semua intervensi
Kelompok 4
30-04-2013
16.30 WIB
3
Intoleran aktivitas b/d kelemahan umum post op
S: pasien mengatakan sudah mulai latihan duduk selama 1 jam.
O : Pasien tampak lemah, pasien tampak berlatih miring kekanan dank e kiri dan duduk selama 1 jam.
A : masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan semua intervensi
Kelompok 4
1-5-2014
14.00 WIB
1
Nyeri akut b/d agen cedera fisik
S : Pasien mengtakan nyeri sudah bekurang
P : nyeri bila di gunakan untk bergerak dan batuk  Q : nyeri terasa tertusuk-tusuk R : di perut sebelah kanan bagian bawah S : skala nyeri 2 T : nyeri hilang timbul

O :  Pasien tampak rileks dan nyaman
A: masalah teratasi
P : Intervensi hentikan
Kelompok 4
1-5-2014
15.00 WIB
2
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d hilangnya nafsu makan / anoreksia
S : pasien mengatakan sudah mengahabiskan setiap porsi makanan yang di sediakan oleh rumah sakit

O : Klien
tampak menghabiskan porsi makanan
A : Defisit pemenuhan nutrisi  teratasi
P :
intervensi di hentikan
Kelompok 4
1-5-2014
15.10 WIB
3
Intoleran aktivitas b/d kelemahan umum post op
S: pasien mengatakan sudah lebih nyaman bila latihan bergerak atau duduk
O : Pasien tampak lemah, ps tampak lebih nyaman saat latihan
A : masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan semua intervensi
Kelompok 4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar