kampus : akper yappi sragen
OLEH
:
Nama :
Intan Nur Khasanah
NIM :
13021
Kementrian Kesehatan RI
AKPER YAPPI Sragen
Tahun 2013
PENGARUH
TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP
ILMU
KEPERAWATAN
A. Teknologi Informasi dalam
Keperawatan
Perkembangan
Teknologi Informasi begitu pesat dewasa ini. Teknologi Informasi bagai virus yg
menyebar cepat ke seluruh sendi kehidupan manusia, merambah ke berbagai elemen,
kalau boleh dibilang mah. Kehadirannya membawa suatu perubahan yang berarti.
Segala hal jadi keliatan terasa lebih praktis dan serba instan. Sebagai salah
satu tenaga yang mempunyai kontribusi besar bagi pelayanan kesehatan, perawat
mempunyai peranan penting untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Nah,
maka dengan pemanfaatan Teknologi Informasi inilah, diharapkan mutu pelayanan
kesehatan bisa lebih meningkat.
Informatika
dalam keperawatan adalah kombinasi ilmu komputer dan informasi dengan ilmu
keperawatan. Informatika keperawatan adalah bagian dari informatika perawatan
kesehatan yang lebih besar. Perawat dipersiapkan sebagai spesialis dalam bidang
ini, yang pasti seorang perawat harus melek Teknologi Informasi.
Salah satu
contoh pemanfaatan Teknologi Informasi yaitu penggunaan gadget, misalnya PDA.
Dengan gadget ini, seorang perawat bisa melakukan pengumpulan database pasien,
organizer, mengakses secara cepat informasi tentang obat dan penyakit,
perhitungan kalkulasi obat dan juga bisa digunakan untuk membuat rencana asuhan
keperawatan. Penerapan Teknologi Informasi dalam keperawatan lainnya seperti
sistem registrasi online, penggunaan robot untuk merawat pasien, telenursing,
yaitu penggunaan Teknologi Informasi dalam pelayan keperawatan, dan berbagai
hal lainnya.
B. Pemanfaatan Teknologi dalam Dunia
Keperawatan
Teknologi dalam perkembangannya saat ini telah menunjukkan
manfaat dan perubahan yang besar di berbagai bidang, tak terkecuali di bidang
kesehatan. Sudah sangat banyak sumbangan para pengembang teknologi yang telah
diberikan untuk menunjang kemajuan ilmu pengetahuan sehingga bermanfaat juga
untuk kesehatan. Keperawatan merupakan salah satu bagian dari ilmu terapan dari
beberapa ilmu lain yang tergabung dalam ilmu kesehatan. Keperawatan juga ikut
melakukan pengembangan teknologi untuk melaksanakan fungsinya dalam memberikan
pelayanan yang optimal bagi sasarannya yang tidak lain adalah individu,
keluarga, maupun kelompok dan komunitas.
Upaya pengembangan teknologi dalam keperawatan saat ini
tidak hanya dilakukan oleh profesor-profesor yang telah mempunyai berbagai
gelar dan jabatan yang tinggi. Sudah banyak para cendikiawan keperawatan yang
telah menyumbangkan pikirannya untuk mengembangkan dunia keperawatan melalui
berbagai bentuk pemanfaatan teknologi yang ditemukannya. Beberapa hasil
pemanfaatan teknologi yang telah ada di bidang keperawatan khususnya di negara
indonesia antara lain penerapan model DSS (Decision Support System) di ruang
anak. Model DSS (Decision Support System) merupakan suatu sistem informasi
manajemen dengan pendekatan antara pemecahan masalah dan komunikasi yang
kapabel untuk pemecahan permasalahan dalam sistem semistruktur. Penelitian ini
dilakukan oleh dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Purwokerto/ Mahasiswa Program Paska Sarjana Ilmu
Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia yaitu Ibu Umi
Solikhah. Berdasarkan tulisan ilmiah yang beliau buat, beliau menyimpulkan
bahwa penerapan teknologi informasi dengan model DSS menjanjikan kelancaran
program dalam semua sistem terkait karena terdapat kerjasama yang baik pada
setiap struktur organisasi, termasuk lingkungan. Prinsip dasar keperawatan anak
juga tidak dilupakan dalam pengaplikasian bentuk pelayanan keperawatan anak
Penerapan pencatatan yang berbasis komputer juga dilaksanakan. Penerapan teknologi
informasi di ruang rawat anak yang telah dilakukan diharapkan dapat
memfasilitasi kinerja perawat yang cukup waktu dan tenaga untuk dapat
melaksanakan kegiatan pelayanan keperawatan anak sehari-hari, mendokumentasikan
kegiatan dengan benar dan terinci, tetap dapat memperhatikan prinsip
keperawatan anak, dan perawat akan menjadi semakin pandai.
Beberapa bentuk terapan teknologi informasi dan komunikasi
itu merupakan sebagian kecil bukti adanya pemanfaatan teknologi dalam dunia
keperawatan. Pengembangan itu tidak berhenti sampai di sini namun terus dicari
inovasi-inovasi baru sehingga keperawatan juga dapat mendapatkan manfaat adanya
pengembangan teknologi ini.
C. Beberapa Contoh Informasi dan
Tekhnologi Keperawatan
1. Sistem informasi keperawatan
Sistem
informasi keperawatan merupakan kombinasi dari ilmu komputer, informasi dan
keperawatan yang disusun untuk mempermudah manajemen ,proses pengambilan
keputusan, dan pelaksanaan asuhan keperawatan. Salah satu penggunaan sistem
informasi keperawatan di kembangkan pada tahun 1960-1970 -an adalah
dengan pendokumentasian keperawatan terkomputerisasi. Pendokumentasian
terkomputerisasi memfasilitasi pembakuan klasifikasi asuhan keperawatan
sehingga menghilangkan ambiguitas dalam pendokumentasian keperawatan. Sedangkan
menurut ANA (Vestal, Khaterine, 1995) sistem informasi keperawatan berkaitan
dengan legalitas untuk memperoleh dan menggunakan data, informasi dan
pengetahuan tentang standar dokumentasi, komunikasi, mendukung
proses pengambilan keputusan, mengembangkan dan mendesiminasikan pengetahuan
baru, meningkatkan kualitas, efektifitas dan efisiensi asuhan keperawaratan dan
memberdayakan pasien untuk memilih asuhan kesehatan yang diiinginkan.
Kehandalan suatu sistem informasi pada suatu organisasi terletak pada
keterkaitan antar komponen yang ada sehingga dapat dihasilkan dan dialirkan
menjadi suatu informasi yang berguna, akurat, terpercaya, detail, cepat,
relevan untuk suatu organisasi.
Fungsi
Sistem Informasi Keperawatan Konseptual model dalam sistem informasi
keperawatan berdasarkan 4 fungsi utama dalam praktik keperawatan klinik dan
administratif antara lain :
- Proses perawatan pasien
Proses
perawatan pasien adalah apa yang telah dilakukan oleh perawat kepada pasien
yaitu: pengkajian, diagnosa keperawatan, jadwal perawatan dan pengobatan,
catatan keperawatan, pola makan, prospektif, beban kerja , administrasi pasien.
- Proses managemen bangsal
Aktivitas
yang berhubungan dengan fungsi bangsal untuk secara efektif menggunakan
menggunakan sumber dalam merencanakan objek secara spesifik. Mentransformasikan
informasi pada manajemen yang berorientasi informasi dalam pengambilan
keputusan: jaminan kualitas, sudut pandang aktivitas di bangsal keperawatan,
jadwal dinas karyawan, manajemen perseorangan, perencanaan keperawatan,
manajemen inventarisasi dan penyediaan sarana dan prasarana, manajemen
finansial, kontroling terhadap infeksi.
- Proses Komunikasi
Seluruh
aktivitas dikonsentrasikan pada komunikasi pada pasien dan subjek lain yang
memiliki hubungan dengan subjek pengobatan, perjanjian dan penjadwalan, review
data, transformasi data, dan segala bentuk pesan.
- Proses Pendidikan dan Penelitian
Pendokumentasian fungsi dan
prosedural.
-Keuntungan Sistem Informasi Keperawatan,
yaitu :
● Penghematan
biaya dari penggunaan kertas untuk pencatatan
- Penghematan ruangan karena tidak dibutuhkan tempat yang besar dalam penyimpanan arsip.
- Penyimpanan data pasien menjadi lebih lama.
- Pendokumentasian keperawatan berbasis komputer yang dirancang dengan baik akan mendukung otonomi yang dapat dipertanggung jawabkan.
- Membantu dalam mencari informasi yang cepat sehingga dapat membantu pengambilan keputusan secara cepat
- Meningkatkan produktivitas kerja.
- Mengurangi kesalahan dalam menginterppretasikan pencatatan (Gurley L, Advantages and Disadvantages of Electronic Medical Record, diakses dari
2.Telenursing
Telenursing
adalah pemberian servis dan perawatan oleh perawat dengan menggunakan
telekomunikasi, meningkatkan akses untuk tindakan keperawatan kepada pasien
pada lokasi yang jauh atau perpencil (http://findarticles. com/ p/ articles/mi_m0FSW/is_4_18/ai_n18610226
- Telenursing
adalah upaya penggunaan teknologi informasi dalam memberikan pelayanan
keperawatan dalam bagian pelayanan kesehatan dimana ada jarak secara fisik yang
jauh antara perawat dan pasien, atau antara beberapa perawat. Sebagai bagian
dari telehealth dan beberapa bagian terkait dengan aplikasi bidang medis dan
non medis seperti telediagnosis, telekonsultasi dan telemonitoring (http://en.wikipedia.org/wiki/telenursing
- Telenursing
menunjukkan penggunaan tehnologi komunikasi oleh perawat untuk meningkatkan
perawatan pasien. Telenursing menggunakan channel elektromagnetik (wire, radio,
optical) untuk mengirim suara, data dan sinyal video komunikasi. Dapat juga
didefinisikan sebagai komunikasi jarak jauh menggunakan transmisi elektrik atau
optic antara manusia dan atau computer (http://www.icn.ch/matters_telenursing.htm
a. Manfaat
Menurut Britton et all (1999), ada
beberapa keuntungan telenursing yaitu :
- Efektif dan efisien dari sisi biaya kesehatan, pasien dan keluarga dapat mengurangi kunjungan ke pelayanan kesehatan ( dokter praktek,ruang gawat darurat, rumah sakit dan nursing home)
- Dengan sumber daya yang minimal dapat meningkatkan cakupan dan jangkauan pelayanan keperawatan tanpa batas geografis
- Telenursing dapat menurunkan kebutuhan atau menurunkan waktu tinggal di rumah sakit
- Pasien dewasa dengan kondisi penyakit kronis memerlukan pengkajian dan monitoring yang sering sehingga membutuhkan biaya yang banyak. Telenursing dapat meningkatkan pelayanan untuk pasien kronis tanpa memerlukan biaya dan meningkatkan pemanfaatan teknologi
- berhasil dalam menurunkan total biaya perawatan kesehatan dan meningkatkan akses untuk perawatan kesehatan tanpa banyak memerlukan sumber
b.Aplikasi
Telenursing
Aplikasi
telenursing dapat diterapkan di rumah, rumah sakit melalui pusat
telenursing dan melalui unit mobil. Telepon triase dan home care berkembang
sangat pesat dalam aplikasi telenursing. Di dalam home care perawat menggunakan
system memonitor parameter fisiologi seperti tekanan darah, glukosa darah,
respirasi dan berat badan melalui internet. Melalui system interaktif video,
pasien contact on-call perawat setiap waktu untuk menyusun video
konsultasi ke alamat sesuai dengan masalah, sebagai contoh bagaimana mengganti
baju, memberikan injeksi insulin atau diskusi tentang sesak nafas. Secara
khusus sangat membantu untuk anak kecil dan dewasa dengan penyakit kronik dan
kelemahan khususnya dengan penyakit kardiopulmoner. Telenursing membantu pasien
dan keluarga untuk berpartisipasi aktif di dalam perawatan, khususnya dalam
management penyakit kronis. Hal ini juga mendorong perawat menyiapkan informasi
yang akurat dan memberikan dukungan secara online. Kontinuitas perawatan dapat
ditingkatkan dengan menganjurkan sering kontak antara pemberi pelayanan
kesehatan maupun keperawatan dengan individu pasien dan keluarganya.
D. Telemedicine
Telemedicine adalah pemakaian telekomunikasi untuk memberikan informasi dan
pelayanan medis jarak-jauh. Aplikasi telemedicine saat ini, menggunakan dua
negara teknologi satelit untuk menyiarkan konsultasi antara fasilitas-fasilitas
kesehatan dan memakai peralatan video conference. Dapat kita pahami bahwa cakupan
telemedicine cukup luas, meliputi penyediaan pelayanan kesehatan (termasuk
klinis, pendidikan dan pelayanan administrasi) jarak jauh, melalui transfer
informasi (audio, video, grafik), dengan menggunakan perangkat-perangkat
telekomunikasi (audio-video interaktif dua arah, komputer, dan telemetri) dengan melibatkan dokter,
pasien dan pihak-pihak lain. Secara sederhana, telemedicine sesungguhnya telah
diaplikasikan ketika terjadi diskusi antara dua dokter membicarakan masalah
pasien lewat telepon.
►Aplikasi Telemedicine
1. Skala
Mikro
Dilaksanakan oleh salah satu intansi layanan kesehatan dalam skala
terbatas.
2. Skala Makro
·
Aplikasi Sektoral
Terbatas untuk satu subdisiplin ilmu
kedokteran/ bidang layanan kesehatan.
·
Aplikasi Regional
Mencakup keseluruhan bidang layanan kesehatan terbatas pada wilayah
tertentu dalam satu negara.
·
Aplikasi Nasional
Mencakup
seluruh bidang layanan kesehatan di seluruh wilayah suatu Negara.
►Aplikasi
Telemedicine di Indonesia
1. Instalansi Sistem
·
Biaya instalansi
·
Teknologi perangkat lunak
·
Teknologi perangkat keras
2. Inkorporasi Kedalam Praktek Kedokteran di
Indonesia
·
Tenaga kesehatan dengan
keterampilan layanan kesehatan jarak jauh
·
Penerimaan komunitas kesehatan
dan non kesehatan
3. Pemeliharaan Sistem
·
Biaya pemeliharaan
·
Efektivitas biaya secara
komersial
·
Pengawasan kualitas layanan
·
Penyesuaian dengan perkembangan
teknologi informasi dan ilmu kedokteran
D. Telehealth
penyediaan
layanan kesehatan dan informasi yang terkait melalui teknologi telekomunikasi. Telehealth
dapat menggunakan telepon, atau dengan menggunakan videoconference. Telehealth
merupakan perluasan dari telemedicine. Perbedaannya adalah telemedicin
berfokus pada pengobatan/kuratif sedangkan telehealth menitikberatkan
pada aspek preventif, promotif dan kuratif. Dengan menggunakan telehealth pemberi
layanan kesehatan kesehatan dapat melakukan monitoring pasien dari jarak jauh,
seperti memonitor tanda-tanda vital pasien, berat badan, tekanan darah, nadi
dan indikasi lain yang merupakan tanda-tanda yang emergensi serta keluhan
pasien dan obat-obatan. Pasien yang berada di rumah dapat berkomunikasi dengan
pemberi layanan kesehatan menggunakan media ini.
E.
PDA (Personal Digital Assistants)
PDA (Personal Digital Assistants) merupakan
salah satu teknologi informasi dan komunikasi yang berbentuk alat komputer genggam portable,
dan dapat dipegang tangan. Fungsi PDA untuk kita sebagai perawat adalah mengakses
secara cepat informasi tentang obat, penyakit, dan perhitungan kalkulasi obat
atau perhitungan cairan IV fluid/infus, menyimpan data pasien, membuat grafik/table,
mengefisiensikan data dan menyebarluaskan. Perawat juga
dapat mengorganisasikan data,
mendokumentasikan intervensi keperawatan dan membuat rencana asuhan keperawatan,
menyimpan daftar nama, email, alamat
website, dan agenda harian menggunakan media ini.
BAB
III
PENUTUP
A.
Simpulan
Teknologi dan Informasi dalam kesehatan mempunyai peran yang
sangat penting,terutama dalam memberikan kualitas atau mutu pelayanan
kesehatan di Rumah Sakit. Seiring dengan perkembangan teknologi dan
informasi seakan telah membuat standar baru yang harus di penuhi. Hal tersebut
membuat keperawatan di Indonesia menjadi tertantang untuk terus
mengembangkan kualitas pelayanan keperawatan yang berbasis teknologi
informasi.
B.
Saran
Pemerintah
atau lembaga kesehatan hendaknya segera meningkatkan standar dan mutu sistem
kesehtan di Indonesia, terutama yang berhubungan dengan teknologi dan
iinformasi, karena bila di bandingkan dengan negara lain ini masih
sangat tertinggal. Untuk membenahi hal tersebut maka harus di butuhkan
solusi cerdas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar