Senin, 14 Oktober 2013

Komunikasi Terapiutik



DISAMPAIKAN UNTUK PERKULIHANAN
PROGRAM D III KEPERAWATAN

Dosen : SUHARTI SKM M Kes
Oleh : Intan Nur (Indi)
KOMUNIKASI TERAPIUTIK

DESKRIPSI MATA AJAR :
Membahas tentang komunikasi terapiutik dan penggunaan diri sendiri secara terapiutik.
Sebagai landasan utama dalam mengintegrasikan kemampuan profesional perawat dalam memberikan pelayanan asuhan keperawatan profesional dalam kemampuan klinik dan komunitas.
TUJUAN MATA AJARAN :
Peserta didik mampu memahami :
Mampu memahami konsep komunikasi terapiutik dalam keperawatan
Menerapkan konsep Komunikasi terapiutik dalam keperawatan.
Menerapkan konsep penggunaan diri sendiri secara terapiutik dan penggunaan diri sendiri pada kasus kasus tertentu.
           
         POKOK BAHASAN
  1. KONSEP KOMUNIKASI
  2. FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMUNIKASI
  3. PRINSIP KOMUNIKASI TERAPIUTIK
  4. TAHAPAN HUBUNGAN TERAPIUTIK
  5. PENGGUNAAN DIRI PERAWAT SECARA TERAPIUTIK
  6. SIKAP DAN KOMUNIKASI TERAPIUTIK PELAYANAN ASUHAN KEPERAWATAN
         Manusia mempunyai suatu dorongan dari dalam dirinya
            untuk saling berhubungan dengan sesamanya.
         Stabilitas dan kesehatan organisasi tergantung dari keberhasilannya dalam menghadapi kompleksitas hubungan internalnya dan memiliki cara-cara yg efektif utk berhubungan dg dunia luar.
         Jika hubungan terputus/menjadi stress,pada umumnya ditunjuk sbg penyebab adalah komunikasi yg buruk. Contoh : saya benar-benar tdk bisa menembus pimpinan saya,ia tdk ingin tahu apa yg saya katakan.
         Seringkali masalah dalam berhubungan berasal dari komunikasi itu sendiri dan bukan pada apa yg dokomunikasikan.Bukan apa yg dikatakan ttp cara dia mengatakannya.
         Menurut Dr.Phill Astrid Susanto :
            “ Komunikasi adalah proses pengoperan lambang
                lambang yg mengandung arti “.
         Menurut Keith Davis
            “ Komunikasi ad alah proses lewatnya informasi dan pengertian seseorang ke orang lain.”
         Menurut Oxford Dictionary
            “ Komunikasi adalah pengiriman atau tukar manukar informasi,ide dsb.”
         Menurut Drs. Onong Uchajana Effendy,MA.
            “Komunikasi mencakup ekspresi wajah,sikap dan gerak – gerik suara,kata-kata tertulis,percetakan,kereta api,telepon dll “
         Kesimpulan : komunikasi adalah penyampaian dari seseorang kpd orang lain,dg menyertakan kode atau lambang penyampaian itu sendiri melalui proses.
         KOMPONEN DASAR KOMUNIKASI
Contoh :
   ambillah kalimat seperti ini “ saya akan menemui anda di kantor siang ini “ bersama rekan anda.
    cobalah melihat beberapa banyak variasi arti yg dapat anda temukan hanya dg mengubah cara anda mengatakan.
Apa yang anda simpulkan dari latihan ini ?
         PROSES KOMUNIKASI
MACAM – MACAM KOMUNIKASI :
  1. Komunikasi searah.
  2. Komunikasi dua arah.
  3. Komunikasi berantai
BENTUK KOMUNIKASI :
  1. Komunikasi verbal.
  2. Komunikasi non verbal.
FAKTOR – FAKTOR YG MEMPENGARUHI
KOMUNIKASI
1. Kecakapan.             3. Pengetahuan.
2. Sikap                                   4. Sistem sosial
         PENGERTIAN KOMUNIKASI
  1. SECARA ETIMOLOGIS.
            Komunikasi berasal dari kata :
            cum    : yg berarti dengan / bersama dengan.
            umus : yg berarti satu
            Communio : kebersamaan dibuat
            Communicare : membagi sesuatu dg seseorang.
2. SECARA HARAFIAH
            Komunikasi mempunyai arti pemberitahuan,pembicaraan,percakapan pertukaran pikiran atau hubungan.
         UNSUR – UNSUR KOMUNIKASI
  1. PIHAK YANG MENGAWALI
            Disebut komunikator,pengirim :
            orang yg mengirim pesan.
  1. PESAN YG DIKOMUNIKASIKAN
            Pesan yg beraturan apabila tersusun baik,lengkap dpt dipahami sbg suatu pesan yg dapat dimengerti.
  1. SALURAN KOMUNIKASI
            Disebut chanel atau alat yg digunakan oleh pengirim pesan. Mis : HP,televisi,Email dst.
  1. SITUASI KOMUNIKASI
            Komunikasi dpt terjadi dlm situasi tempat,waktu,keadaan.
  1. GANGGUAN KOMUNIKASI.
            Adl sgl sesuatu  yg menghambat/mengurangi kemampuan kita utk mengirim dan menerima pesan.
6.         PIHAK YG MENERIMA.
            Biasanya disbt Komunikan/komunikator.
7.         UMPAN BALIK DAN DAMPAK.
            Tanggapan dari penerima atas pesan yg diterimanyaapat bersifat
            positif atau negatif. .
FAKTOR – FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KOMUNIKASI.
         Kecakapan Komunikator.
         Sikap Komunikator.
         Pengetahuan Komunikator.
         Sistem sosial.
         Pengaruh lain
 KECAKAPAN KOMUNIKATOR.
Komunikator yg baik adl menguasai :
         Cara menyampaikan buah pikiran
         Mudah dimengerti
         Sederhana baik lisan maupun tulisan
         Bisa membangkitkan minat
         Pandai menarik perhatian
         Dapat memancing lawan bicara
         Tidak berbelit – belit.
SIKAP KOMUNIKATOR
Sikap komunikator yang baik :
         Sikap terbuka     
         Muka manis
         Rendah hati
         Dapat menjadi pendengar yang baik
PENGETAHUAN KOMUNIKATOR
         Keberhasilan dari komunikator dipengaruhi oleh pengetahuan oleh pihak komunikator.
          Semakin dalam komunikator mengusai masalah akan semakin baik dalam memberikan uraian.
SISTEM SOSIAL
         Komunikasi dipengaruhi oleh sosial sebagai contoh pembicaraan seorang mhs terhadap dosen akan berbeda dengan pembicaraan kepada teman setingkat. Begitu pula berbicara dg masyarakat t3 mereka akan menyesuaikan sifat-2 masyarakat.
          Hal ini sangat penting utk menghindari adanya kesenjangan.
PENGARUH KOMUNIKASI
         Pengaruh komunikasi lain adalah saluran atau alat tubuh dari konunikator terutama dalam komunikasi lisan mis : suara mantap,ucapan jelas,intonasi suara yg tdk monoton akan lebih banyak menarik perhatian dmkn pula gerak – gerik tubuh yg mendukung suatu pembicaraan
FAKTOR -2 YANG MENGHAMBAT 
KOMUNIKASI
         Kecakapan yang kurang dalam berkomunikasi.
         Sikap yang kurang tepat.
         Kurang Pengetahuan.
         Kurang memahami sistem sosial.
         Prasangka yang tidak beralasan.
         Jarak Fisik komunikasi.
         Tidak ada persamaan persepsi.
         Indera yang terganggu.
         Berbicara yang berlebihan.
         Mendominir Pembicaraan.
KOMUNIKASI
PENGERTIAN :
         Proses penyampaian informasi.
         Keberhasilan komunikasi tergantung dari     penguasaan materi dan cara penyampaian.
         Proses penyampaian gagasan dari seorang    ke orang lain.
         Proses penciptaan arti terhadap gagasan       atau ide yang disampaikan.
KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
         Komunikasi yang berlangsung secara informal antara dua orang individu.
         Komunikasi antar Pribadi akan berlangsung secara efektif jika pihak yg berkomunikasi menguasai ketrampilan berkomunikasi antar pribadi.
         KOMUNIKASI
         Komunikasi ® bahasa latin Communicate
         Vergina Satir : Komunikasi hanya menyampaikan info, pendapat, dan ide.
         Drs. R.I Suhartin Citrobroto :
         Penyampaian pengertian dari seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang dan penyampaian tersbeut merupakan suatu proses.
         Komunikasi adalah suatu tingkah laku/kegiatan penyampaian atau pengoperan lambang yang mengandung arti/makna.
         Unsur komunikasi
         Pengirim/komunikator/enkoder
         Pesan
         Media
         Penerima pesan
         Feed back
Pengirim yang baik
         Mengirimkan pesan yang dimengerti
         Menggunakan media yang tepat
         Mengevaluasi pesan
Syarat Komunikasi
         Credibility
         Context
         Content
         Clarity
         Continuity
         Chanel
Capability
Sudut simbul yang digunakan
         Komunikasi lisan
         Komunikasi tulisan
         Komunikasi isyarat
Sudut Lingkungan/Suasana
         Komunikasi formal
         Komunikasi informal
Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi
         Faktor Penunjang
        Pengetahuan
        Pengalaman   komunikator
        Ketrampilan
         Faktor Penghambat
        Komunikator tidak menguasai pesan
        Pesan tidak jelas
        Media tak sesuai
        Lingkungan terlalu bising
Komunikasi efektif
Syarat :
         Bahasa baik
         Pesan lengkap
         Arus info seimbang
         Dengarkan secara aktif
         Tahan emosi
         Perhatikan syarat non verbal
Komunikasi Terapeutik
         Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar bertujuan dan kegiatannya di pusatkan untuk kesembuhan pasien
         Komunikasi terapeutik ® omunikasi interpersonal dengan memberi pengertian antara perawat dengan pasien. Diberikan pada saat pasien duka, emosional., gelisah karena penyakitnya.
Kegunaan / Fungsi :
         Mendorong dan menganjurkan kerjasama antara perawat dengan pasien melalui hubungan perawat dan pasien
         Mengungkap perasaan, mengidentifikasi mengkaji masalah dan mengevaluasi tindakan .
Tujuan
         Mengurangi beban dan perasaan pasien
         Mengurangi keraguan, membantu dalam mengambil tindakan
Perbedaan komunikasi terapeutik
dengan komunikasi sosial
         Komunikasi terapeutik
        Terjadi antara perawat dengan pasien atau tim kesehatan lainnya
        Lebih akrab karena punya tujuan berfokus pada pasien
        Mendengarkan dan memberi respon pada pasien
        Komunikasi sosial
        Terjadi tiap hari antara orang/orang di lingkungan
        Bersifat dangkal
Unsur komunikasi terapeutik
         Menurut Carl Rogers
         Perawat harus mengenali diri
         Komunikasi ditandai dengan sikap menerima, percaya dan menghargai
         Perawat harus memahami nilai yang dianut oleh pasien
         Menyadari kebutuhan pasien
         Menciptakan suasana yang menyenangkan
         Perawat harus menguasai perasaan secara bertahap untuk mengatasi perasaan gembira, sedih, marah.
         Memahami arti empati sebagai tindakan terapeutik
         Kejujuran
         Berperan sebagai role model
         Mengekspresikan perasaan
         Berpegang pada etika
         Bertanggungjawab
Fase komunikasi terapeutik
         Fase orientasi
        Pengenalan
        Persetujuan
        Program orientasi
         Fase lanjutan
        Meningkatkan interaksi sosial
         Meningkatkan sikap menerima
         KT ® pemecahan dalam mengembangkan hubungan kerja
        Meningkatkan faktor fungsional KT
         Melanjutkan pengkajian dan evaluasi
         Mengurangi ketergantungan pasien pada perawat
Mempertahankan tujuan
         Fase terminasi
        Persiapan mental ® tentang kesimpulan pengobatan
        Mengantisipasi masalah yang timbul
        Diskusikan perasaan terminasi
Teknik Komuniksi Terapeutik
         Mendengarkan dengan aktif (active listening)
         Memberi kesempatan pasien untuk mulai berbicara
         Memberikan penghargaan
         Mengulangi kembali Refleksi
         Klarifikasi
         Mengarahkan pembicaraan
         Membagi persepsi
         Diam
         Memberi info
         Memberi info
         Open – ended question
         Eksplorasi
Komunikasi Terapeutik dalam Proses Perawatan
         Tahapan
         Pengkajian
        Tentukan kemampuan dalam info
        Evaluasi data
        Evaluasi kemampuan pasien
        Observasi pasien
        Identifikasi tingkat perkembangan pasien
        Kaji tingkatan kecemasan
         Rencana tujuan
        Bantu pasien untuk penuhi kebutuhan
        Bantu pasien menerima pengalaman
        Meningkatkan harga diri pasien
        Beri support ® perubahan
Perawat dan pasien ® komunikasi terbuka
         Implementasi
        Perkenalan diri
        Inteaksi dengan pasien
        Menggambarkan pengalaman pribadi
        Mengungkapkan perasaan pasien
        Komunikasi untuk meningkatkan harga diri
         Evaluasi
        Pasien mengembangkan kemampuan dalam mengkaji dan memenuhi kebutuhan
        Komunikasi menjadi lebih luas
        Menciptakan lingkungan ® mengurangi kecemasan
Prinsip Komunikasi Terapeutik
         Perawat mengenali dirinya (menghayati, memahami diri serta nilai yang dianut)
         Komunikasi ditandai sikap saling menerima dan percaya
         Perawat harus memahami, menghayati nilai yang dianut oleh pasien
         Perawat menyadari pentingnya kebutuhan pasien baik fisik/mental
         Pasien menciptakan suasana yang memungkinkan pasien untuk mengubah dirinya (Sikap, tingkah laku) ® memecahkan masalah
         Perawat menciptakan yang memungkinkan pasien bebas berkembang
         Perawat mampu menguasai perasaannya (gembira, sedih, marah, keberhasilan maupun frustasi)
         Memahami empati sebagai tindakan terapeutik dan simpati bukan tT
         Kejujuran dan komunikasi terbuka ® dasar hubungan terapeutik
         Mampu berperan sebagai role model
         Altruisme ® mendapat kepuasan dengan menolong orang lain secara manusiawi
         Berpegang pada etika
         Bertanggungjawab
         Faktor yang Menghambat Komunikasi
  
        Kemampuan pemahaman yang berbeda
        Pengamatan/penafsiran yang berbeda
        Komunikasi satu arah
        Kepentingan yang berbeda
        Memberi jaminan yang tidak mungkin
        Membicarakan hal-hal yang bersifat pribadi
        Memberi kritik mengenai perasaan penderita
        Mengalihkan topik pembicaraan
        Terlalu banyak bicara ® seharusnya mendengarkan
        Memperlihatkan sifat jemu dan pesimis
         KERJA TIM
         Definisi dari kelompok adalah tiga orang atau lebih yang berinteraksi dalam konteks dan tujuan bersama.
         Norma bersama :mrp. Kumpulan aturan -2 yg diikuti anggota kelompok.
         Tujuan bersama mengacu pada tujuan umum yang berkenaan dg tujuan kelompok. Elemen kelompok yang terpenting adalah “ interaksi “.
            contoh : tujuh org yg sedang menunggu kereta api disebuah peron mungkn mempunyai tuj bersama dan berperilaku berdasar pada aturan yg sama.
     ,kelompok kecil ( < 20 orang ) dan kelompok kecil khusus ( 7orang ).
            Kebanyakan pembuat keputusan kerja kelompok dan proses  perubahan  yg kita minati terjadi pada kelompok kecil,sbg contoh : kelompok keperawatan dan tim multidisipliner,dalam pengertian ini mrp kelompok kecil.
         Kategori kelompok berdasar tugas dan fungsi pokok dibedakan atas :
            a. Kelompok berorientasi tugas.
                Berupaya untuk bertindak atas dan mengubah lingkungan eksternalnya.
                Kelompok yang cocok dg katagori ini adalah tim klinis,tim managemen dan
         kelompok kerja lainnya.
           
kelompok sosial
            Terutama untuk mengadakan mengadakan interaksi  yg menyenangkan bagi anggota. sebag contoh :klub – klub sosial.
c. kelompok pengembangan pribadi atau terapiutik.
    Mencoba untuk mengubah aspek-2 pikiran,emosi atau perilaku anggotanya. Kelompok ini termasuk kelompok menolong diri sendiri dimana peran individu dg satu masalah tertentu bertemu dg yang lain untuk menawarkan dukungan timbal balik.
PRISIP KOMUNIKASI KELOMPOK :
         Bila kita menemukan diri kita dalam situasi membingungkan dlm suatu kelompok cenderung menciptakan kerangka “referensi internal”yg berlawanan dg pandangan realita. Solusinya : kembangkan representasi bersama mengenai realita untuk mencapai kesepakatan yg lebih besar.
            Kesepakatan kelompok disebut : NORMA KELOMPOK.
         Kelemahan kita terhadap pengaruh kelompok : dipengaruhi oleh cara kita mengungkapkan penilaian dihadapan orang lain.
         Kita khawatir untuk harus benar penilaian lebih lanjut akan menvalidasi pandangan kita. Sehingga kita harus menggunakan 2 sumber informasi dalam pembuatan penilaian keputusan yaitu : pengalaman kita sendiri dan pandangan dari kelompok. 
            Bila tetap hasil bertentangan harus segera putuskan sumber informasi yg paling dapat diandalkan.
            Jenis informasi ini dikenal sebagai: pengaruh informasional,karena menggunakan informasi lain untuk sumber informasi tambahan.
            Prinsip dalam suatu kelompok : Menjadi orang yang percaya diri sesuai yang diharapkan.
         Pembuatan keputusan kelompok tidak hanya sekedar mencari tujuan mencapai konsesus pandangan anggota kelompok. Contoh : suatu pertemuan dimana perawat disebuah bangsal mendiskusikan tanggagapan terhadap proposal baru prosedur perawatan pasien. Cenderung mereka menginginkan kekuatan perlawanan yang berbeda – beda. Pertemuan seperti ini sebaiknya dimulai dengan para anggota kelompok menulis gagasan akan tema masalah dan dicatat untuk umum misal dipapan. Kemudian diinventaris dan diurutkan dan dirangking.
         KAJIAN TENTANG KELOMPOK
            adalah hal penting  bagi organisasi karena mereka dapat bertindak sebagai mediator untuk pencapaian tugas.
            10 fungsi organisasi yang dapat dicapai oleh kelompok :
            1. Pembagian kerja.
            2. Penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan.
            3. Pengolahan informasi.
            3. Pengumpulan informasi dan ide.
            4. Pengeloaan dan pengendalian kerja
            5. Menguji dan meratifikasi keputusan.
         Handy ( 1985) mengatakan bahwa individu menggunakan kelompok untuk :
            1. Memenuhi kebutuhan sosial.
            2. Membentuk konsep diri.
            3. Memberi atau menerima dukungan dan bantuan.
            4. Berbagi dengan orang lain.
@ KARAKTERISTIK KELOMPOK :
  1. Anggotanya memiliki hubungan tatap muka.
  2. Terdapat lebih dari satu anggota.
  3. Anggotanya memiliki tujuan /maksud bersama.
  4. Anggotanya dibedakan dalam struktur.
  5. Anggotanya menganut sekumpulan nornma2.
@ Definisi lain dari kelompok adalah :
            Dua atau lebih orang yg berinteraksi satu sama lain untuk suatu tujuan tertentu dan sama-2 memiliki sedikitnya satu tujuan. Orang yg terlibat biasanya mengisi peran dan mentaati peraturan-2 dan norma yg secara implisit dan eksplisit disetujui diantara para anggotanya.
@ INTERAKSI KELOMPOK
@ KEPEMIMPINAN DALAM KELOMPOK
         Baro et al membedakan ada pemimpin yg berorientasi pada tugas dan pemimpin yang berorientasi pada orang.
            Jenis pemimpin ini menggunakan waktu secara efektif. Kadang perlu kelompok mempunyai pemimpin yg berorientasi pada tugas. Jk terdapat kebutuhan untuk berfokus pada mslh tugas yg hrs diseleseikan segera. Contoh : Perawat senior yg ditunjuk untuk membuat kebijakan protap pemberian obat.
.
MODEL ASUHAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ( MAKP )
            Keberhasilan suatu asuhan keperawatan kepada klien sangat ditentukan oleh pemilihan metode pemberian asuhan keperawatan profesional.Dengan semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat akan pelayanan keperawatan dan tuntutan perkembangan IPTEK maka metode askep harus efektif dan efesien.
         DASAR PERTIMBANGAN PEMILIHAN MODEL MAKP
            1.Sesuai dengan visi dan misi Rumah Sakit/institusi terkait.
            2. Dapat diterapkannya proses asuhan keperawatan.
            3. Efisien dan efektif penggunaan biaya.
            4. Terpenuhinya kepuasn pasien,keluarga dan masyarakat.
            5. Kepuasan kinerja perawat.
            6. Terlaksanya komunikasi yg adekuat antara perawat dan tim kesh lainnya.
           
         JENIS MODEL MAKP ADALAH :
            1. Fungsional.— Berdasarkan orientasi tugas.PJ : perawat yg bertugas pada saat itu.
                Perawat melaksanakan tugas/tindakan berdasarkan jadwal kegiatan yang ada.
                Pada saat itu masih terbatasnya jumlah dan kemampuan perawat.( R.perawatan
                dalam ,bedah dst )
            2. Kasus — Berdasarkan pendekatan holistik
                Perawat bertanggung jawab terthdp asuhan dan observasi pad pasien tertentu.
                Ratio : 1perawat : 1 pasien – perawatan khusus contoh : ICU
            3. Primpek
                Perawat bertanggungjawab terhadap semua aspek askep.
                Ratio 1:4/5. Metode penugasan 1 perawat bertanggung jawab penuh muali pasien
                masuk s/d keluar RS.Perawat bertg jwb penuh selama 24 jam.   
4.     TIM.
         METODA KELOMPOK ( TIM
         Tim perawatan merupakan suatu metoda penyerahan keperawatan yg menyatukan profesional,tehnik dan masa lalu para personal keperawatan dalam tim – tim kecil dari dukungan para karyawan yg sama shg mengkombinasikan pengetahuan dan keahlian para perawat profesional yg tinggi dg yang rendah.
            contoh anggota tim :
            2 orang perawat profesional dan 1 atau 2 perawat praktek serta 1 atau 2 pembantu perawat,
         Seorang perawat yg ditunjuk sebagai ketua tim/kelompok dimana seluruh anggota dapat menerima laporan mengenai kebutuhan -2 pasien mereka dari pimpinan kelompok dari jam berikutnya.
         Ketua tim membagi pasien dan anggota mengidentifikasi kebutuhan aspek perawatan bagi pasien masing-2.
         KEPERAWATAN TIM.
                     Metode ini menggunakan tim yg terdiri dari anggota yang berbeda – beda dalam memberikan askep terhadap sekelompok pasien. Perawat ruangan dibagi 2-3 grup
                     / tim yang terdiri dari tenaga profesional,tehnikal dan pembantu grup.
         KELEBIHANNYA :
                     1. Memungkinkan pelayanan keperawatan yang menyeluruh.
                     2. Mendukung pelaksanaan proses keperawatan.
                     3. memungkinkan komunikasi antar tim shg konflik mudah diatasi dan memberi
                        kepuasaan kepada anggota tim.
         KELEMAHAN :
                         Komunikasi antar anggota tim terbentuk terutama dalam bentuk konferensi tim
                         yg biasanya membutuhkan waktu dimana sulit untuk melaksanakan pada waktu-
                         - 2 sibuk.
         KONSEP METODE TIM
                         a. ketua tim sebagai perawat profesional hrs mampu menggunakan berbagai
                            tehnih kepemimpinan.
                         b. pentingnya komunikasi yg efektif agar kontiunitas rencana keperawatan terjamin
                         c. Anggota tim harus menghargai ketua tim.
                         d. Model tim akan berhasil dengan baik bila didukung oleh kepala ruang.
MANAJEMEN KONFLIK
         Marquis dan Huston 1998 mendifinisikan konflik : sbg masalah internal dan eksternal yg terjadi sbg akibat dari perbedaan pendapat,nilai-2 atau keyakinan dari dua orang lebih.
         KONFLIK tejadi dari suatu ketidak setujuan antara dua orang atau organisasi dimana seseorang tsb menerima sesuatu yg akan mengancam kepentingannya.
         Sumber Konflik di organisasi dapat ditemukan pada : kekuasaan,komunikasi,tujuan seseorang dan organisasi,ketersediaan sarana,perilaku kompetisi dan personality dan peran yg membingungkan.
         KONFLIK sering terjadi pada setiap tatanan asuhan keperawatan.
         Asumsi dasar tentang KONFLIK meliputi :
            1. Konflik seseuatu yg tidak dapat dihindari dalam suatu organisasi.
            2. Jika konflik dapat dikelola dg baik, konflik dapat menghasilkan
                 kualitas produksi,penyeleseian yg kreatif dan berdampak pada
                 peningkatan dan pengembangan produktifitas.
Belajar menangani konflik scr konstruktif dg menekankan pd “ win – win solution merupakan ketrampilan kritis dalam manejemen
         KONFLIK dpt berupa sesuatu yg kualitatif ataupun kuantitatif,meskipun konflik berakibat stress,konflik dpt meningkatkan produktifitas dan kreatifitas.
         Mengelola konflik yg konstruktif akan menghasilkan lingkungan yg kondusif utk didikusikan sbg suatu fenomena utama,komunikasi terbuka mll ekspress feeling dan tukar pikiran serta tg jwb yg menguntungkan dlm menyeleseikan suatu perbedaan.(Erwin 1992 )
KATAGORI KONFLIK.
Konflik dapat dibedakan menjadi 3 jenis :
  1. Intrapersonal.
  2. Interpersonal
  3. Antar kelompok
Ad 1. Intra personal adalah konflik yg terjadi pada individu sendiri.
Keadaan ini adl mrp masalah internal utk mengklarifikasi nilai dan
keinginan dr konflik yg terjadi.sbg akibat dari kompetisi peran. Misal :
konflik intrapersonal dg loyalitas thd profesi keperawatan,loyalitas
thd pekerjaan,loyalitas kpd pasien.
         Ad 2. Interpersonal konflik antara dua orang atau lebih dimana nilai,tujuan dn keyakinan berbeda.Konflik ini sering terjd krn sesorg scr konstan berinteraksi dg orang lain shg ditemukan perbedaan.
         Ad 3. Antar kelompok  konflik terjadi antara dua atau lebih dari kelompok orang,departemen atau organisasi.Sumber konflik jenis ini adl hambatan dlm mencapai kekuasaan dan otoritas,keterbatasan sarana prasarana.
PROSES KONFLIK
Proses konflik dibagi menjadi beberapa tahapan :
  1. KONFLIK LATEN  : konflik yg terjadi terus menerus dlm suatu organisasi
            mis : kondisi ttg keterbatasan staff dan perubahan scr cepat.kondisi tsb memicu ketdk stabilan suatu organisasi meskipun kadang tdk nampak scr nyata atau tidak pernah terjadi.
  1. FELT KONFLIK ( KONFLIK YG DIRASAKAN )
            Konflik yg tjd krn adanya suatu yg dirasakan sbg ancaman,ketakutan,tdk percaya dan marah. Disbt jg sbg konflik effective.
  1. KONFLIK YG NAMPAK/SENGAJA DIMUNCULKAN.
            Konflik yg senagaja dimunculkan utk dicari solusi.tindakan yg dilaks mungkin menghindar,kompetisi,debat atau mencari penyeleseaian konflik.
  1. RESOLUSI KONFLIK
            Suatu penyeleseian masalah dg cara memuaskan semua org yg terlibat didlmnya dg prinsip win – win solution.
  1. KONFLIK AFTERMATH :
            Konflik yg terjadi akibat dr tdkterseleseikannya konflik yg pertama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar