Selasa, 08 Oktober 2013

Pemeriksaan Diagnostik

Pemeriksaan Diagnostik


Dosen : Bu Lestyani (Ani)
Silabus : Pemeriksaan Diagnostik
Oleh : intan nur k (indi0 di akper yappi sragen
PENGERTIAN Kegiatan ini merupakan upaya menyediakan berbagai bahan yang diperlukan untuk pemeriksaan laboratorium. Pengumpulan dan pemeriksaan sampel laboratorium
Tujuan : Pengumpulan dan pemeriksaan specimen laboratorium ini berguan untuk mendapatkan sejumlah informasi yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis, mengetahui perjalanan penyakit, serta sarana untuk mengukur respon pasien terhadap terapi.
Pemeriksaan Laboratoriumà salah satu adalah diagnostik , Merupakan bagian dari data objektif  untuk pengkajian keperwatan. Penting untuk pasien untuk  penegakan dini diagnosa awal Perawat sebagai advocacy.
Bahan pemeriksaan Laboratorium :
Urine, feses, darah, sputum, apusan tenggorok/hidung.apusan mata,apusan genetalia,, cairan otak, cairan lambung, cairan pleura, cairan luka, hasil biopsy.muntahan dll .
Langkah pengumpulan specimen
-Botol/ tabung pemeriksaan bertutup, kaca pbjek, bengkok
-Macam – macam reagen
-Kertas untuk etiket dan bolpoint
-Formulir Laboratorium
-Alat untuk menyimpan/ membawa bahan – bahan kelaboratorium
-Kapas alcohol
PEMERIKSAAN HEMATOLOGI
Alat-alat untuk pemeriksaan hematologi
 1. Pengambilan darah Perifer :
  -Lanset/ Vacsinosteel àsekali pakai buang
 2. Pengambilan Darah Vena/ Arteri :
  Darah vena diperolehà pungsi vena
  Jarum : sebaiknya besar, ujung haru: tajam, runcing, dan lurus
 Disposable langsung dibuang setelah pakai ( jarum dan spuit)
 Sempris yang dipakai: Vol 2 ml dan 5 ml
 Atau gunakan Venoject jarum yang dilengkapi dgn tabung gelas hampa udara  ( keuntungan : darah tidak tercemar)
-CARA MEMPEROLEH DARAH UNTUK PEMERIKSAAN HEMATOLOGI
ž  Darah di peroleh dari :vena,arteri dan perifer
ž  Sediakan terlebih dulu semua alat yang diperlukan :
ž  Semprit dan jarum steril
ž  Vacsinosteel
ž  Wadah/botol penampungà sesuai jenis pemeriksaan
ž  Alkohol.pasti
ž  Plester
ž  Formulir
ž  Pembendungà darah Vena ( tournequet )
-Tempat Pengambilan darah Kapiler
ž  Orang dewasa :ujung jari
ž  Anak-anak : daun telinga
ž  Bayi           : tumit / ibu jari
ž  Catatan : tempat yang akan di ambil tdk boleh cyanotis atau pucat
Pengambilan darah perifer digunakan pada kasus-kasus : malaria,DM
-Cara pengambilan Darah Kapiler:
ž  Bersihkan tempat pengampilan dengan alkohol dan biarkan sampai kering
ž  Peganglah lokasi yg akan ditusuk supaya tdk bergerak dan tekansedikit supaya rasa nyeri berkurang
ž  Tusuk dengan cepatàpd jari lakukan tegak lurus.Tusukan hrs ckp dlm spya drh mudah keluar
ž  Hindarkan menekan-nekan jari untk memeras drh,drh yg keluar akibat di peras tlh bercampur dgn cairan jaringan shg menjadi encer dan menyebabkan kesalahan
ž  Buanglah tetes darah yang pertama ,dengan memakai kapas kering.tetesan darah berikutnya boleh dipakai untuk pemeriksaan
-Tempat Pengambilan Darah Vena
ž  Orang dewasa: salah satu dari Vena Cubiti
ž  Bayi : vena yugularis superficialis atau sinus sagittalis superior

-Cara Pengambilan Darah Ven
ž  Kaji lokasi : Inspeksi pembuluh darah, sampil palpasià tentukan yg kelihatan kenyal
ž  Pasang pembendungà jangan terlalu kuat
ž  Inspeksi dan palpasi ulang (pasien diminta mengepal jika pasin sadar dan kuat)
ž  Bersihkan dengan alkohol biarkan mengering
ž  Tegangkanlah kulit diatas vena,dgn jari-jari tgn kiri agar vena tidak bergerak
ž  Tusuklah kulit dgn jarum dgn tangn kanan sampau ujung jarum msk kedalam lumen vena
ž  Mengisap darah sesuai kebutuhan
ž  Lepaskan atau regang pembendung
ž  Taruhlah kapas diatas jarum dan cabutlah jarunm dan sem[prit
ž  Mintalah pasien untuk menekan tempat tusukan beberapa menit kmd diplester
ž  Keluarkan jarum dasemprit dan alirkan darah ketabung  melalui dinding (tdk menyemprot)
ž  Semprotkan harus segera kedlm tabung terlabih jika membutuhkan darah cair.
-ANTIKOAGULANTIA UNTUK PEMERIKSAAN HEMATOLOGI
ž  Berguna agar darah yg akan diperiksa jangan sampai membeku.
ž  Tidak semua jenis antikoagulantia dpt dipakai karena akan merusak eritrosit atau lekosit yg akan diperiksa morfologi.
Jenis-jenis antikoagulantia :
ž  EDTA (ethyilenediaminetetraacetate):
ž  Heparin
ž  natriumsitrat
-KESALAHAN-KESALAHAN DALAM CARA MEMPEROLEH DARAH
Tindakan dibawah ini dapat menyebabkan berubahnya susunan darah :
  1. Darah kapiler :  Hal – hal yang perlu dicegah :
ž  Mengambil darah pada lokasi yg sedang terganggu
ž  Tusukan yg kurang dalam
ž  Kulit yg ditusuk masih basah alkohol
ž  Tets darah pertama dipakai utk pemeriksaan
ž  Terjadi bekuan dlm tetes darah krn terlalu lambat bekerja

2. Darah Vena : Hal – hal yang harus dicegah
ž  Menggunakan semprit dan jarum yang basah
ž  Ikatan pembendung terlalu keras dan lamaà akibatnya hemokonsentrasi
ž  Terjadi bekuan dalam semprit krn lambat bekerja
ž  Terjadi bekuan dlm botol krn tdk dicampur semestinyaà terutama koagolantia yg kering
Beberapa Pengambilan Darah Hematologi :
ž  Sediaan Apus darah
ž  Pengambilan darah lengkap/rutin
ž  Pengambilan darah MPPP/ Hemorhagik
ž  Pengambilan pungsi sumsum tulang
ž  Pengambilan golongan darah
ž  Pengambilan leju endap darah
II. URINALISIS
Pemeriksaan urin tdk hanya memberi fakta akan kelainan ginjal dan saluran kemih. Tetapi juga memberi gambaran berbagai faal organ tubuh lainnya spt : hati, saluran empedu, pancreas,cortteks adrenal,dll
-Macam – macam  sampel urine
1. Urin Sewaktu : Urin yg dikeluarkan sesewaktu dan digunakan pemeriksaan yang mendadak
2. Urine Pagi : Urine yg dikeluarkan pertama pada pagi hari setelah bangun tidur . Urine ini lebih pekat dari yg siang baik utk pemeriksaan sedimen,berat jenis dan protein atau tes kehamilan
3. Urin Postprandial : Sampel urine utk pemeriksaan glukosuria. Urin  1 ½ - 3 jam setelah makan
4. Urine 24 jam : Diperlukan untuk menilai secara kuantitatif suatu zat didalam tubuh. Wadah : botol besar,diberi zat pengawet .Cara pengumpulan: dari jam 7 (urin pertama di buang) selanjutnya di tampung s/d jam 7 keesokan hari
Urin 24 jam dapat juga untk pasien DM,ditampung dengan wadah terpisah sesuai jam makan pasien
-Zat Pengawet Urin
ž  Urin harus diperiksa dalam keadaan segar
ž  Urin yg disimpan terjadi perubahan struktur oleh kuman-kuman
ž    Kuman-kuman ada krn urin yg dikumpl tidak steril
ž  Untk mencegah: simpan urin suhu 4°,wadah tertutup,atau dalam lemari es.
ž  Sebelum diperiksa/dikirim urine harus dikocok/dicampur.
ž  Maka selalu gunakan zat pengawet spt : toluena,thymol,formaldehida dll
ž  Perhatian: tidak semua pemeriksaan menggunakan zat pengawet. Contoh pemeriksaan thp porfirin.
Syarat – syarat Tempat  / Wadah Urin :
1. Wadah/botol penampung harus bersih dan kering air/kotor dpt menyebabkan kuman-kuman bertumbuh
2. Wadah yg baik adalah wadah yg mempuntai tutup
3. Sebaiknya urine langsung kedalam wadah
4. Setiap wadah harus dibuat keterangan
 5. Wadah untuk pemeriksaan bukan utk bakteriologi tdk perlu steril yg penting bersih dan kering.
Pemeriksaan Urine Rutin :
ž  Jumlah Urin
ž  Makroskopi : warna dan jerninya urin
ž  Berat jenis
ž  Protein
ž  Glukosa
ž  Pemeriksaan sedimen
ž  Bakteri
ž  Eritrosit
ž  Lekosit
ž  Bilirubin
2. Glukosa Urin .Pemeriksaan adanya glukosa dalam urine. Cara pemeriksaan dgn :
1. Cara Benedict
2. Reduksi urine

Pemeriksaan Diagnostik Keperawatan "Akper Yappi Sragen"Pemeriksaan Diagnostik Keperawatan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar